Artikel Tentang Pemberian Bimbingan Yang Baik Dalam Belajar (Lanjutan)
1.
Bimbingan
Dalam Belajar
Masalah
belajar adalah merupakan initi dari kegiatan disekolah. Sebab semua disekolah
diperuntukkan bagi berhasilnya proses belajar bagi siswa yang sedang studi di
sekolah tersebut. Adapun pembagian dalam bimbingan belajar meliputi:
a.
Tujuan Pelayanan Bimbingan bagi Murid
Tujuan bimbingan dan penyuluhan bagi
murid adalah untuk:
1) Membantu dalam memahami tingkah laku
orang lain.
2) Membantu murid-murid supaya hidup
dalam kehidupan yang seimbang antara aspek fisik, mental dan sosial.
3) Membantu proses sosialiasi dan sikap
sensitive terhadap kebutuhan orang lain.
4) Membantu murid-murid untuk
mengembangkan pemahaman diri sesuai dengan kecakapan, minat, bakat, kecakapan
belajar, dan kesempatan yang ada.
5) Membantu murid-murid untuk
mengembangkan motif-motif intrinstik dalam belajar, sehingga dapat mencapai
kemajuan yang berarti dan bertujuan.
6) Memberikan dorongan dalam pengarahan
diri, pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam
proses pendidikan.
7) Mengembangakan nilai dan sikap
secara menyeluruh, serta perasaan sesuai dengan penerimaan diri (self
acceptance).
8) Membantu murid-murid untuk
memperoleh keputusan pribadi dalam menyesuaikan diri secara maksimal terhadap
masyarakat.
b.
Tujuan Pelayanan Bimbingan dalam Belajar
Tujuan
bimbingan belajar secara umum adalah membantu murid-murid agar dapat
penyesuaian yang baik dalam situasi belajar, sehingga setiap murid dapat
belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan mencapai
perkembangan yang optimal. Tujuan pelayanan bimbingan belajar dirincikan
sebagai berikut :
1) Mencarikan cara-cara belajar yang
efisien dan efektifbagi seorang anak atau kelompok anak.
2) Menunjukkan cara-cara mempelajari
sesuai dan menggunakan buku pelajaran.
3) Memberikan informasi (saran dan
petunjuk) bagi yang memanfaatkan perpustakaan.
4) Membuat tugas sekolah dan
mempersiapkan diri dalam ulangn dan ujian.
5) Memilih suatu bidang studi (mayor
atau minor) sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan, cita-cita dan kondisi fisik
atau kesehatan.
6) Menunjukkan cara-cara menghadapi
kesulitan dalam bidang studi tertentu.
7) Menentukan pembagian waktu dan
perencanaan jadwal belajarnya.
8) Memilih pelajaran tambahan baik yang
berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun untuk pengembangan bakat dan
kariernya dimasa depan.
c.
Kebutuhan-Kebutuhan Dalam Belajar
Di
dalam memasuki proses belajar dan situasi, supaya anak dapat belajar dengan
baik, kebutuhan yang diperlukan dalam belajar adalah:
1) Memiliki kondisi fisik yang tetap
sehat.
2) Memiliki jadwal belajar di rumah, yang
disusun dengan baik dan teratur.
3) Memiliki disiplin terhadap diri
sendiri, patuh, dan taat dengan rencana belajar yang telah dijadwalkan.
4) Memeiliki kamar atau tempat belajar
yang sesuai dengan seleranya sendiri dan mandorong kegiatan belajarnya.
5) Menyiapkan peralatan sekolah dengan
baik sebelum balajar.
6) Menerangi dalam kamar atau tempat
belajar yang sesuai dan tidak mengganggu kesehatan mata.
7) Harus biar memusatkan perhatian dan
berkonsentrasi dalam belajar.
8) Memiliki kepercayaan terhadap
kemampuan sendiri dalam belajar.
d.
Peranan
Guru Dalam Bimbingan Belajar
Perkembangan
ilmu dan teknologi yang disertai dengan perkembangan social budaya yang
berlangsung dengan cepat dewasa ini, peranan guru telah meningkat dari sebagai
pengajar menjadi pembimbing.
Guru sebagai
designer of instruction atau perancang pengajaran yang di tuntut
memiliki kemampuan untuk merencanakan (merancang) kegiatan belajar mengajar
secara efektif dan efisien.
Guru
sebagai manager of instruction (pengelola pengajaran), dituntut untuk
memiliki kemampuan mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan
menciptakan kondisi-kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap muri dapat
belajar dengan efektif dan efisien.
Guru
sebagai pembimbing, dituntut untuk mengadakan pendekatan bukan saja melalui
pendekatan instruksional akan tetapi diberengi dengan pendekatan yang bersifat
pribadi (personal approach) dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa guru sebagai pembimbing sekaligus berperan
sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar. Sebagian pembimbing dalam
belajar mengajar diharapkan mampu untuk :
1) Memberikan berbagai informasi yang
diperlukan dalam proses belajar.
2) Membantu setiap siswa dalam
mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya.
3) Mengevaluasi hasil setiap langkah
kegiatan yang telah dilakukannya.
4) Memberikan kesempatan yang memadai
agar setiap murid dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadinya.
5) Mengenal dan memahami setiap murid
baik secara individual maupun secara kelompok.
Menurut Perceivel Huston, dalam
bukunya The Guidance Function Education guru yang dapat berperan sebagai
pembimbing yang efektif adalah guru yang memiliki kemampuan (kelebihan dalam
hal mengajar bidang studi), Dapat menimbulkan minat dan semangat dalam bidang
studi yang diajarkan, Memiliki kecakapan sebagai pemimpin murid, dan dapat
menghubungkan materi pelajaran pada pekerjaan praktis.
e.
Tujuan Dalam Belajar
Dengan
rumusan tujuan bimbingan belajar disekolah yaitu suatu proses bantuan kepada
anak didik yang dilakukan secara terus menerus supaya anak didik dapat memahami
dirinya sendiri dan bertingkah laku yang wajar, sesuai tuntutan dan keadaan
lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, jelaslah bahwa yang ingin dicapai
dalam bimbingan adalah: Kebahagiaan hidup pribadi, Kehidupan yang efektif dan
produktif, Kesanggupan hidup bersama dengan orang lain, Keserasian antara
cita-cita siswa dengan kemampuan yang dimilikinya.
Keempat hal tersebut adalah
merupakan tujuan yang pertama dan utama yaitu tertuju kepada siswa-siswa
sebagai individu yang diberikan bantuan. Tetapi sebenarnya tujuan pada
bimbingan disekolah bukan hanya terbatas pada siswa-siswa disekolah saja,
tetapi juga bagi sekolah secara keseluruhan dan masyarakat.
2.
Langkah-Langkah
Dalam Bimbingan
Mengumpulkan,
mengatur, dan memanfaatkan informasi yang berhubungan dengan lapangan yang
telah disebutkan di muka dan menafsirkan untuk siswa, guru maupun orang tua dan
lain-lain. Mengembangkan pada siswa, pengertian dan keterampilan dibutuhkan
untuk menemukan informasi-informasi. Langkah-langkah yang ditempuh dalam
bimbingan:
a. Menentukan masalah
b. Pengumpulan data
c. Analisis data
d. Diagnosis
e. Prognosis
f. Terapi
g. Tidak lanjut
3. Fungsi Dari Bimbingan
Fungsi utama dari bimbingan adalah membantu murid dalam
masalah-masalah pribadi dan sosial yang berhubungan dengan pendidikan dan
pengajaran atau penempatan dan juga menjadi perantara siswa dalam hubungannya
dengan para guru maupun tenaga administrasi. Adapun fungsi bimbingan terbagi
menjadi empat yaitu:
a. Preservative : memelihara dan
membina suasana dan situasi yang baik dan tetap diusahakan terus bagi lancarnya
belajar mengajar.
b. Preventif : mencegah sebelum terjadi
masalah.
c. Kuratif : mengusahakan “penyembuhan”
pembentukan dalam mengatasi masalah.
d. Rehabilitasi : mengadakan tindak
lanjut secara penempatan sesudah di adakan treatment yang memadai.
4. Kebutuhan Bimbingan Bagi Anak Dan
Macam-Macamnya
a. Bimbingan belajar, yang perlu
diperhatikan mengenai prosedur sekolah dan masalahnya, bagaimana kalau tidak
masuk sekolah, bagaimana memakai perpustakaan.
b. Bimbingan penyelesaian, memberikan
kesempatan pada anak-anak yang dapat memberikan kesaksian pada dirinya.
c. Bimbingan pekerjaan : anak-anak
supaya diberi pengetahuan mengenai bermacam-macam sekolah menengah atas, supaya
memiliki pandangan-pandangan tentang sekolah tersebut, hingga mudah membuat
pilihan yang ada hubungannya dengan masa depan.
d. Bimbingan karier, adapun prosedurnya
dapat secara individual maupun secara kelompok. Program testing maupun rekor
perlu dilaksanakan, kesulitan-kesulitan individual perlu mendapat perhatian.
Bimbingan harus erhubungan dengan masa depan anak.
e. Bimbingan sosial dan pribadi,
bimbingan yang berhubungan dengan kesulitan psikologi yang dialami anak.
f. Bimbingan jabatan, bantuan yang
diberikan pada anak dalam mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan masa
pekerjaan atau jabatan.
5. Teknik-Teknik Dalam Bimbingan
a. Teknik individual, terdiri dari :
1) Directive counseling
Dengan
prosedur atau teknik pelayanan penyuluhan tertuju pada masalahnya, counselor
yang membuka jalan pemecahan masalah yang dihadapi klien. Tokoh dari aliran wiliamson
menunjukan alasan bahwa :
a) Anak yang belum matang mendiagnosis
sendiri sulit memecahka masalahnya, tanpa bantuan dari pihak lain yang
berpengalaman.
b) Anak yang berkesulitan, sekalipun
sudah diberi petunjuk apa yang harus dilakukan, mereka tidak mau dan tidak
berani.
c) Mungkin ada masalah yang berat untuk
dipecahkan oleh anak tanpa bantuan dari orang lain.
2) Non-derective counseling
Adanya
pelayanan bimbingan bukan pelayanan yang mengambil inisiatif, tetapi klien
sendiri yang mengambil prakarsa, yang menentukan sendiri apakah dia membutuhkan
perolongan dari pihak lain. Cart Rogers memaparkan alasan yaitu:
a) Setiap individu mempunyai kemampuan
yang besar untuk menyesuaikan diri serta memiliki dorongan yang kuat untuk
berdiri sendiri.
b) Penyuluh hanya sebagai pebgantar dan
membantu klien dalam menciptakan suasana damai, tenang, tidak tertekan, tidak
merasa dipaksa dengan kesediannya menyatakan kesulitannya kepada pembimbing.
3) Eclective counseling
F.P. Robinson mengutarakan bahwa:
a) Masalah dan situasi penyuluh selalu
berbeda dan masalah yang tidak terbatas pada satu bidang kehidupan.
Langkah-langkah penyuluh harus
selalu disesuaikan dengan keperluan yang dituntut oleh situasi penyuluhan.
b. Teknik kelompok, terdiri dari
1) Home room program
2) Field drip
3) Group discussion
4) Kegiatan kelompok
5) Organisasi murid
6) Sosiodrama
7) Upacara
8) Papan bimbingan.
8) Papan bimbingan.