Penggunaan Kalimat Dan Paragraf (BAB II Dan III)
BAB
II
PEMBAHASAN
Kalimat
Efektif
Dalam komunikasi sehari-hari
sering kita temui kalimat-kalimat yang tidak jelas maksudnya. Misalnya “Teman Mahasiswa yang baru
yang cantik itu kemarin pingsan” Timbul pertanyaan bagi yang membaca maupun
yang mendengar pernyataan tersebut, siapa yang cantik? Teman dari mahasiswa
yang baru atau mahasiswa barunya? Kalimat
yang tidak jelas maksudnya seperti itu disebut kalimat ambigu atau kalimat
taksa.
Kalimat diatas dapat
diperbaiki sehingga lebih jelas maksudnya menjadi “Teman yang cantik dari
mahasiswa baru itu kemarin pingsan” (jika yang cantik adalah teman mahasiswa
baru). Jadi, letak masalah pada kalimat taksa diatas pada tidak digunakannya
kata dari.
Kata dan penggunaannya
sangat penting dalam menyusun sebuah kalimat afektif. Jadi kalimat afektif
adalah kalimat yang maksdu penulisannya atau pengujarannya dapat dipahami
secara persis atau pembaca atau pendengar.
Hal-hal yang paling
penting untuk diperhatikan dalam membuat kalimat yang efektif, ialah :
1. Memilih
kata dan istilah serta meletakkannya dengan posisi yang tepat;
2. Menggunakan
tanda-tanda baca yang cermat dan tepat
3. Megusahakan
agar kalimat memiliki kalimat yang logis
4. Menggunakan
kata secara tepat, hanya kata yang fungsional (berfungsi penting) saja yang
digunakan.
5. Menggunakan
imbuhan yang sejajar untuk bagian-bagian kalimat yang fungsinya sama.
6. Sekurang-kurangnya
terdapat subjek dan predikat dan mudah menentukannya.
Perhatikan
contoh-contoh kalimat berikut dengan cermat dan tunjukkan dimana letak
permasalahannya :
1. Kalimat
bermasalah pada pilihan kata istilah dan penempatannya.
a. Obat batuk biasanya mengakibatkanrasa mengantuk
b. Bersama surat ini kami memberitahukan bahwa perkuliahan Bahasa Indonesia diundur pada jam 11.00 BBWI.
c. Masyarakat memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 60 dengan suka cita.
Perbaikan :
a. Meminum obat batuk biasanya menyebabkan mengantuk
Mengantuk dapat terjadi akibat dari minum obat batuk.
b. Dengan surat ini memberitahukan bahwa perkuliahan Bahasa Indonesia diundur pada pukul 11.00 WIB
c. Masyarakat memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke-60 Kemerdekaan RI dengan suka cita.
a. Obat batuk biasanya mengakibatkanrasa mengantuk
b. Bersama surat ini kami memberitahukan bahwa perkuliahan Bahasa Indonesia diundur pada jam 11.00 BBWI.
c. Masyarakat memeriahkan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 60 dengan suka cita.
Perbaikan :
a. Meminum obat batuk biasanya menyebabkan mengantuk
Mengantuk dapat terjadi akibat dari minum obat batuk.
b. Dengan surat ini memberitahukan bahwa perkuliahan Bahasa Indonesia diundur pada pukul 11.00 WIB
c. Masyarakat memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke-60 Kemerdekaan RI dengan suka cita.
2. Kalimat
bermasalah pada ejaan
a. Anda dapat mengajukan Surat Lamaran kerja disekretariat FKIP – UHAMKA Jl. Limau II Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12130
b. Buku yang berjudul tata bahasa Indonesia baru itu ditulis oleh Sultan Takdir Alisjahbana.
c. Kalimat anak-anak umumnya lebih singkat, dan berisi pernyataan yang konkrit.
a. Anda dapat mengajukan Surat Lamaran kerja disekretariat FKIP – UHAMKA Jl. Limau II Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12130
b. Buku yang berjudul tata bahasa Indonesia baru itu ditulis oleh Sultan Takdir Alisjahbana.
c. Kalimat anak-anak umumnya lebih singkat, dan berisi pernyataan yang konkrit.
Perbaikan :
a. Anda dapat mengajukan lamaran kerja di secretariat FKIP-UHAMKA Jln. Linmas II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12130
b. Buku yang berjudul Tata Bahasa Indonesia Baru itu ditulis oleh Takdir Alisjahbana.
c. Kalimat yang dibuat oleh anak-anak pada umumnya singkat dan berisi sesuatu yang konkret.
a. Anda dapat mengajukan lamaran kerja di secretariat FKIP-UHAMKA Jln. Linmas II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 12130
b. Buku yang berjudul Tata Bahasa Indonesia Baru itu ditulis oleh Takdir Alisjahbana.
c. Kalimat yang dibuat oleh anak-anak pada umumnya singkat dan berisi sesuatu yang konkret.
3. Kalimat
bermasalah pada gagasan yang tidak tunggal
a. Kekeringan melanda persawahan di pantura, petani menderita kerugian udan dan ikan mas mati.
b. Honor penulis relatif kecil, harga buku mahal
c. Tanah itu longsor dan jalan terputus.
a. Kekeringan melanda persawahan di pantura, petani menderita kerugian udan dan ikan mas mati.
b. Honor penulis relatif kecil, harga buku mahal
c. Tanah itu longsor dan jalan terputus.
Perbaikan :
a. Kekeringan melanda persawahan di Pantura, udang dan ikan para petambak pun mati, sehingga petani dan petambak menderita rugi.
b. Honor penulis relatif kecil, tetapi harga buku mahal.
c. Tanah itu longsor sehingga menutup jalan
a. Kekeringan melanda persawahan di Pantura, udang dan ikan para petambak pun mati, sehingga petani dan petambak menderita rugi.
b. Honor penulis relatif kecil, tetapi harga buku mahal.
c. Tanah itu longsor sehingga menutup jalan
Tanah
itu longsor sehingga memutuskan jalan
Jalan
itu putus oleh tanah longsor
Jalan
itu terputus oleh longsoran tanah
4. Kalimat
bermasalah pada pemborosan kata
a. Demikianlah surat lamaran saya, sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Perbaikan : Atas perhatian Bapak/Ibu, saya menyampaikan terima kasih.
a. Demikianlah surat lamaran saya, sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Perbaikan : Atas perhatian Bapak/Ibu, saya menyampaikan terima kasih.
5. Kalimat
bermasalah pada ketidaksejajaran imbuhan
Kami terpukau oleh penampilannya,
bertepuk tangan menyambutnya.
Perbaikan
:
Penampilannya memukau, kami menyambut dengan tepuk tangan, dan menyalaminya
(predikat berawalan me-)
6. Kalimat
bermasalah pada ketiadaan dan ketidakjelasan subjek dan predikat.
Atas perhatiannya diucapkan terima
kasih (tak bersubjek)
Perbaikan
:
Atas perhatian Bapak/Ibu Sdr, saya menyampaikan terima kasih.
Fungsi-Fungsi
dalam Kalimat
Apakah Subjek itu?
Subjek ialah bagian kalimat yang tindakan atau keadaannya dijelaskan oleh
predikat. Perhatikan kalimat berikut ini :
Ruangan ini bagus. Bagian kalimat yang tindakan atau
keadaannya dijelaskan adalah “ruangan ini” maka bagian itu berfungsi sebagai
subjek.
Apakah Predikat itu? Predikat
ialah bagian kalimat yang menjelaskan tindakan atau keadaan subjek. Contoh : Bagaimanapun juga setiap peristiwa pasti ada hikmahnya. Bagian
kalimat yang menjelaskan tindakan atau keadaan subjek (setiap peristiwa) ialah
“pasti ada hikmahnya” maka bagian itu berfungsi sebagai predikat. Predikat juga
dapat berasal dari berbagai kata, tidak selalu kata kerja. Fungsi-fungsi lain
yang terdapat dapam kalimat ialah objek, pelengkap dan keterangan.
Apakah objek itu? Objek
ialah bagian kalimat yang menjadi sasaran tindakan subjek. Contoh : Para siswa membersihkan kelas. Bagian
kalimat yang menjadi sasaran tindakan subjek ialah “kelas” maka bagian itu
berfungsi sebagai objek. Dan objek pun memiliki ciri-cirinya.
Apakah pelengkap itu?
Kata yang sering menemukan kalimat yang didalamnya terdapat fungsi yang mirip
objek, tetapi tidak memenuhi ciri-ciri objek. Misalnya : Kami menanyakan kepada pegawai TU. Bagian “Pegawai TU” mirip dengan
objek, tetapi tidak memenuhi ciri-ciri objek. Bagian itu tidak dapat berfungsi
sebagai subjek jika kalimat itu diubah menjadi kalimat pasif, (bahkan kalimat
itu tidak dapat dipastikan), bagian kalimat itu tidak dapat diganti dengan
/nya/ bagian kailmat itu didahului dengan kata “kepada” (tidak berada langsung
disebelah kanan predikat). Walaupun “Pegawai TU” tergolong kata benda (nominan)
tidak dapat disebut objek. Bagian kalimat seperti itu disebut pelengkap atau
komplemen.
Macam-Macam
Keterangan Dalam Kalimat
Secara lebih mudah
macam-macam keterangan dalam kalimat dapat dibaca dalam bagan berikut ini :
1. Tempat
(Lokasi)
2. Waktu
(Temporal)
3. Tujuan
(Final)
4. Kesetaraan
5. Kecakapan
6. Alat
(Instrumental)
7. Kemiripan
(Simulatif)
8. Sebab
(Kausal)
9. Akibat
(Konsekutif)
10. Kesalingan
(resipokal)
11. Suasana
12. Perbandingan
13. Perbatasan
14. Kualitatif
15. Kuantitatif
16. Aspek
a. Aspek Inkoatif (Kegiatan mulai berlangsung)
b. Aspek Durative (Kegiatan sedang berlangsung)
c. Aspek Perspektif (Kegiatan sudah berlangsung)
d. Aspek Futuratif (Kegiatan belum berlangsung)
e. Aspek Repentitif (Kegiatan berulang dilakukan)
f. Aspek Spontanitas (Ketaksengajaan/serta merta)
a. Aspek Inkoatif (Kegiatan mulai berlangsung)
b. Aspek Durative (Kegiatan sedang berlangsung)
c. Aspek Perspektif (Kegiatan sudah berlangsung)
d. Aspek Futuratif (Kegiatan belum berlangsung)
e. Aspek Repentitif (Kegiatan berulang dilakukan)
f. Aspek Spontanitas (Ketaksengajaan/serta merta)
17. Modalitas
a. Syarat
(Kondisional)
b. Kepastian
c. Kemungkinan
(Potensial)
d. Keragu-raguan
(Dubitatif)
e. Harapan
dan Keinginan
Paragraf
Untuk mengenal
paragraph dengan baik, cermatilah teks berikut ini kemudian tebaklah sebenarnya
teks tersebut terdiri dari beberapa paragrap dan mana batas-batasnya
“Apabila
kita membaca berita surat kabar, cerita pendek, nopel, atau buku ilmiah, kita
akan mendapatkan paragrap. Paragrap wujudnya berupa kalimat atau kumpulan
kalimat. Paragrap sebenarnya bukanlah sekedar kalimat atau kumpulan kalimat,
tetapi merupakan kesatuan berpikir atau ide. Melalui paragrap kita dapat
mengetahui dimana bagian-bagian ide itu berawal dan berakhir. Melalui
paragrap-paragrap itu pula membaca dapat mengatur ritme pembacaan, merungkan
isinya serta mencoba memahami maksud paragrap tersebut. Oleh karena itu
paragrap harus dapat mengemas ide dengan baik, sehingga membantu pembaca dalam
memahami ide tersebut. Paragrap seperti itu tentu memiliki ciri dan
syarat-syarat tertentu.”
1. Teks
diatas terdiri dari tiga ide utama yaitu :
1. Paragrap merupakan kesatuan pikiran, 2. Melalui paragrap kita mengetahui
dimana bagian ide itu beawal dan berakhir, 3. Paragrap harus mengemas ide
sehingga membantu pembaca. Anda tentu dapat menentukan dimana paragrap 1
berakhir serta paragrap 2 dan 3 bermula.
2. Kesatupaduan
kalimat.
Kalimat-kalimat yang membangun
sebuah alinea harus mengacu pada ide yang tunggal. Misalnya yang ingin
menyampaikan ide “fungsi bahasa sebagai alat berinteraksi social”. Jika semua
kalimat yang membangun alinea mendukung ide pokok tadi, berarti kita telah
berhasil menyatupadukan kalimat menjadi sebuah alinea yang baik.
3. Kalimat
utama diawal alinea
Alinea yang ide pokoknya
ditempatkan di bagian awal disebut dengan alinea deduktif. Alinea deduktif
mula-mula mengemukakan pokok persoalan yang diikuti dengan ide-ide pendukung
atau penjelas.
4. Kalimat
utama diakhir alinea
Alinea yang ide pokoknya terhadap
dibagian akhir disebut alinea induktif. Alinea induktif mula-mula mengemukakan
rincian atau bagian-bagian yang lebih berfungsi menjelaskan mendukung, atau
membuktikan ide pokok. Diakhir alinea ide pokok itu dikemukakan sebagai puncak
atau simpulan dari bagian-bagian yang telah dikemukakan sebelumnya.
5. Kalimat
utama diawal dan diakhir alinea
6. Ide
pokok yang tersebar
Ada jenis alinea yang dikembangkan
dengan menyebar ide pokok ke seluruh alinea, alinea ini biasanya terdapat dalam
uraian yang bersifat naratif atau deskriptif.
7. Kekompakan
kalimat atau koherensi
Adapun yang dimaksud dengan kalimat
adalah keterkaitan antar kalimat yang membangun sebuah alinea harus serasi,
wajar dan memudahkan pemahaman pembaca. Kalimat-kalimat dalam alinea yang tidak
kompak atau korehensif merupakan kendala bagi pembaca untuk memahami isi
alinea. Untuk menciptakan hubungan kalimat yang kompak dalam sebuah alinea
dapat ditempuh dua jalan yaitu mendayagunakan alat bahasa dan
mensistematisasikan pemerian atau pikiran.:
8. Menciptakan
kekompakan kekompakan kalimat dengan alat bahasa.
Bahasa dapat didayagunakan untuk
menciptakan kalimat dalam sebuah alinea. Unsur-unsur kebahasaan itu ialah :
kata transisi ekstra – kalimat, kata ganti, kata tunjuk, dan pengulangan kata
kunci (repetisi).
9. Tehnik
mengembangkan alinea
Secara umum alinea dikembangkan
dengan dua titik, yaitu deduktif dan induktif. Mengembangkan alinea secara
deduktif, artinya pikiran utama diletakkan dibagian awal alinea baru. Kemudian
diikuti dengan pikiran-pikiran penjelas. Pengembang-an alinea secara induktif
artinya pikiran utama diletakkan di bagian akhir alinea. Dalam hal ini, alinea
dimulai dengan rincian yang berupa pikiran penjelas, berangsur-angsur menuju
puncak topic atau pikiran utama. Dalam praktek mengarang, pengembangan alinea
dikenal berpariasi, yaitu : 1. Klimaks, 2. Antiklimaks, 3. Perbandingan, 4.
Pertentangan, 5. Analogi, 6. Proses, 7. Sebab Akbat, 8. Klasifikasi, 9. Contoh,
10. Sudut Pandang dan 11. Definisi.
10. Macam-macam
Alinea
Berdasarkan tempat, sifat dan
tujuan, alinea-alinea dibedakan menjadi pembuka, alinea isi, dan alinea
penutup.
Kesimpulan
Kalimat efektif harus memperhatikan
hal-hal penting yaitu harus selalu memilih kata dan istilah serta meletakkannya
dengan posisi yang tepat, menggunakan tanda baca yang tepat, mengusahakan agar kalimat
memiliki kalimat yang logis, menggunakan kata yang tepat, juga menggunakan
imbuhan. Paragrap merupakan kesatuan pikiran yang dengan adanya paragrap itu
mengetahui ide itu berawal dan berakhir.
Saran
Sekarang ini,
keterampilan bahasa Indonesia bagi peserta didik tingkat SD atau MI sangatlah
penting karena dapat menjadikan pembuka gerbang penguasaan ilmu pengetahuan.
Maka dari itu pengajar harus dibekali keterampilan berbahasa bagi calon guru
SD/MI. Mudah-mudahan ini makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca, khususnya mahasiswa para calon guru dan umumnya
pembaca.
1 komentar:
keren banget nih bisa belajar disini, bisa buat acuan dan refensi blajar