Pengertian Model Pembelajaran Memorisasi Full
Pengertian Memori
Memori
memiliki fungsi yang penting bagi manusia. Jika kita lakukan aktifitas berfikir
maupun bernalar, maka sebagian besar kita menggunakan fakta dari memori atau
ingatan kita. Kita menggunakan konsep-konsep waktu dengan menghubung-hubungkan
masa sekarang dengan masa lalu serta membuat perencanaan untuk masa akan
datang.
Hal
tersebut dimungkinkan dengan adanya fasilitas memori kita yang kuat dan dapat
disesuaikan pada berbagai situasi. Oleh memori inilah manusia dapat dikatakan
makhluk bersejarah artinya makhluk yang tidak ditentukan oleh pengaruh proses
yang terjadi dari yang terjadi saat ini saja, tetapi berkembang dalam sejarah
masa lalunya yang masih dimilikinya, dan sewaktu-waktu dpat dihidupkan kembali
Secara
etimologi, memori atau memory
(Inggris), memoire
(Prancis) adalah keberadaan tentang
pengalaman masa lampau yang hidup kembali, catatan yang berisi penjelasan, alat yang dapat menyimpan dan merekam informasi. Memori
juga berarti ingatan yang mempunyai arti lebih luas
yaitu:
1. Apa yang
diingat, yang terbayang di pikiran sepanjang ingatan.
2. Alat
atau daya batin untuk mengingat atau menyimpan sesuatu yang pernah diketahui (dipahami dan dipelajari)
3. Pikiran,
dalam arti angan-angan, kesadaran.
4. Apa
yang terbit di hati, seperti niat atau cita-cita.
Menurut
Bruno, memori adalah proses mental yang meliputi pengkodean, penyimpanan, dan
pemanggilan kembali informasi dan pengetahuan yang semuanya terpusat dalam
otak.
Sedangkan ilmu
Psikologi, mendefinisikan
memori sebagai sebuah proses pengkodean, penyimpanan,
dan pemanggilan kembali informasi (retrieval)
oleh manusia dan organisme lainnya. Pengkodean berkaitan
dengan presepsi awal dan pengenalan. Menurut perspektif
psikologi terutama psikologi kognitif bahwa memori atau ingatan ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan
kesan-kesan. Jadi ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan
yaitu : menerima kesan-kesan, menyimpan dan
mereproduksikan. Dengan adanya kemampuan untuk mengingat pada manusia ini berarti ada suatu indikasi bahwa
manusia mampu untuk menyimpan dan menimbulkan kembali
dari sesuatu yang pernah dialami.
Berikut
ini akan dipaparkan secara singkat tentang teori-teori memori. Teori
yang paling banyak di terima oleh para ahli adalah teori tentang tiga proses
memori, yaitu:
1. Teori
Encoding.
Yaitu
pengkodean terhadap apa yang dipersepsi dengan cara mengubah menjadi
symbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu yang
sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme. Jadi
encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu
informsi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organism.
Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan
dalam memori.
Proses
pengubahan informasi ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu : Tidak sengaja,
yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan dengan tidak
sengaja kedalam ingatannya. Sengaja.
Yaitu apabila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan
kedalam ingatannya.
Berdasarkan
beberapa penelitian, ternyata ada perbedaan kemampuan pada individu yang
satu dengan individu yang lain dalam memasukkan informasi yang diterimanya.
Hal ini berkaitan dengan memori span (kemampuan memori) dari
masing-masing individu.
2. Proses
Storage.
Yaitu
proses penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam encoding. Proses
storage ini disebut juga dengan retensi yaitu proses
mengendapkan informasi yang diterimnya dalam suatu tempat
tertentu sesuai dengan kategorinya. Sistem
penyimpanan ini sangat mempengaruhi jenis memori (sensori memori,
memori jangka pendek, dan memori jangka panjang).
Setiap
proses belajar akan meninggalkan jejak-jejak (traces) dalam diri seseorang dan
jejak ini
akan disimpan sementara dalam ingatannya yang pada suatu waktu dapat
ditimbulkan kembali. Jejak-jejak ingatan disebut memori traces.
Sehubungan
dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal penting yang harus
dicatat, yaitu mengenal interval atau jarak waktu antara
memasukkan dan menimbulkan kembali. Masalah interval
dapat dibedakan atas lama interval dan isi interval.
Lama
interval, menunjukkan tentang lamanya waktu antara pemasukkan bahan
sampai ditimbulkannya kembali bahan itu. Lama interval berkaitan
dengan kekuatan retensi. Makin lama interval maka makin
kurang kuat retensinya.
Isi
interval, yaitu aktivitas-aktivitas yang terdapat atau yang mengisi interval.
Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan mengganggu jejak
ingatan sehingga kemungkinan individu akan mengalami
kelupaan.
3.
Proses Retrieval.
Yaitu
proses pemulihan kembali atau mengingat kembali apa yang telah disimpan
sebelumnya. Hilgard menyebutkan tiga
jenis proses mengingat yaitu :
a. Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang telah dipelajari pada masa lampau tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contoh, mengingat nama seseorang tanpa kehadiran yang bersangkutan.
b. Recognition, yaitu proses mengenal kembali informasi yang telah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contoh, mengingat nama seseorang saat ia berhadapan dengan rang yang bersangkutan.
c. Redinterrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkn berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Bila dalam recall kita bisa mengingat seluruh kata-kata dalam lagu Indonesia Raya, tetapi mungkin kita mungkin sudah tidak ingat lagi kapan kita mempelajarinya, dalam situasi seperti apa, dan lain sebagainya.
a. Recall, yaitu proses mengingat kembali informasi yang telah dipelajari pada masa lampau tanpa petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contoh, mengingat nama seseorang tanpa kehadiran yang bersangkutan.
b. Recognition, yaitu proses mengenal kembali informasi yang telah dipelajari melalui suatu petunjuk yang dihadapkan pada organisme. Contoh, mengingat nama seseorang saat ia berhadapan dengan rang yang bersangkutan.
c. Redinterrative, yaitu proses mengingat dengan menghubungkn berbagai informasi menjadi suatu konsep atau cerita yang cukup kompleks. Bila dalam recall kita bisa mengingat seluruh kata-kata dalam lagu Indonesia Raya, tetapi mungkin kita mungkin sudah tidak ingat lagi kapan kita mempelajarinya, dalam situasi seperti apa, dan lain sebagainya.
Contoh konkrit dari proses encoding, strorage dan retrieval ini dapat kita lihat dalam
peristiwa sehari-hari, misalnya saat hendak berangkat ke kampus, anda melihat
seorang nenek menyeberang jalan yang
ditabrak bis. Melihat peristiwa tersebut (diterima oleh persepsi dan dibuat
kode, dalam hal ini terjadi proses encoding), kemudian anda menyimpannya dalam
otak (jenis bis, arah bis, dari mana nenek berjalan, dan sebagainya. Dalam hal
ini terjadi proses strorage), sebagai sakasi mata, akhirnya anda dimintai
keterangan dikantor polisi, kemudian anda menceritakan sesuai dengan apa yang
telah disimpan dalan otak (proses retrievel).
Pengertian Model Pembelajaran Memorisasi
Model pembelajaran memorisasi adalah salah satu model
pembelajaran yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk menyerap
dan mengintegrasikan informasi sehingga siswa-siswa dapat mengingat informasi
yang telah mereka terima dan dapat merecall kembali pada saat ang diperlukan.
Langkah-langkah model pembelajaran memorisasi adalah
sebagai berikut:
1. Mencermati
materi; kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menggaris bawahi bagian yang
penting, memberi tanda pada bagian yang diperlukan.
2. Mengembangkan
hubungan; yaitu menemukan hubungan antara materi-materi yang memiliki keterkaitan, dengan menggunakan kata kunci, kata yang bergaris atau dengan melingkar kata tertentu.
3. Mengembangkan
sensori image; dengan menggunakan teknik-teknik
yang lucu atau mungkin dengan kata yang berlebihan sehingga lebih mudah diingat
4.
Melatih recall dengan memperhatikan tahapan
sebelummnya.
Kelebihan dari model pembelajaran
memorisasi
1.
Siswa akan mengingat materi dalam tempo yang
sangat lama.
2.
Menjadikan pembelajaran lebih bermakna.
3.
Menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan.
4. Memberikan wacana keilmuan baru dengan adanya hubungan-hubungan materi inti dengan materi key word.
4. Memberikan wacana keilmuan baru dengan adanya hubungan-hubungan materi inti dengan materi key word.