Makalah Pengertian Aqidah
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia
dapat keluar dari rahim ibunya karena adanya janji seorang hamba terhadap
tuhannya dan jika mereka sanggup untuk menepati janjinya maka ia akan keluar
dari rahim ibunya denagn selamat, dan jika ia tak sanggup akan janji itu maka
bayi tersebut akan lahir tanpa arwah, dalam artian seorang ibu tersebut akan
keguguran. Hal tersebut dinamakan sebagai akidah.
Akidah
atau keyakinan merupakan suatu nilai yang paling asasi dan prinsipil bagi
manusia, sama halnya dengan nilai dirinya sendiri, bahkan melebihinya. Hal itu
terbukti bahwa orang rela mati untuk mempertahankan keyakinannya.
Akidah
lebih mahal daripada segala sesuatu yang dimiliki manusia. Demikianlah yang
kita alami dan kita saksikan dari segenap lapisan masyarakat, baik yang masih
primitive maupun yang sudah modern. Sesuatu yang terlanjur menjadi keyakinan
sangat sulit untuk ditinggalkan begitu saja oleh penganutnya walaupun keyakinan
tersebut dalam bentuk takhayul atau khurafat sekalipun.
Akidah
ini berupa janji kepada Allah SWT untuk melaksanakan segala perintahnya dan
menjauhi segala larangannya. Akidah yang sudah mendarah daging bagi pemeluknya
tidak bisa dibeli atau ditukar dengan benda apapun .
Kita
dapat seperti sekarang ini karena adanya akidah atau keyakinan pada diri kita
sendiri, dan untuk lebih memahami dari akidah itu sendiri beserta ruang lingkup
akidah islam maka akan dibahas pada bab selanjutnya.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin dikaji pada makalah sederhana ini adalah :
1. Apa pengertian dari aqidah ?
2. Apa saja istilah lain tentang aqidah ?
3. Bagaimana ruang lingkup tentang aqidah islam ?
Rumusan masalah yang ingin dikaji pada makalah sederhana ini adalah :
1. Apa pengertian dari aqidah ?
2. Apa saja istilah lain tentang aqidah ?
3. Bagaimana ruang lingkup tentang aqidah islam ?
Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tantang pengertian dari aqidah.
2. Untuk mengetahui istilah lain dari aqidah.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup tentang aqidah islam.
Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui tantang pengertian dari aqidah.
2. Untuk mengetahui istilah lain dari aqidah.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup tentang aqidah islam.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Aqidah
Secara etimologis aqidah berasal
dari kata aqada-ya’qidu-‘aqdan-‘aqidatan. Aqdan berarti simpul,
ikatan,perjanjian dan kokoh. Relevansi antara arti kata ‘aqdan dan aqidah
adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh di dalam hati, bersifat mengikat
dan mengandung perjanjian.
Secara terminologis terdapat
beberapa pendapat diantaranya yaitu:
1. Menurut
Hasan al-Banna, yang artinya :
“Aqa’id (bentuk jamak
dari aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh
hatimu, mendatangkan ketenteraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur
sedikit pun denagn keragu-raguan”.
2. Menurut
Abu Bakar Jabir al-Jazairy, yang artinya :
“Aqidah adalah sejumlah
kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu,
dan fithrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta segala
sesuatu yang bertentangan denagn kebenaran itu”.
Aqidah atau keyakinan adalah suatu
nilai yang paling asasi dan prinsipil bagi
manusia, sama halnya dengan nilai dirinya sendiri, bahkan melebihinya. Hal itu
terbukti bahwa orang rela mati untuk mempertahankan keyakinannya.
Akidah
lebih mahal daripada segala sesuatu yang dimiliki manusia. Demikianlah yang
kita alami dan kita saksikan dari segenap lapisan masyarakat, baik yang masih
primitive maupun yang sudah modern. Sesuatu yang terlanjur menjadi keyakinan
sangat sulit untuk ditinggalkan begitu saja oleh penganutnya walaupun keyakinan
tersebut dalam bentuk takhayul atau khurafat sekalipun.
Peperanagan
yang terjadi antara pasukan Islam di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad saw. Dan
para sahabatnya melawan pasukan kafir terjadi karena mempertahankan akidah,
bukan karena berebut negeri atau materi. Kaum musyrik tidak keberatan berbagi
materi dengan Nabi, apakah harta, tahta, atau wanita sekalipun.
Aqidah
yang sudah mendarah daging bagi pemeluknya tidak bisa dibeli atau ditukarkan
dengan benda apa pun. Sejarah mengatakan bahwa tatkala kaum musyrik Quraisy
menawarkan kepada Nabi untuk menghentikan perjuangan dakwahnya dengan
memberikan imbalan materi apa saja asalkan beliau mau meninggalkan dakwah
islamiah, denagn tegas Nabi menjawab,
“Jangankan materi yang sebesar itu, bahkan matahari dan bulan pun mereka
berikan kepadaku, tetap aku menolaknya sampai aku berhasil ataupun aku mati
karenanya”.
Manusia
tidak dapat melepaskan dirinya dari kepercayaan dan keyakinan. Tanpa adanya
kepercayaan dan keyakinan, mustahil manusia bisa hidup. Di antara segala macam
kepercayaan dan keyakinan , kepercayaan terhadap zat gaib yang Mahakuasa
menempati posisi yang paling dalam dari lubuk hati manusia.
Akidah Islamiah ialah
kepercayaan dan keyakinan akan wujud Allah SWT denagn segala firman-nya dan
kebenaran Rasulullah Muhammad SAW. dengan segala sabdanya. Percaya kepada Allah
dan rasul denagn segala firman-nya disebut iman mujmal, yakni kepercayaan
secara global. Iman semacam itu dianggap sah bagi orang awam. Sebab denagn
beriman kepada Allah dan rasulnya dengan segala firman dan sabdanya, berarti
denagn sendirinya percaya kepada seluruh rukun-rukun iman yang enam lainnya
yakni malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir, dan takdir. Percaya kepada
rukun-rukun yang ke-enam itu secara rinci merupakan iman mufasshal.
B. Istilah Lain Tentang Aqidah
Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir semakna dengan istilah aqidah yaitu :
B. Istilah Lain Tentang Aqidah
Ada beberapa istilah lain yang semakna atau hampir semakna dengan istilah aqidah yaitu :
1.
Iman
Iman
itu menurut Jahmiah dan Asy’ariyah adalah membenarkan dalam hati maka iman
adalah sinonim dari aqidah.
2.
Tauhid
Tauhid
artinya mengesakan. Ajaran tauhid adalah tema sentral aqidah dan iman, oleh
sebab itu aqidah dan iman diidentikkan juga dengan istilah tauhid.
3.
Ushuluddin
Artinya
pokok-pokok agama. Aqidah, iman dan tauhid disebut juga ushuluddin karena
ajaran aqidah merupakan pokok-pokok ajaran agama islam.
4.
Ilmu Kalam
Kalam
artinya berbicara, atau pembicaraan.
5.
Fikih Akbar
Artinya
fikih besar, istilah ini muncul berdasarkan pemahaman bahwa tafaqquh fiddin
yang diperintahkan Allah SWT dalam surah At-taubah ayat 122, bukan hanya
masalah fikih tentu dan lebih utama masalah aqidah. Untuk membedakan dengan
fikih dalam masalah hukum ditambah denagn kata akbar, sehingga menjadi fikih
akbar.
C.
Ruang Lingkup
Pembahasan Aqidah
Akidah
islam berawal dari keyakinan kepada zat mutlak yang maha esa yaitu Allah SWT.
Menurut sistematika Hasan al-Banna maka ruang lingkup pembahasan aqidah adalah
:
1.
Illahiyat
Illahiyat
yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah (Tuhan,
Allah) seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, dll..
2.
Nubuwat
Yaitu
pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan denagn Nabi dan Rasul,
termasuk pembahasan tentang kitab-kitab Allah, mu’jizat, karamat, dll.
3.
Ruhaniyat
Yaitu
pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan denagn alam metafisik
seperti Malaikat, Jin, Iblis, Syaitan, Roh, dll.
4.
Sam’iyyat
Yaitu
pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’I (dalil
nagli berupa Al-qur’an dan sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur,
tanda-tanda kiamat, surge, neraka, dll..
Di
samping sistematika di atas, pembahasan aqidah bisa juga mengikuti sistematika
arkanul iman yaitu :
1.
Iman kepada
Allah SWT
Yaitu
membenarkan dengan yakin akan adanya Allah SWT serta keesaannya dan segala
sifat-sifatnya.
2.
Iman kepada
Malaikat
Yaitu
percaya bahwa malaikat itu ada dan merupakan hamba Allah SWT yang paling setia.
3.
Iman kepada
kitab-kitab Allah
Yaitu
percaya bahwa kitab-kitab yang di wahyukan kepada para Nabi dan Rasul merupakan
wahyu Allah SWT
4.
Iman kepada Nabi
dan Rasul
Yaitu
yakin pada Nabi dan Rasul bahwa
merupakan rukun iman ke-empat.
5.
Iman kepada hari
akhir
Yaitu
percaya bahwa kelak ketika sangkakala dibunyikan maka hari akhir pun akan tiba.
6.
Iman Kepada Qada
dan Qadar
Yaitu
percaya akan adanya sebab-akibat atau takdir yang hanya Allah yang tahu itu.
Sumber aqidah islam adalah al-qur’an
dan sunnah. Artinya apa saja yang disampaikan oleh Allah SWT dalam Al-qur’an
dan oleh Rasulullah dalam sunnahnya wajib diimani (diyakini dan diamalkan).
Akal pikiran tidaklah menjadi sumber
aqidah tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash yang terdapat dalam kedua
sumber tersebut dan mencoba kalau diperlukan membuktikan secara ilmiah
kebenaran yang disampaikan oleh al-qur’an dan sunnah. Itu pun harus didasari
dengan kesadaran bahwa kemampuan akal semua makhluk Allah SWT sangat terbatas. Akal tidak akan
menjangkau masail ghaibiyah (masalah ghaib), bahkan akal tidak akan mampu
menjangkau sesuatu yang tidak terkait dengan ruang dan waktu.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan materi yang ada pada makalah
sederhana ini kami dapat menarik kesimpulan bahwa aqidah adalah ketetapan yang tidak ada
keraguan pada orang yang mengambil keputusan, atau sebuah keyakinan. Keyakinan
yang kokoh kepada Allah SWT dimana tidak ada keraguan di dalam dirinya. Yakin
bahwa Allah itu esa yaitu hanya satu dan tidak berbuat kafir apalagi
menyekutukan Allah SWT. Dan akidah islam itu sendiri bersumber dari Al-qur’an
dan As-sunnah, bukan dari akal atau pikiran manusia. Akal hanya untuk memahami
kedua sumber aqidah tersebut yang mana yang wajib untuk diyakini dan diamalkan.
Aqidah juga mencerminkan unsure kekuatan yang mampu menciptakan mu’jizat dan
merealisasikan kemenangan-kemenangan besar di zaman permulaan Islam.
B.
Saran
Adapun saran
dari kami selaku penulis dari makalh sederhana ini yaitu sebaiknya dalam
membuat makalah alangkah lebih baik dan sahihnya jika kita menggunakan banyak
referensi berupa buku khususnya, agar kita dapat merangkum banyak pendapat dan
tentunya wawasan kita akan semakin bertambah luas dan materi yang kita
bawakan akan lebih terjamin
kebenarannya.