Artikel Tentang Kedudukan Wanita Dalam Islam Full (Akhir)


Kedudukan Wanita Dalam Islam
       B.      Kedudukan Perempuan dalam Pandangan Islam
Kedudukan perempuan sangat terkait erat dengan asal-usul penciptaan, pengakuan Allah atas kemuliaan perempuan, hak kehormatan yang dimiliki perempuan  dan hak imbalan yang didapatkan perempuan dari Allah..
    1.   Kedudukan  Perempuan dari Sudut Pandang Penciptaannya
Berdasarkan penciptaanya perempuan dan laki-laki berasal dari satu jenis yang sama seperti yang tercantum dalam Surat An Nisa ayat 1 :
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”
Demikian Al-Quran menolak pandangan-pandangan yang membedakan (lelaki dan perempuan) dengan menegaskan bahwa keduanya berasal dari satu jenis yang sama dan bahwa dari keduanya secara bersama-sama Tuhan mengembangbiakkan keturunannya baik yang lelaki maupun yang perempuan.
Memang dalam hadits shahih disebutkan bahwa “Saling pesan-memesanlah untuk berbuat baik kepada perempuan, karena mereka diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok.” (Diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Tirmidzi dari sahabat Abu Hurairah). (Shihab,2004:270) Sedangkan Ibnu Katsir menukil hadist yang artinya “Sesungguhnya perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk jika engkau hendak meluruskan tulang yang bengkok akan patahlah ia, tetapi engkau dapat menimatinya dalam keadaan bengkok (Ibnu Katsir Jilid II : 303)
Menurut Quraish Shihab “pengertian tulang rusuk yang bengkok harus dipahami secara majazi dalam arti bahwa hadits tersebut memperingatkan pada laki-laki agar menghadapi perempuan dengan bijaksana” (2004:271) Dengan demikian berarti  mengakui kepribadian perempuan sesuai dengan kodratnya
2.   Kemuliaan Perempuan Berdasarkan Penciptaannya
Kemuliaan-kemuliaan perempuan yang diberikan oleh Allah atas dasar penciptaannya juga terdapat dalam surat  Al-Isra' ayat 70 :
“Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”.
Tentu, kalimat anak-anak Adam mencakup lelaki dan perempuan, demikian pula penghormatan Tuhan yang diberikan-Nya itu, mencakup anak-anak Adam seluruhnya, baik perempuan maupun lelaki. (Shihab, 2004:271)
Demikian juga yang tercantum dalam Surah Ali Imron 195 :
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain Maka orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik."
Kalimat “Sebagian kamu adalah bagian dari sebagian yang lain, dalam arti bahwa "sebagian kamu (hai umat manusia yakni lelaki) berasal dari pertemuan ovum perempuan dan sperma lelaki dan sebagian yang lain (yakni perempuan) demikian juga halnya." Kedua jenis kelamin ini sama-sama manusia. Tak ada perbedaan antara mereka dari segi asal kejadian dan kemanusiaannya
Mahmud Syaltut, mantan Syaikh (pemimpin tertinggi) lembaga-lembaga Al-Azhar di Mesir, menulis: "Tabiat kemanusiaan antara lelaki dan perempuan hampir dapat (dikatakan) sama. Allah telah menganugerahkan kepada perempuan sebagaimana menganugerahkan kepada lelaki. Kepada mereka berdua dianugerahkan Tuhan potensi dan kemampuan yang cukup untuk memikul tanggung jawab dan yang menjadikan kedua jenis kelamin ini dapat melaksanakan aktivitas-aktivitas yang bersifat umum maupun khusus. Karena itu, hukum-hukum Syari'at pun meletakkan keduanya dalam satu kerangka. Yang ini (lelaki) menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum, menuntut dan menyaksikan, dan yang itu (perempuan) juga demikian, dapat menjual dan membeli, mengawinkan dan kawin, melanggar dan dihukum serta menuntut dan menyaksikan."(Syaltut,1959: 193)
Kemuliaan perempuan juga ditegaskan oleh Allah dengan menunjukkan bahwa sebenarnya yang menjadikan Adam dan Hawa keluar dari surga bukanlah Hawa melainkan keduanya.  hal ini dapat kita pahami dari ayat-ayat berikut :
"Maka syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk Menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka Yaitu auratnya dan syaitan berkata: "Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi Malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal (dalam surga)".
Dari ayat-ayat Al-Quran tersebut  ditemukan bahwa godaan dan rayuan Iblis tidak hanya tertuju kepada perempuan (Hawa) tetapi juga kepada lelaki. Ayat-ayat yang membicarakan godaan, rayuan setan serta ketergelinciran Adam dan Hawa dibentuk dalam kata yang menunjukkan kebersamaan keduanya tanpa perbedaan ( Shihab: 2004 : 272)
"lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[38] dan dikeluarkan dari Keadaan semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup sampai waktu yang ditentukan."
Kalaupun ada yang berbentuk tunggal, maka itu justru menunjuk kepada kaum lelaki (Adam), yang bertindak sebagai pemimpin terhadap istrinya, seperti dalam firman Allah:
"Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya (Adam) dan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepadamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan punah?" (QS 20:120).
Dengan ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa kedudukan perempuan bukan sebagai penyebab Adam dan Hawa terusir dari surga. Dan perempuan bukanlah makhluk yang menyebabkan malapetaka. Islam memandang bahwa perempuan memiliki kedudukan yang sama baik dari asal penciptaan, kemuliaan, maupun dalam hal memperoleh imbalan dari usaha amal dan  ibadahnya dari Allah SWT.

KESIMPULAN
Dalam pandangan Islam perempuan memiliki kedudukan yang sama dibandingkan dengan laki-laki. Dari sudut penciptaan, kemuliaan, dan hak mendapatkan balasan atas amal usahanya perempuan memiliki kesetaraan dengan laki-laki. Sedangkan dalam hal peran perempuan memiliki perbedaan dengan laki-laki. Peran perempuan yang wajib adalah sebagai anggota keluarga yaitu sebagai istri dari suami dan ibu bagi anak-anaknya. Sedangkan peran perempuan sebagai anggota masyarakat dalam urusan muamalah mendapatkan profesi (pekerjaan) dihukumi dengan rukhshah darurat. Meskipun diperbolehkan namun harus selalu mementingkan segi kemaslahatan baik bagi rumah tangga maupun bagi masyarakat. Apabila lebih banyak kemudaratannya bagi keluarga maka profesi di luar rumah harus ditinggalkan mengingat sesuatu yang darurat tidak boleh meninggalkan hal yang wajib.

DAFTAR PUSTAKA

Alfan,Jundy. Tanpa tahun. Agenda Shalihah, Panduan Hidup Wanita Sholihah. Pustaka Al- Wustho:Solo
Al Munawar, Said Aqil Husin. 2004. Al- Quran Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki. Jakarta : Ciputat Press
Azhar,  Muhammad .1996. Filsafat  Politik: Perbandingan   Islam  dan  Barat,  Jakarta:   RajaGrafindo Persada
Bahnasawi, Salim Ali .1996.Wawasan sistem Politik Islam. Jakarta: Pustaka Kautsar
Bahreisy, H Salim dan H Said Bahreisy, Terjemahan Singkat Tafsir Ibnu Katsir. Surabaya : PT Bina Ilmu
Dailamy SP, Muhammad,2008, Empat Persoalan Perempuan dalam Agama. Untuk kalangan sendiri.
Munir, Lily Zakiyah.1999. Memposisikan Kodrat Perempuan dan Perubahan dalam Prespektif Islam, Bandung :Mizan
Qardhawy, Yusuf. 1997. Fiqh Daulah Dalam Perspektif al-Qur'an  dan Sunnah, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar,  
Shihab, Quraish.2004. Membumikan Al Quran,Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat,.Bandung : Mizan
.Syaltut,Mahmud, Prof. Dr., 1959. Min Taujihat Al-Islam, Kairo : Al-Idarat Al-'Amat lil Azhar
Description: Artikel Tentang Kedudukan Wanita Dalam Islam Full (Akhir)
Rating: 4.5
Reviewed by: Rumah Makalah
On: 18.16.00
TOP