Model Pembelajaran Inkuiri Full
Pembelajaran Inkuiri
Secara klasikal, kata inkuiri berasal dari bahasa inggris “inquiria” yang
berarti menyelidiki atau mencari. Muhammad Taufig Nuta mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan
inkuiri adalah istilah yang menunjukkan suatu kegiatan atau cara belajar yang bersifat mencari secara logis, kritis, dan analisis menuju
suatu kesimpulan yang meyakinkan. Selanjutnya Thoerstone mengemukakan
pendapatnya tentang inkuiri bahwa hal
yang paling penting dalam inkuiri adalah siswa mencari sesuatu sampai tingkatan
yakin dan percaya.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode inkuiri adalah salah
satu metode pengajaran yang dalam pelaksanaannya siswa lebih aktif melakukan
kegiatan sistematika berupa penyelidikan atau pencarian secara logika untuk
memecahkan sendiri setiap persoalan yang dihadapinya. Inkuiri sebagai salah
satu metode dalam proses belajar
mengajar dapat diterapkan secara individual, kelompok kecil ataupun
kelompok besar. Pelaksanaannya dapat berupa tanya jawab, diskusi atau kegiatan-kegiatan
lainnya.
Kelebihan Strategi Pembelajaran Inkuiri Adalah:
1. Membantu
siswa meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya dengan
proses keterlibatan secara langsung.
2. Merupakan
keunikan personal yang mendorong
kelahiran daya ungkap tersendiri.
3. Dapat
memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
4. Memungkinkan
siswa belajar dan bekerja keras dengan kemampuannya.
5. Memberikan
kesempatan kepada siswa dan guru berpartisifasi secara aktif untuk bersama-sama memecahkan masalah dengan
tuntas.
6. Strategi
pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif , afektif, dan psikomotorik secara seimbang,
sehingga pembelajaran melalui strategi
ini dianggap lebih bermakna.
Kekurangan
Strategi Pembelajaran Inkuiri:
1. Mungkin
membingunkan siswa yang lamban sebab
penemuan selalu dimonopoli oleh siswa yang pintar.
2. Kurang efisien untuk kelas yang jumlah siswanya
terlalu besar.
3. Kadang-kadang
dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru
terkadang sulit menyesuaikannya dengan waktu yang sudah ditentukan.
Strategi pembelajaran inkuiri berangkat dari asumsi bahwa manusia lahir ke
dunia, memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin
tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak lahir
ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengetahui segala
sesuatu melalui indra pengecapan, penglihatan, pendengaran dan indra-indra
lainnya.
Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama dalam strategi pembelajaran
inkuiri yaitu:
1. Strategi
pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan, artinya strategi inkuiri menempatkan siswa sebagai
subjek belajar.
2. Seluruh
aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga diharapkan dapat menumbuhkan
sikap percaya diri (self belief).
3. Tujuan dari
penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis atau mengembangkan kemampuan
intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran
yang berorientasi kepada siswa (Student Centered Approach). Dikatakan demikian,
sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses
pembelajaran. Strategi pembelajaran inkuiri akan efektif manakala:
1. Guru
mengharapkan siswa dapat menemukan sendiri jawaban dari suatu permasalahan yang
ingin dipecahkan. Dengan demikian dalam strategi pembelajaran inkuiri
penguasaan materi pelajaran bukan sebagai tujuan utama pembelajaran, akan
tetapi yang lebih dipentingkan adalah proses pembelajaran.
2. Bahan pelajaran
yang akan diajarkan tidak berbentuk fakta atau konsep yang sudah jadi akan
tetapi sebuah kesimpulan yang perlu pembuktian.
3. Jika guru
akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemauan dan
kemampuan berpikir. Strategi ini akan kurang berhasil diterapkan kepada siswa
yang kurang memiliki kemampuan berpikir.
4. Jika jumlah
siswa yang belajar tidak terlalu banyak sehingga bisa dikendalikan oleh guru.
5.
Jika guru
memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan yang berpusat pada siswa.
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru dalam
penggunaan strategi pembelajaran inkuiri:
1. Berorientasi
pada pengembangan intelektual
Tujuan utama dari strategi pembelajaran inkuiri adalah pengembangan
kemampuan berpikir. Dengan demikian strategi pembelajaran ini berorientasi
kepada hasil belajar juga pada proses belajar.
2. Prinsip
interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan
lingkungannya.
3. Prinsip
bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi pembelajaran
inkuiri adalah guru sebagai penanya. Sebab kemampuan siswa untuk menjawab
pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.
4.
Prinsip
belajar untuk berpikir
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta akan tetapi belajar adalah proses berpikir (learning how
to think), yakni proses mengembangkan seluruh potensi otak, baik otak kiri
maupun otak kanan.
5. Prinsip
keterbukaan
Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu
mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu anak perlu diberi kebebasan untuk mencoba
sesuai dengan perkembangan kemampuan logika dan nalarnya.
Langkah-Langkah
Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Inkuiri
Secara umum proses pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana pembelajaran yang
responsive. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan
proses pembelajaran. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi
yakni
a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
c. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi belajar siswa.
2. Merumuskan Masalah
Merumuskan
masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang mengandung
teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk
berpikir memecahkan teka-teki tersebut. Dikatakan teka-teki dalam rumusan
masalah karena masalah tersebut tentu ada jawabannya dan siswa didorong untuk
mencari jawaban yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting
dalam strategi pembelajaran inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut
siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya
pengembangan mental melalui proses berpikir.
3. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis
adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai
jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Kemampuan atau potensi
individu untuk berpikir pada dasarnya sudah dimiliki sejak lahir ketika
seseorang mampu untuk mengira-ngira (berhipotesis).
4. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan
data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji
hipotesis yang diajukan. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan
motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya untuk terus mencari informasi yang
dibutuhkan.
5. Menguji Hipotesis
Menguji
hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan
data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang
terpenting dalam menguji hippotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atau
orang lain atas jawaban yang diberikan.
6. Merumuskan Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan hasil akhir dalam pembelajaran atau akhir dari suatu penyusunan materi yang relevan dengan isi pembahasan.
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Merumuskan kesimpulan merupakan hasil akhir dalam pembelajaran atau akhir dari suatu penyusunan materi yang relevan dengan isi pembahasan.