Macam-Macam Layanan Dalam Bimbingan Konseling

Macam-macam Layanan Dalam Bimbingan Konseling
PENDAHULUAN
      A.     Latar Belakang
Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan,kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mencapai tujuan pendidikan itu, murid harus berkembang secara optimal dengan kemampuan untuk berkreasi, mandiri, bertanggung jawab,  dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Pendidikan harus membantu bukan hanya mengembangkan kemampuan intelektualnya, tetapi juga kemampuan mengatasi masalah yang ditemuinya dalam interaksinya dengan lingkungan.
Sekolah tidak hanya berfungsi memberikan pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, tetapi juga dapat mengembangkan keseluruan kepribadian anak. Oleh karena itu, guru harus mengetahui lebih dari sekedar masalah bagaimana mengajar yang efektif. Untuk itu sebagai calon guru kita perlu mengetahui wawasan dan pemahaman tentang layanan dan konseling di sekolah.
Setelah dipahami pengertian, landasan, fungsi, dan prinsip-prinsip, serta orientasi dan ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling, bab ini membahas tentangjenis layanan dan kegiatan-kegiatan konseling. Layanan informasi, penempatan dan penyaluran, bimbingan belajar, konseling perseorangan, bimbingan dan konseling kelompok, seta kegiatan penunjang, dibicarakan secara khusus.
Untuk setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling bab ini menyajikan uraian tntang pengertian, tujuan, pokok-pokok layanan atau kegiatan, kemungkinan pelaksanaannya, dan hal-hal khusus yang perlu mendapat perhatian berkenaan dengan layanan atau kegiatan itu. Uraian itu diharapkan dapat menjadi dasar dan titik tolak pembahasan tentang layanan dan kegiatan yang dimaksudkan, yang selanjutnya akan ditindak lanjuti denag pendalaman dan pengembangan keterampilannya dalam pembahasan dan pelatihan tersendiri. 

PEMBAHASAN
A.     Layanan Informasi Dalam Bimbingan Konseling
1.      Pengertian Layanan informasi
Yaitu layanan Bimbingan dan Konseling yang memungkinkan peserta didik (klien) menerima dan memahami berbagai informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik (klien). Klien tidak hanya peserta didik tetapi bisa juga orang tua atau wali.
2.      Tujuan dan Fungsi layanan Informasi
Layanan informasi bertujuan untuk membekali individu dengan berbagi pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk mengenal diri, merencanakan, dan mengembagkan pola kehodupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat. Pemahaman yang diperoleh melalui layanan informasi, digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dalam mengambil sebuah keputusan.
3.      Materi umum Layanan informasi
Materi yang dapat yang diangkat melalui layanan informasi ada berbagiai macam, yaitu meliputi :
a.      Informasi pengembangan pribadi
Meliputi kegiatan pemberian informasi tentang:
1)     Tugas-tugas perkembangan masa remaja akhir tentang kemampuan dan perkembangan pribadi
2)    Perlunya pengembangan kebiasaan dan sikap dalam keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME
3)   Usaha yang dapat dilakukan dalam mengenal bakat, bakat, minat serta bentuk-bentuk penyaluran dan pengembangannya
4)    Perlunya hidup sehat dan upaya pelaksanaan
5)  Usaha yang dapat dilakukan melalui Bimbingan dan Konseling dalam membantu peserta didik dalam menghadapi masa peralihan dari masa remaja awal kemasa remaja yang penuh tantangan.
b.      Informasi kurikulum dan proses belajar mengajar
Meliputi kegiatan pemberian informasi tentang:
1) Tugas-tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan pengembangan diri, ketrampilan, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian.
2)    Perlunya pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, aktif terprogram, baik belajar sendiri maupun kelompok.
3) Cara belajar diperpustakaan, meringkas buku, membuat catatan dan mengulangi pelajaran
4)      Kemungkinan timbulnya permasalahan belajar dan cara mengatasinya
5)      Pengajaran perbaikan dan pengayan
6)    Pelaksanaan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam upaya meningkatkan kegiatan dan hasil belajar peserta didik
7)      Kursus dan sekolah yang mungkin dimasuki setelah tamat
8)  Tata tertib sekolah, cara bertingkah laku, tata karma dan bersopan santun Sistem penjurusan, kenaikan kelas, syarat-syarat mengikuti UN/UAN/US
9)      Fasilitas belajar/sumber belajar
10)  Cara mempersiapkan diri dan belajar di sekolah
c.       Informasi jabatan
Meliputi kegiatan pemberian informasi tentang:
1)      Tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan dan perkembangan karir
2)      Perkembangan karir dimasyarakat
3)  Sekolah menengah, kursus-kursus, beserta program pilihannya, baik baik umum maupun kejuruan dalam rangka rangka pengembangan karir
4)   Jenis tuntunan dan syarat-syarat jabatan yang dapat dimasuki tamatan SLTP/SLTA, seperti kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan yang harus dimiliki.
5)  Kemungkinan permasalahan yang muncul dalam pilihan pekerjaan atau karir dan tuntutan pendidikan yang lebih tinggi akibatnya.
6)      Pelaksanaan pelayanan bimbingan karir bagi para peserta didik.
7)      Syarat-syaratnya memasuki suatu jabatan, kondisi jabatan/karier serta prospeknya.
8)      Langkah-langkah yang perlu ditempuh guna menetapkan jabtan/karier.
9)      Memasuki perguruan tinggi yang sejalan dengan cita-cita karier.
d.   Informasi kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, keberagaman, sosial budaya, dan lingkungan
Meliputi kegiatan pemberian informasi tentang:
1)      Tugas perkembangan masa remaja tentang kemampuan berhubungan sosial
2)      Cara bertingkahlaku, tata krama, sopan santun, dan disiplin
3)    Tata krama pergaulan dengan teman sebaya, baik di sekolah sendiri maupun di sekolah lain, peserta didik dengan dewan guru dan karyawan dalam rangka kehidupan yang harmonis di lingkungan sekolah
4)      Suasana dan tata krama kehidupan dalam keluarga
5)  Nilai-nilai sosial, agama, adat istiadat, kebiasaan dan tata krama yang berlaku dilingkungan masyarakat
6)      Hak dan Kewajiban warga negara
7)      Kesamaan dan keterlibatan masyarakat
8)      Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat sekitar
9)      Permasalahan hubungan sosial dan keterlibatan masyarakat beserta akibatnya
10)  Pengenalan dan manfaat lingkungan yang lebih luas (lingkungan fisik, sosial dan budaya)
11)  Melaksanakan pelayanan sosial
e.      Informasi Pendidikan tinggi
1)      Penyelenggaraan Layana informasi
Layanan informasi dapat diselenggarakan melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi yang dilengkapi dengan peragaan, selebaran, tayangan foto, film atau vidio, kunjungan ke perusahaan-perusahaan. Berbagai nara sumber, baik dari sekolah sendiri, atau dari sekolah lain, dari lembaga-lembaga pemerintah, maupun dari berbagai kalangan di masyarakat dapat diundang guna memberikan informasi kepada peserta didik. Namun perlu diingat bahwa semua kegiatan hendaknya direncenakan direncanakan secara matang.
2) Layanan informasi dapat dilaksanakan secara individual, klasikan dan ataupun diselenggarakan secara umum. Dapat juga diberikan secara lisan ataupun seperti jurnal, majalah, dan leaflet.
4.      Instrumen Evaluasi layanan Informasi
Dalam mengevaluasi pelaksanaan layanan Informasi kami menggunakan teknik wawancara. Wawancara adalah suatu proses memperoleh informasi dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung antara peneliti dengan responden/pihak terkait. Teknik ini digunakan untuk mencari informasi tentang sejauh mana layanan informasi telah dilaksanakan pada suatu sekolah dengan cara wawancara langsung dengan konselor sekolah disekolah tersebut.
B.      Layanan Penempatan dan Penyaluran
1.      Pengertian Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah usaha membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih di sekolah dan sesudah tamat , memilih program studi lanjutan sebagai persiapan dalam memangku suatu jabatan.
2.      Tujuan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Adapun tujuan dari layanan penempatan dan penyaluran adalah sebagai berikut:
a.   Tujuan umum , tujuan umum dari layanan penempatan dan penyaluran adalah diperolehnya tempat yang sesuai dengan individu untuk pengembangan potensi dirinya. Kesesuaian dengan tempat pengembangan diri yaitu berkaitan dengan lingkungan sekolah , organisasi, dan tempat bekerja.
b.     Tujuan khusus , tujuan khusus dari layanan penempatan dan penyaluran adalah membantu siswa mencapai kematangan dalam pengembangan penguasaan ilmu, teknologi, dan seni sesuai dengan program kurikulum dan rencana persipan karier melalui kelanjutan pendidikan ke pendidikan tinggi , serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang luas.
3.      Fungsi Layanan Penempatan dan Penyaluran
Dalam layanan penempatan dan penyaluran terdapat empat fungsi utama , yaitu:
a.  Fungsi pemahaman , terpahaminya kondisi individu dan lingkungan yang ada dan dikehendaki serta mampu membuat individu memahami kondisi dirinya , potensi yang ada di lingkungannya , dan kondisi lingkungannya.
b.     Fungsi pencegahan , mencegah masalah individu jika lingkungan sesuai dengan keinginan pengembangannya selain itu fungsi pencegahan juga mencakup pencegahan terhadap semakin meluasnya masalah yang dialami oleh individu karena tidak mampu menyesuaikan diri di tempat yang telah dipilih.
c.    Fungsi pengentasan , menyelesaikan masalah yang dialami oleh individu karena ia tidak mendapat penempatan yang kondusif yang sesuai dengan diri individu tersebut ke penempatan yang kondusif yang sesuai dengan diri individu.
d.  Fungsi pengembangan dan pemeliharaan , fungsi ini bertujuan untuk mengembangkan potensi-potensi individu dan memeliharanya dari hal-hal yang menghambat dan merugikan perkembangannya.
e.      Fungsi advokasi , menghindari individu dari keteraniayaan diri dan hak-haknya
4.      Isi layanan penempatan dan penyaluran
Dalam layanan penempatan dan penyaluran , terdapat isi yang harus ada dalam setiap pemberian layanan. Isi-isi yang harus ada dalam kegiatan layanan penempatan dan penyaluran yaitu :
a.      Mengamati potensi yang ada di dalam diri siswa , meliputi ;
1)      Potensi intelegensi , bakat , minat , dan kecenderungan-kecenderungan pribadi
2)      Kondisi psikofisik seperti hyperaktif , cepat lelah , dan alergi terhadap kondisi lingkungan tertentu
3)      Kemampuan berkomunikasi dan interaksi sosial
4)      Kemampuan panca indera
5)      Kondisi fisik seperti jenis kelamin , ukuran badan , dan keadaan jasmani lainnya.
b.      Kondisi lingkungan sekitar individu , meliputi ;
1)      Kondisi fisik rumah , kelengkapan , dan tata letak
2)      Kondisi udara dan cahaya
3)      Kondisi hubungan sosio emosional
4)      Kondisi dinamis hubungan kerja dan cara bertingkah laku
5)      Kondisi statis seperti aturan-aturan dan batasan dalam kehidupan
5.      Pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran
Adapun tahapan pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran yang dijalankan oleh guru pembimbing/konselor yaitu sebagai berikut :
a.      Tahap perencanaan , meliputi :
1)      Identifikasi kondisi-kondisi yang menunjukkan permasalahan siswa
2)      Menetapkan siswa yang akan menjadi sasaran layanan
3)   Menyiapkan prosedur , langkah-langkah , dan fasilitas yang akan digunakan dalam kegiatan layanan penempatan dan penyaluran
4)    Menyiapkan kelengkapan administrasi
b.      Tahap pelaksanaan , meliputi :
1) Melakukan analisis terhadap permasalahan yang dialami oleh siswa berdasarkan langkah-langkah prosedur yang telah ditetapkan
2)   Melaksanakan layanan penempatan dan penyaluran
c.       Tahap evaluasi , meliputi :
1)      Menetapkan materi evaluasi
2)      Menetapkan prosedur evaluasi
3)      Menyusun instrumen evaluasi
4)      Mengaplikasikan instrumen evaluasi
5)      Melakukan analisis hasil instrumen evaluasi
d.      Tahap analisis , meliputi :
1)      Menetapkan standard evaluasi
2)      Melakukan analisis
3)      Menafsirkan hasil analisis
e.      Tahap tindak lanjut , meliputi :
1)      Mengidentifikasikan masalah yang perlu ditindak lanjuti
2)      Menetapkan jenis dan arah tindak lanjut
3)      Mengkomunikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak lain yang terkait
4)      Melaksanakan rencana tindak lanjut
f.        Tahap pelaporan , meliputi :
1)      Menyusun laporan pelaksanaan layanan penempatan dan penyaluran
2)       Menyampaikan hasil layanan penempatan dan penyaluran kepada pihak yang terkait
3)      Mendokumentasikan hasil laporan layanan penempatan dan penyaluran
6.      Teknik layanan
a.      Melakukan kajian dan potensi yang dimiliki oleh siswa
b. Mengkaji kondisi lingkungan dari kondisi lingkungan yang paling dekat dengan permasalahan yang dialami siswa
c.  Mengkaji kondisi siswa dengan dan potensi yang dimiliki dengan rencana penempatan yang akan dilaksanakan
d.      Mengkaji kondisi dari lingkungan lain yang diperkirakan dapat ditempati siswa
C.      Layanan bimbingan Perseorangan
1.      Pengertian  bimbingan perseorangan
Layanan bimbingan perseorangan merupakan salah satu layanan yang digunakan oleh konselor dalam rangka penuntasan masalah dan perkembangan pribadi secara face to face (bertatap muka)
2.      Tujuan layanan bimbingan perseorangan
Untuk memecahkan masalah pribadi konseling
3.      Pelaksanaan Layanan bimbingan
a.  Perencanaan yang meliputi kegiatan: (a) mengidentifikasi klien, (b) mengatur waktu pertemuan, (c) mempersiapkan tempat dan perangkat teknis pelayanan, (d) menetapkan fasilitas layanan, (e) menyiapkan kelengkapan administrasi.
b. Pelaksanaan yang meliputi kegiatan: (a) menerima klien, (b) menyelanggarakan perstrukturan, (c) membahas masalah klien dengan menggunakan teknik-teknik, (d) mendorong pengetasan masalah klien (bisa digunakan teknik-teknik khusus), (e) memantapkan komitmen klien dalam pengentasan masalahnya, (f) melakukan penilaian segera.
c.       Melakukan evaluasi jangka pendek.
d. Menganalisis hasil evaluasi (menafsirkan hasil konseling perorangan yang telah dilaksanakan).
e.  Tindak lanjut yang meliputi kegiatan: (a) menetapkan jenis arah tindak lanjut, (b) mengumonikasikan rencana tindak lanjut kepada pihak-pihak terkait, (c) melaksanakan rencana tindak lanjut.
f.      Laporan yang meliputi kegiatan: (a) menyusun laporan layanan konseling perorangan, (b) menyampaikan laporan kepada kepala sekolah atau madrasah dan pihak yang terkait, dan (c) mendokumentasikan laporan.
Dalam referensi lain pelaksanaan layanan konseling perorangan ada tiga tahap, yaitu:
a.      Tahap Awal
Tahap ini terjadi dimulai sejak konseli menemui konselor hingga berjalan sampai konselor dan konseli menemukan masalah konseli. Pada tahap ini beberapa hal yang perlu dilakukan, diantaranya :
1) Membangun hubungan konseling yang melibatkan konseli (rapport). Kunci keberhasilan membangun hubungan terletak pada terpenuhinya asas-asas bimbingan dan konseling, terutama asas kerahasiaan, kesukarelaan, keterbukaan; dan kegiatan.
2)  Memperjelas dan mendefinisikan masalah. Jika hubungan konseling sudah terjalin dengan baik dan konseli telah melibatkan diri, maka konselor harus dapat membantu memperjelas masalah konseli.
3)  Membuat penaksiran dan perjajagan. Konselor berusaha menjajagi atau menaksir kemungkinan masalah dan merancang bantuan yang mungkin dilakukan, yaitu dengan membangkitkan semua potensi konseli, dan menentukan berbagai alternatif yang sesuai bagi antisipasi masalah.
4)   Menegosiasikan kontrak. Membangun perjanjian antara konselor dengan konseli, berisi : (1) Kontrak waktu, yaitu berapa lama waktu pertemuan yang diinginkan olehkonselidan konselor tidak berkebaratan; (2) Kontrak tugas, yaitu berbagi tugas antara konselor dan konseli; dan (3) Kontrak kerjasama dalam proses konseling, yaitu terbinanya peran dan tanggung jawab bersama antara konselor dan konseling dalam seluruh rangkaian kegiatan konseling.
b.      Inti (Tahap Kerja)
1)  Setelah tahap Awal dilaksanakan dengan baik, proses konseling selanjutnya adalah memasuki tahap inti atau tahap kerja. Pada tahap ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan, diantaranya :
2)    Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah konseli lebih dalam.
3)   Penjelajahan masalah dimaksudkan agar konseli mempunyai perspektif dan alternatif baru terhadap masalah yang sedang dialaminya.
4)  Konselor melakukan reassessment (penilaian kembali), bersama-sama konseli meninjau kembali permasalahan yang dihadapi konseli. Menjaga agar hubungan konseling tetap terpelihara. Hal ini bisa terjadi jika : konseling merasa senang terlibat dalam pembicaraan atau waancara konseling, serta menampakkan kebutuhan untuk mengembangkan diri dan memecahkan masalah yang dihadapinya. Konselor berupaya kreatif mengembangkan teknik-teknik konseling yang bervariasi dan dapat menunjukkan pribadi yang jujur, ikhlas dan benar – benar peduli terhadap konseli. Proses konseling agar berjalan sesuai kontrak. Kesepakatan yang telah dibangun pada saat kontrak tetap dijaga, baik oleh pihak konselor maupun konseli.
c.       Akhir (Tahap Tindakan)
Pada tahap akhir ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu :
1)      Konselor bersama konseli membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling.
2)      Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan berdasarkan kesepakatan yang telah terbangun dari proses konseling sebelumnya.
3) Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling (penilaian segera). Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya. Pada tahap akhir ditandai beberapa hal, yaitu ; (1) menurunnya kecemasan klien; (2) perubahan perilaku konseling ke arah yang lebih positif, sehat dan dinamis; (3) pemahaman baru dari klien tentang masalah yang dihadapinya; dan (4) adanya rencana hidup masa yang akan datang dengan program yang jelas.
D.     Layanan bimbingan Agama
1.      Pengertian
Layanan bimbingan agama adalah pemberian kecerahan hati kepada orang yang mengalami kesukaran rohani dalam hidupnya sesuai dengan ajaran agama
2.      Peranan layanan bimbingan agama
Yaitu membawa mental individu sehingga dalam memilih kebutuhan hidupnya dan senantiasa selaras dengan ketentuan petunjuk agama
3.      Fungsi layanan bimbingan agama
a.      Fungsi Preventif
Yaitu membantu individu mencegah masalah yang dihadapi
b.      Fungsi Kuratif dan Kolektif
Yakni membantu individu memecahkan masalah yang sedang dialami & dihadapi
c.       Fungsi preservatif
Yakni membantu individu menjaga agar situasi dan kondisi semula tidak baik (mengandung masalah) untuk menjadi baik (terpecahkan).
E.      Layanan Bimbingan Mediasi
1.      Pengertian Layanan bimbingan Mediasi
Istilah “mediasi” terkait dengan istilah “media” yang berasal dari kata “medium” yang berarti pemanfaatan. Layanan mediasi merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan yang tidak menemukan kecocokan.
2.      Tujuan Layanan Bimbingan Mediasi
a.     Tujuan umum yaitu untuk mencapai kondisi yang positif dan konduktif diantara para klien atau pihak-pihak yang bertikai atau bermusuhan
b.  Tujuan khusus adalah agar terjadi perubahan atas kondisi awal yang negatif (bertikai) menjadi kondisi baru ( kondusif dan bersahabat)
3.      Komponen dan asas layanan bimbingan Mediasi
a.      Komponen
1)      Konselor
Adalah seorang memahami permasalahan yang terjadi antara pihak yang bermaslaah dan berusaha membangun jembatan antara pihak yang bermasalah tersebut.
2)      Klien
Klien terdiri dari dua pihak atau lebih yang sedang mengalami ketidakcocokan dan sepakat meminta bantuan konselor untuk menangani permasalahan itu.
3)      Masalah klien
Adalah masalah hubungan yang terjadi antara individu atau kelompok yang sedang bertikai dan meminta konselor untuk mengatasinya.
b.      Asas
1)      Kerahasiaan
2)      Keterbukaan
3)      Kesukarelaan
4)      Kekinian
5)      Kemandirian
4.      Teknik umum:
a.      Penerimaan terhadap klien dan posisi duduk
b.      Penstrukturan
c.       Ajakan untuk berbicara
d.      Taknik lainnya: kontak mata, kontak psikologis, dorongan minimal dan 3M.
e.      Keruntutan, refleksi dan pertanyaan terbuka.
f.        Penyimpulan, penafisran dan konfrontasi, transferensi dan kontra-transferensi, frustasian
g.  Teknik khusus lainnya: pemberian informasi dan contoh pribadi, perumusan tujuan, pemberian contoh dan latihan keluguan, permainan peran, pemberian nasehat, kontrak,
h.      Pendekatan politik
i.        Waktu dan tempat diselenggarakan dengan netral (tidak memihak pada salah satu pihak).
j.        Laiseg, laijapen dan laijapan.
5.      Operasionalisasi
a.      Perencanaan
Identifikasi pihak-pihak yang akan menjadi peserta layanan MED, mengatur pertemuan denganpeserta layanan, menetapkan fasilitas layanan dan menyiapkan kelengkapan administrasi.
b.      Pelaksanaan
Menerima pihak-pihak yang menjadi peserta layanan, melaksanakan penstrukturan layanan MED, membahas masalah yang dirasakan oleh pihak-pihak, menyelenggarakan pengubahan tingkahlaku pihak-pihak, membina komitmen demi hubungan baik dan melakukan penilaian segera.
c.       Evaluasi
Melakukan evaluasi segera dan jangka pendek, tentang pelaksanaan hasil-hasil MED, khususnya menyangkut pihak-pihak.
d.      Analisis hasil evaluas
Menafsirkan hasil evaluasi dan kaitannya dengan ketuntasan penyelesaian masalah yang dialami pihak-pihak yang mengikuti layanan MED.
e.      Tindak lanjut
Menyelenggarakan layanan MED lanjutan untuk membicarakan hasil evaluasi dan memantapkan upaya perdamaian antara pihak-pihak.
f.        Pelaporan
Membicarakan laporan yang diperlukan oleh pihak-pihak peserta layanan dan mendokumentasikan laporan layanan.
F.       Layanan Bimbingan Belajar
1.      Pengertian
Bimbingan merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan yang penting diselenggarakan di sekolah
2.      Penggolongan
Apabila di dasarkan terhadap masalah maka akan menjadi beberapa bagian :
a.      Keterlambatan akademik
b.      Ketercepatan dalam belajar
c.       Sangat lambat dalam belajar
d.      Kurang motivasi dalam belajar
e.      Bersikap dan bekebiasaan buruk dalam belajar
3.      Tahapnya
melakukan tes belajar, mengetahui masalah dan hasil tes, memberi layanan, memberi bimbingan belajar
4.      Tes-tes untuk mengetahui masalah dan macam-macam tes
a.      Tes hasil belajar adalah suatu alat yang disusun untuk mengungkapkan sejauh mana siswa telah mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang ditetapkan sebelumnya, guru yang melakukan hasil belajar
b.  Tes diagnostik, instrumen untuk mengungkapkan adanya kesalahan-kesalahan yang dialami oleh siswa dalam bidang pelajaran tertentu, contohnya wawancara
c.   Tes kemampuan dasar, tingkat kemampuan dasar ini biasanya diukur atau diungkapkan dengan mengadministrasikan tes intelegensi yang sudah baku
5.      Upayanya 
      pengejaran perbaikan, kegiatan pengayaan, peningkatan motivasi belajar, mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif
Description: Macam-Macam Layanan Dalam Bimbingan Konseling
Rating: 4.5
Reviewed by: Rumah Makalah
On: 09.04.00
TOP