Artikel Analisis Data Kualitatif Dalam Evaluasi Program (BAB II)


PEMBAHASAN

       A.      Analisis Data Dalam  Evaluasi Program
Analisis Program yaitu proses menganalisa suatu program setelah program itu dilaksanakan/diimplentasikan. Sehingga proses, hasil, pencapaian, pengaruh, hubungan atau dampak itu dapat diketahui, yang selanjutnya hasil analisis dapat digunakan untuk keperluan refleksi, kelanjutan program, pemberhentian program, peningkatan program maupun pembuatan program baru.
Analisis Evaluasi Program Pendidikan adalah suatu proses analisis dari data-data yang diperoleh dari kegiatan evaluasi program-program yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Dalam hal ini setelah suatu program pendidikan dievaluasi lalu dilanjutkan dengan langkah-langkah analisisnya.
Model analisis yang dilakukan tentu akan dipengaruhi oleh jenis program pendidikan dan tujuan program pendidikan sehingga model evaluasi akan disesuaikan, demikian pula bagaimana cara menganalisisnya juga disesuaikan.
Evaluasi program pendidikan adalah suatu evaluasi program yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Tentu saja hal ini juga pasti terkait dengan siapa (pembuat, penyusun, pelaksana program) dan tujuan program (untuk apa, untuk siapa). Tujuan evaluasi program adalah berupaya mencari rekomendasi. Rekomendasi ini di dapatkan dari hasil telaah analisis data didapatkan dari lapangan. Dalam proses analisis, kita melakukan beberapa perlakuan atas data yang didapat, perlakuan ini disebut pengolahan.  Mengolah data adalah suatu proses mengubah wujud data yeng dipeoleh, biasanya masih termuat di dalam instrumen atau catatan-catatan yang dibuat oleh peneliti (evaluator), menjadi sebuah sajian data yang dapat disimpulkan dan dimaknai. Analisis data kuantitatif dan kualitatif merupakan topik yang bisa dilakukan dalam metode penelitian lanjut dan evaluasi.
Ada beberapa hal yang mendasari yang perlu di pertimbangkan evaluator yang dapat membantu dalam memaknai setumpuk data kualitatif , yaitu sebagai berikut.
1.    Awali dengan Tujuan Evaluasi 
Mengetahui tujuan akan memudahkan dalam menyusun data dan memfokuskan analisis.
2.       Hal Mendasar dalam Menganalisis Data Kualitatif 
       a.        Baca semua data secara saksama, 
      b.     Susun semua komentar pada kategori yang sejenis. misalnya, minat, perhatian, saran, kekuatan/kelemahan, output, indikator, dampak, dan lain sebagainya.
c.       Beri nama kategori tersebut. Misalnya,  minat, perhatian, saran, dan seterunya,
d.       Usahakan untuk mengenali pola, dan hubungan kausal dari pola tersebut.

B.     Tabulasi Data
Istilah tabulasi data diartikan menyusun menjadi tabel. Pengertian lain tabulasi data adalah pengolahan atau pemprosesan hingga menjadi tabel. Tabulasi merupakan coding sheet yang memudahkan peneliti dalam mengolah dan menganalisisnya baik secara manual maupun komputer. Tabulasi ini berisikan variabel-variabel objek yang akan diteliti dan angka-angka sebagai simbolisasi (label) dari kategori berdasarkan variabel-variabel yang diteliti.
Tabel memiliki dua dimensi sajian, yaitu sajian dari kiri ke kanan dalam bentuk kolom, dan sajian dari atas ke bawah dalam bentuk baris. Dengan demikian, gambaran tentang dua demensi dapat cepat terlihat.
Data mentah diperoleh dari lapangan akan bervariasi, tergantung alat pengumpul data digunakan oleh peneliti atau evaluator, yaitu:
1.    Data diperoleh dengan menggunakan angket, maka datanya tanda cheklis pada pilihan-pilihan, lingkaran-lingkaran, pada angka atau huruf yang disediakan oleh instrumen, atau kalimat-kalimat jawaban sifatnya kualitatif.
2.     Data diperoleh dengan wawancara, wujud data: centangan, lingkaran, dan kalimat jawaban diberikan responden dan dicatat oleh petugas pengumpul data.
3.   Data diperoleh dengan observasi, maka wujud data yang diperoleh bentuk centangan, lingkaran, dan kalimat-kalimat catatan petugas.
4.    Data yang diperoleh dengan menggunakan dokumentasi berupa angka-angka atau simbol-simbol yang menunjuk peringkat kondisi objek yang ditelaah.
5.     Data yang diperoleh dengan tes atau invantori berupa angka-angka yang menunjukkan skor nilai.
Dari kelima bentuk data tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jenis data bisa digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu.
1.       Nilai  jadi, berupa nilai angka yang dibuat dari intepretasi kreteria dan tes,
2.      Kode atau simbol-simbol yang bisa berupa tanda centang dan leinkaran, atau memberi tanda silang pada pilihan-pilihan.
3.       Informasi dalam bentuk paparan kalimat yang memuat data kuantitatif dan kualitatif.
Selain di beri angket, para peserta pelatihan juga di tes hasil belajarnya. Data yang bersifat kualitatif disebut dengan istilah “data narasi”. Dalam pembahasan kali ini, cara mengelola data narasi akan dibedakan dalam dua bentuk, yaitu 1) data narasi beresponden tabulasi, dan 2) data narasi nontabulasi.
1.     Data NarĂ¡si Berpotensi Tabulasi
Data jenis ini mengacu pada jawaban responden yang tingkat kemunculannya tinggi, artinya jawaban yang serng muncul karena di minati oleh responden.
2.     Data Narasi Nontabulasi
Data narasi non tabulasi adalah data yang berwujud kalimat atau uraian yang sangat individual dan unik karena pendapat responden secara perorangan. Walupun data narasi nontabulasi tidak dapat diubah atau dimodifikasi, tetapi masih dapat disiasati agar mudah diolah. Dapat siasati agar mudah menghitung

C.    Analisis Data Kualitatif
Tidak semua data yang didapat dilapangan berupa simbol-simbol yang bisa dikuantifikasi dan dihitung secara matematis. Adakalanya ditemukan data abstrak, yang tidak bisa dimanipulasi  menjadi numerik. Data jenis ini dikelompokkan kedalam data kualitatif. Data kualitatif didapat dari upaya pengumpulan data dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data, seperti observasi (pengamatan), wawancara, diskusi kelompok terfokus, dan lain sebagainya.
Dalam pelaksanaannya, analisis data kualitatif bertujuan pada proses penggalian makna, penggambaran, penjelasan, dan penempatan data pada konteksnya masing-masing. Uraian data jenis ini berupa kalimat-kalimat, bukan bukan angka-angka atau tabel. Untuk itu data yang diperoleh harus diorganisir dalam struktur yang mudah dipahami dan diuraikan.
 Sanafiah Faisal (1999: 256) menggambarkan proses  analisis  data kualitatif sebagai berikut.

Analisis Data Kualitatif Dalam Evaluasi Program

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa  proses pengumpulan data  kualitatif yang dilakukan perlu di-display. Display akan sangat membantu baik bagi peneliti itu sendiri maupun bagi orang lain, Display merupakan media penjelas obyek yang diteliti. Selain itu, proses reduksi data ditujukan untuk menyaring, memilih, dan memilah data yang diperlukan, menyusunnya kedalam suatu urutan rasional dan logis, serta mengaitkannya dengan aspek-aspek terkait. Hasilnya adalah berupa kesimpulan tentang objek yang diteliti. Secara lebih lengkap kegiatan menganalisis data kualitatif meliputi tahapan berikut ini. Secara lebih lengkap kegiatan dalam menganalisis data kualitaitif dapat melalui tahapan-tahapan berikut :
1.    Menyiangi Data (Mereduksi Data). Data yang diperoleh dari lapangan disiangi. Pada tahapan ini yang dilakukan adalah memilih dan memilah mana yang sesuai atau sekelompok dengan kelompok variabel atau penggolongan/kategori yang telah kita buat sebelumnya, yang jelas-jelas kategori atau variabel ini harus mengacu pada tujuan evaluasi program yang telah ditentukan. Data kita rangkum, dipilih hal-hal pokoknya, difokuskan pada hal-hal penting. Dikelompokkan berdsarkan satuan konsep, tema, dan kategori  tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan, juga mempermudah evaluasi  untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya yang diperoleh jika diperlukan.
2.   Display Data. Data yang diperoleh dikategorisasikan menurut pokok permasalahan dan dibuat dalam bentuk matriks sehingga memudahkan peneliti untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya.
3.   Menafsirkan Data. Dalam menafsirkan data, kita bisa menggunakan model Analisis konten. Dalam model ini kegiatan yang kita lakukan adalah mengklarifikasi istilah-istilah, tanda, simbol, atau kode yang dipakai dalam komunikasi, dengan menggunakan beberapa patokan dalam klasifikasi, dan menggunakan teknik analisis dalam memprediksikan. Burhan dan Bungin (2003) mengidentifikasi langkah-langkah dalam proses penafsiran data ini yaitu: Menemukan Istilah/simbol/kode/tanda, selanjutnya mengklasifikasi istilah/symbol/kode/tada dan dan kemudian memprediksi/menafsirkn data.
4.  Menyimpulkan dan Verifikasi. Data yang telah ditafsirkan kemudian disimpulkan. Untuk mengecek kebenaran dari apa yang telah kita tafsir dan simpulkan, kita lakukan verifikasi. Kegiatan ini mencocokkan kembali apakah penafsirannya sesuai, apakah perlu ada konfirmasi ulang pada sumber data atau informan, apakah perlu perbaikan format tafsiran atau perlu data pendukung untuk memperkuat.
5.    Meningkatkan Keabsahan Hasil. Kegiatan ini adalah untuk menjawab kelemahan yang sering dialami oleh para ahli pendekatan kuantitatif, berkaitan dengan validitas dan rehabilitas data dalam pendekatan kualitatif. Untuk meningkatkan keabsahan hasil, upaya yang evalator lakukan atas hasil yang diperoleh, ada beberapa prinsip utama yang harus diperhatikan, yakni sebagai berikut.
a.       Kredibilitas (Validitas Internal)
Untuk meningkatkan kredibilitas hasil yang diperoleh, evaluator harus :
1)  Meningkatkan kualitas keterlibatan dirinya dalam kegiatan pengumpulan data di lapangan, jangan hanya sekedar duduk di meja mendengarkan dan memeriksa berkas-berkas tertulis, atau mencermati gambar, model/ maket yang ada, atau artifak lainnya.
2)     Melakukan pengamatan secara terus menerus
3)     Melakukan trianggulasi, baik metode maupun sumber untuk mencek kebenaran data, yaitu dengan membandingkannya dengan data yang diperoleh sumber lain. Hal ini dilakukan untuk mempertajam analisis evalator terhadap hubungan sejumlah data.
4)    Pelibatan para pakar metodologi dan/atau substansi program yang dievaluasi, untuk berdiskusi, memberikan masukan dan kritik dalam proses evaluasi.
5)  Menggunakan bahan referensi untuk meningkatkan nilai kepercayaan akan kebenaran data yang diperoleh, dalam bentuk rekaman, tulisan, kopian, dan lain-lain.
6)  Member check, pengecekan terhadap hasil yang diperoleh guna perbaikan dan tambahan dengan kemungkinan kekeliruan atau kesalahan dalam memberikan data yang dibutuhkan evaluator.
b.      Transferabilitas
Rekomendasi yang dihasilkan dapat diaplikasikan oleh lembaga pemakai. Kegiatan evaluasi ini bernilai tinggi apabila para pembaca laporan evaluasi memperoleh gambaran dan pemahaman yang jelas tentang konteks dan fokus evaluasi.
c.       Dependabilitas dan Conformabilitas
Dilakukan dengan audit trail berupa komunikasi dengan pakar lain dalam bidangnya guna membicarakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam evaluasi berkaitan dengan data yang harus dikumpulkan
6.    Narasi Hasil Analisis. Pembahasan dalam evaluasi yang menggunakan pendekatan kualitatif dalam penggalian datanya, menyajikan informasi dalam bentuk teks tertulis atau bentuk-bentuk gambar mati atau hidup seperti foto, video, dan lain-lain. Dalam menarasikan data kualitatif ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu 1) tentukan bentuk (form) yang akan digunakan dalam menarasikan data, 2) hubungkan bagaimana hasil yang berbentuk narasi itu menunjukan tipe/bentuk keluaran yang sudah didesain sebelumnya, dan 3) jelaskan bagaimana keluaran yang berupa narasi itu mengkomparasiakan antara teori dan literasi-literasi lainnya yang mendukung topik.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi, 2009 Evaluasi Program Pendidikan : pedoman teoritis praktis bagi mahasiswa dan praktisi pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara.
Description: Artikel Analisis Data Kualitatif Dalam Evaluasi Program (BAB II)
Rating: 4.5
Reviewed by: Rumah Makalah
On: 17.20.00
TOP