Makalah Modal Dan Struktur Kerja (BAB II)
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Modal
Modal adalah sesuatu yang diperlukan untuk membiayai
operasi perusahaan mulai dari berdiri sampai beroperasi. Modal terdiri dari
uang dan tenaga (keahlian).
Modal dalam bentuk uang diperlukan untuk membiayai
segala keperluan usaha, mulai dari biaya prainvestasi, pengurusan izin, biaya
investasi untuk pembelian aktiva tetap, sampai dengan modal kerja. Sementara
modal keahlian diperlukan untuk mengelolaatau menjalankan usaha tersebut.
Modal merupakan faktor penting dan sangat menentukan
untuk dapat memulai dan mengembangkan suatu usaha. Modal dalam suatu usaha
adalah seperti bahan bakar atau energy penggerak awal sebuah motor. Makin besar
motor yang harus digerakkan makin besar pula daya yang dapat dihasilkan.
Demikian juga pada modal, makin besar modal yang ada, makin besar pula
kemungkinan ukuran usaha yang dapat dijalankan. Usaha kecil cukup dengan modal
kecil, dan sebaliknya untuk usaha yang besar diperlukan modal yang besar pula.
Modal
adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menjalankan usaha. Jadi, modal tidak
hanya berupa uang saja, tetapi modal dapat berupa benda fisik maupun bukan.
Pikiran, kesempatan, waktu, pendidikan, dan pengalaman adalah benda abstrak
yang sesungguhnya merupakan modal yang tak ternilai pentingnya dan sangat
menentukan keberhasilan dalam usaha.
Pikiran
dan tangan adalah modal pertama dan utama yang sering terlupakan. Keduanya
adalah modal yang selalu ada pada setiap saat dan dapat dimanfaatkan selama
hidup. Pikiran dapat digunakan untuk menghasilkan gagasan, dan gagasan dapat
menghasilkan barang ataupun jasa. Dari barang atau jasa tersebut dapat
diperoleh keuntungan atau uang, selanjutnya dapat dikembangkan sehingga menjadi
usaha yang besar.
Pendidikan
dan pengalaman yang diperoleh seseorang juga merupakan modal penting. Apa yang
telah diperoleh dan dimahiri seseorang pastilah merupakan modal utama untuk
dapat memulai dan menjalankan suatu usaha yang serupa dengan yang dimahirinya
itu.
Apa
yang dimiliki seseorang baik berupa benda fisik ataupun yang abstrak dapat
dijadikan modal. Makin banyak yang dimilikinya makin besar pula modalnya. Makin
besar modal yang dimiliki akan makin besar pula kemungkinan untuk dapat
mengembangkan usaha besar dalam arti ragam atau jenis usaha ataupun ukuran
usaha.
Sejalan
(analog) dengan pengertian modal tersebut, modal pada suatu perusahaan dapat
berupa barang seperti uang, lahan, gedung, peralatan, dan kendaraan, tetapi
dapat juga berupa “orang” dalam arti sikap mental, pendidikan, keahlian, dan
pengalaman yang memberikan kepercayaan kepada calon pemberi uang atau barang
jika itu yang dimaksudka. Modal adalah juga “kekayaan” yang dimiliki suatu
perusahaan. Modal berupa kekayaan (disebut juga asset) tersebut dapat
dikembangkan sehingga maikn lama makin besar jika dijalankan secara tepat.
B. Jenis-jenis
Modal Usaha
Kebutuhan
modal untuk menjalankan usaha terdiri dari dua macam, yaitu:
1.
Modal
investasi
2.
Modal
kerja
Kedua jenis
modal ini berbeda, baik dalam penggunaanya maupun jangka waktunya.
Modal investasi
digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan berulang-ulang. Biasanya
umurnya lebih dari satu tahun. Sementara modal kerja digunakan untuk jangka
pendek dan beberapa kali dipakai dalam satu proses produksi. Jangka waktu modal
kerja biasanya tidak lebih dari satu tahun.
Penggunaan utama
modal investasi jangka panjang adalah untuk membeli aktiva tetap, seperti
tanah, bangunan atau gedung, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, serta
inventaris lainnya. Modal investasi merupakan porsi terbesar dalam komponen
pembiayaan suatu usaha dan biasanya dikeluarkan pada awal perusahaan didirikan
atau untuk perluasan pabrik. Modal investasi biasanya diperoleh dari modal
pinjaman berjangka waktu panjang (lebih dari setahun). Pinjaman ini biasanya
diperoleh dari dunia perbankan.
Setelah kebutuhan
modal investasi terpenuhi, selanjutnya adalah memenuhi kebutuhan modal kerja.
Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan
pada saat perusahaan sedang beroperasi. Jenis modalnya bersifat jangka pendek,
biasanya hanya digunakan untuk sekali atau beberapa kali proses produksi. Modal
kerja digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan
biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya.
Modal kerja juga
dapat diperoleh dari modal pinjaman bank (biasanya maksimal setahun). Biasanya
dunia perbankan dapat membiayai modal investasi dan modal kerja baik secara
bersamaan maupun sendiri-sendiri (tergantung kebutuhan dan permintaan nasabah).
C. Sumber-sumber
Modal
Kebutuhan modal, baik modal investasi maupun modal
kerja, dapat dicari dari berbagai sumber dana yangada, yaitu modal sendiri atau
modal pinjaman (modal asing). Modal sendiri adalah modal dari pemilih usaha
sedangkan modal asing adalah modal dari luar perusahaan.
Seperti dikemukakan diatas bahwa penggunaan
masing-masing modal tergantung dengan maksud dan tujuan. Pertimbangan lain
adalah jangka waktu pengembalian yang dibutuhkan apakah jangka pendek atau
jangka panjang. Disamping itu, jumlah atau nilai modal yang diinginkan
perusahaan juga menjadi pertimbangan khusus. Pertimbangan yang paling penting
adalah faktor besarnya biaya yang harus ditanggung. Hal ini penting karena ini
merupakan komponen biaya yang harus dikeluarkan. Disamping itu, faktor
persyaratan yang harus dipenuhi ada yang rumit da nada yang mudah. Jadi,
masing-masing modal memiliki keuntungan dan kerugian, baik dari segi biaya,
waktu, persyaratan untuk memperolehnya, dan jumlah yang dapat dipenuhi.
Dalam praktiknya pembiayaan suatu usaha dapat
diperoleh secara gabungan antara modal sendiri dengan modal pinjaman. Pilihan
apakah menggunakan modal sendiri, modal pinjaman, atau gabungan dari keduanya
tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemilik usaha.
Ada awalnya untuk usaha baru, biasanya perusahaan
lebih menitikberatkan pada modal sendiri.hal ini terjadi karena sulitnya
memperoleh modal pinjaman, terutama dari bank. Bank biasanya jarang memberikan
pinjaman untuk usaha baru, mengingat bank belum mengenal dan nasabah belum
berpengalaman. Namun, perusahaan dapat memperoleh pinjaman dari perusahaan
nonbank atau lembaga keuangan bukan bank. Seperti leasing atau pegadaian.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan
apabila ingin memperoleh suatu modal adalah sebagai berikut.
1.
Tujuan
perusahaan
Perusahaan
perlu mempertimbangkan tujuan penggunaan pinjaman tersebut, apakah untuk modal
investasi atau modal kerja, apakah sebagai modalutama atau hanya sekedar modal
tambahan, apakah untuk kebutuhan yang mendesak atau tidak.
2.
Masa
pengembangan modal
Dalam
jangka waktu tertentu pinjaman tersebut harus dikembalikan ke kreditor (bank).
Bagi perusahaan jangka waktu pengembalian investasi juga perlu dipertimbangkan
sehingga tidak menjadi beban perusahaan dan tidak mengganggu cash flow perusahaan. Sebaiknya jangka
waktu pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
3.
Biaya
yang dikeluarkan
Faktor
biaya yang harus dikeluarkan harus dipertimbangkan secara matang, misalnya
biaya bunga, biaya administrasi, provisi dan komisi, atau biaya lainnya. Hal
ini penting karena biaya merupakan komponen produksi yang akan menjadi beban
perusahaan dalam menentukan harga jual dan laba. Besarnya tingat suku bunga dan
biaya lain yang dibebankan bank atau lembanga keuangan kepada nasabah
berbeda-beda antara satu dengan lainnya.
Sebaiknya
dipilih bank yang mampu memberikan biaya (bunga dan biaya lainnya) yang paling
rendah (kompetitif) bagi perusahaan. Sekali lagi besarnya biaya yang dibebankan
akan berakibat pada meningkatnya biaya operasi dan pada akhirnya dapat
mengurangi keuntungan.
4.
Estimasi
keuangan
Besarnya
keuntungan yang akan diperoleh pada masa-masa yang akan dating perlu menjadi
pertimbangan. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan
biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan
dalam pengembalian dana suatu usaha. Oleh karena itu, perlu dibuatkan estimasi
pendapatan dan biaya sebelum memperoleh pinjaman modal.
Estimasi
pendapatan yang akan diperoleh di masa yang akan datang perlu diperhitungkan
secara teliti dan cermat dengan membandingkan dua data dan informasi yang ada
sebelumnya. Estimasi biaya-biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu,
termasuk jenis-jenis biaya yang akan dikeluarkan pun perlu dibuat serinci
mungkin.
Pengertin masing-masing modal
dilihat dari sumber asalnya dapat diuraikansebagai berikut.
1.
Modal
Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari
pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham. Saham yang dikeluarkan
perusahaan dapat dilakukan secara terututup atau terbuka. Keuntungan menggunakan
modal sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah tidak adanya beban biaya
bunga, tetapi hanya akan membayar dividen. Pembayaran dividen dilakukan apabila
perusahaan memperoleh keuntungan dan besarnya dividen tergantung dari
keuntungan perusahaan. Kemudian, tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal
yang telah digunakan. Kerugian menggunakan modal sendiri adalah jumlahnya
sangat terbatas dan relative sulit untuk memperolehnya.
Bagi perusahaan yang sudah atau sedang berjalan,
modal selain berupa saham dapat juga diambil dari cadangan laba atau laba yang
belum dibagi. Namun, modal ini hanya dapat digunakan perusahaan untuk sementara
waktu. Untuk usaha tertentu, seperti yayasan dapat menggunakan modal sumbangan
atau hibah dari pihak lainnya,.
2.
Modal
Asing (Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang
diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman.
Penggunaan modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan menimbulkan beban
biaya bunga, biaya administrasi, serta biaya provisi dan komisi yang besarnya
relative. Penggunaan modal pinjaman mewajibkan pengembalian pinjaman setelah
jangka waktu tertentu.
Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang
tidak terbatas, artinya tersedia dalam jangka banyak. Disamping itu, dengan
menggunakan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk
mengerjakan usaha dengan sungguh-sungguh.
Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh dari:
1. Pinjaman
dari dunia perbankan, baik dari perbankan swasta, pemerintah, maupun perbankan
asing
2. Pinjaman
dari lembaga keuangan seperti perusahaan pegadaian, modal ventura, asuransi,
leasing, dana pension, koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya
3.
Pinjaman
dari perusahaan nonkeuangan
D. Kelebihan
dan Kekurangan suatu Modal
Baik modal sendiri maupun modal pinjaman
masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dan kekurangan
masing-masing modal adalah sebagai berikut.
1.
Kelebihan
modal sendiri
a. Tidak
ada biaya seperti biaya bunga atau biaya administrasi sehingga tidak menjadi beban
perusahaan.
b. Tidak
tergantung kepada pihak lain, artinya perolehan dana diperoleh dari setoran
pemilik modal.
c. Tanpa
memerlukan persyaratan yang rumit dan memakan waktu yang relative lama.
d. Tidak
ada keharusan pengembalian modal, artinya modal yang ditanamkan pemilik akan
tertanam lama dan tidak ada masalah seandainya pemilik modal mau mengalihkan ke
pihak lain.
2.
Kekurangan
modal sendiri
a. Jumlahnya
terbatas, artinya untuk memperoleh dalam jumlah tertentu sangat tergantung dari
pemilik dan jumlah relatif terbatas.
b. Perolehan
dari modal sendiri dalam jumlah tertentu dari calon pemilik baru (calon
pemegang saham baru) relative lebih sulit karena mereka akan mempertimbangkan
kinerja dan prospek usahanya.
c. Kurang
motivasi, artinya pemilik usaha yang menggunakan modal sendiri motivasi
usahanya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan modal asing.
3.
Kelebihan
modal pinjaman
a. Jumlahnya
tidak terbatas, artinya perusahaan dapat mengajukan modal pinjaman ke berbagai
sumber. Selama dana yang diajukan perusahaan layak, perolehan dana tidak
terlalu sulit. Banyak pihak berusaha menawarkan dananya ke perusahaan yang
dinilai memiliki prospek cerah.
b.
Motivasi
usaha tinggi. Hal ini merupakan kebalikan dari menggunakan modal sendiri. Jika
menggunakan modal asing, motivasi pemilik untuk memajukan usaha tinggi, ini
disebabkan adanya beban bagi perusahaan untuk mengembalikan pinjaman. Selain
itu, perusahaan juga berusaha menjaga image dan kepercayaan perusahaan yang
memberi pinjaman agar tidak tercemar.
4.
Kekurangan
modal pinjaman
a. Dikenakan
berbagai biaya seperti bunga dan biaya administrasi. Pinjaman yang diperoleh
dari lembaga lain sudah pasti disertai berbagai kewajiban untuk membayar jaya,
seperti bunga, biaya administrasi biaya provisi dan komisi materai, dan
asuransi.
b.
Harus
dikembalikan. Modal asing wajib dikembalikan dalam jangka waktu yang telah
disepakati. Hal ini bagi perusahaan yang sedang mengalami likuiditas merupakan
beban yang harus ditanggung.
c. Beban
moral. Perusahaan yang mengalami kegagalan atau masalah yang mengakibatkan
kerugian akan berdampak terhadap pinjaman sehingga akan menjadi beban moral
atas uang yang belum atau akan dibayar.
5.
Kelebihan
modal campuran
Dapat
mengatur komposisi modal yang diperlukan secara seimbang. Artinya, persentase
model pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan atas kekurangan modal sendiri.
E. Pengertian
Struktur Kerja
Struktur kerja kewirausahaan biasa
diistilahkan dengan struktur organisasi kerja dalam kewirausahaan. Struktur
kerja diartikan sebagai susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam
kewirausahaan. Struktur kerja menunjukkan adanya pembagian kerja dan bagaimana
fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut dipadukan
(koordinasi). Selain daripada itu struktur kerja juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
F. Elemen Struktur Kerja
Ada
enam elemen kunci yang perlu diperhatikan seorang dalam menentukan struktur
kerja, yaitu ;
1. Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas tugas
dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
2. Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan
pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses,
produk, geografi, dan pelanggan.
3. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang
membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan
menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
4. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh
seorang manajer secara efisien dan efektif
5. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada
sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di
dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
6.
Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam
organisasi dibakukan.
G. Macam-macam Struktur Organisasi
1. Organisasi Garis (Henry Fayol)
Organisasi Garis/Lini merupakan
bentuk/struktur organisasi yang memberikan wewenang dari atasan kepada bawahan
dan tanggungjawab ditujukan langsung dari bawahan kepada atasan.
a. Ciri-ciri
·
Adanya kesatuan Perintah
·
Pembagian Kerja jelas dan mudah dilaksanakan
·
Organisasi tergantung pada satu pemimpin
b.
Kelebihan/Kebaikan
·
Pengambilan keputusan cepat
·
Pengendalian lebih mudah
·
Solidaritas antar karyawan tinggi
c.
Kekurangan/Kelemahan
·
Pemimpin cenderung otokratis
·
Ketergantungan kepada atasan sangat tinggi
·
Membatasi kesempatan karyawan untuk berkembang
2.
Organisasi garis dan staf (Harrington Emilson)
Adalah Kebijakan pimpinan sebelum
dilimpahkan ke bawahan diolah terlebih dahulu dengan memperhatikan saran-saran
dari staf ahli.
a.
Ciri-ciri
·
Umumnya digunakan untuk organisasi besar
·
Bidang tugas beraneka ragam sehingga memerlukan bantuan
staf.
·
Pengawasan dan Spesialisasi berkembang dengan baik
b.
Kelebihan/Kebaikan
·
Pembagian tugas jelas
·
Mendorong timbulnya spesialisasi dan disiplin yang tinggi
·
Penempatan orang pada tempat yang tepat
·
Koordinasi mudah dijalankan
c.
Kekurangan/Kelemahan
·
Membutuhkan biaya yang besar untuk operasionalnya
·
Ditingkat operasinal tidak jelas antra perintah dan nasehat
·
Solidaritas antar karyawam rendah
3.
Struktur organisasi Fungsional (Winslow Taylor)
Setiap kepala unit dapat member perintah
pada unit yang lainselama masih ada hubingan /sesuai dengan bidang tugas dan
fungsinya. Dalam struktur organisasi fungsional dikenal adanya garis
koordinasi/konsultatif.
a. Ciri-ciri
·
Tidak menjamin adanya kesatuan perintah
·
Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju
spesialisasi
·
Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan
pekerjaan yang sama
b.
Kelebihan/Kebaikan
·
Pembagian tugas jelas
·
Semua orng bekerja sesuai dengan keahliannya
·
Mendorong terjadinya spesialisasi
c.
Kekurangan/Kelemahan
·
Dalam penerapan memerlukan biaya yang besar
·
Koordinasi sulit dijalankan.
. Keahlian tidak bias berkembang di luar bidangnya
. Keahlian tidak bias berkembang di luar bidangnya