Cara Membaca Cepat Dan Efektif (BAB II dan III)

BAB  II
PEMBAHASAN
Definisi
Artikel ilmiah adalah karya tulis yang menyajikan data dan fakta yang sahih dan dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.
Membaca Efektif
Ketika seseorang membaca, apapun bahan bacaannya, seharusnya ia mampu memahami isi dari bahan bacaan itu, sehingga ia memperoleh faedah dan manfaat. Membaca tapi tidak memahami isi dari bacaannya, merupakan kecenderungan yang dialami banyak orang. Kondisi ini terjadi biasanya disebabkan oleh ketiadaan tujuan dari membaca. Sebab, sejatinya seseorang yang membaca itu, paling tidak ia akan memperoleh informasi baru tentang apa yang dibacanya. Karena itu, sedapat mungkin cara kita membaca, agar memperoleh banyak manfaat, harus kita ubah. Bagaimana caranya? Pertama, membaca itu harus bertujuan. Tanpa tujuan yang jelas, pemahaman kita terhadap apa yang kita baca juga akan menjadi tidak jelas. Paling tidak, carilah tujuan yang paling mudah dan sederhana. Misalnya, ketika membaca buku tentang pendidikan, maka tujuannya minimal  dapat memperoleh informasi tentang apa itu pendidikan.
Dengan cara demikian, faedah membaca pun didapatkan. Itulah yang dimaksud dengan membaca yang bertujuan. Jadi, aktivitas membaca bukanlah aktivitas iseng dalam rangka mengisi waktu kosong. Jika tujuannya hanya iseng, sia-sialah aktivitas membaca tersebut.
Tujuan Membaca Artikel Ilmiah
1.      Mengumpulkan informasi
2.      Menambah wawasan
3.      langkah untuk menyusun artikel ilmiah
Kecepatan Membaca
Kecepatan setiap orang dalam membaca tidak selalu sama. Ada yang memiliki kecepatan 100 -150 kpm (kata per menit), ada yang 150-200 kpm, dan ada yang di atasnya. Berdasarkan pengamatan dalam berbagai pelatihan, keterampilan, kecepatan rata-rata orang Indonesia dewasa (yang belum pernah latihan keterampilan membaca) 175-300 kpm. Setelah mengikuti latihan keterampilan membaca, kecepatan itu biasanya bisa meningkat.
Rumus untuk menghitung kecepatan membaca adalah : jumlah kata yang dibaca, dibagi waktu yang dibutuhkan untuk membaca. Jika kecepatan membaca itu kita andaikan A, jumlah kata yang dibaca diandaikan B, dan waktu yang dibutuhkan untuk membaca diandaikan C, maka rumusnya menjadi:
A= B/C = kpm (kata per menit)
Seandainya waktu yang dibutuhkan untuk membaca itu terdapat detiknya (misalnya 3 menit 20 detik), maka waktu itu dikonversikan dahulu ke detik; kemudian rumus di atas dikali 60 detik.
A= B/C = x 60 detik =kpm (kata per menit)
Contoh : Jumlah kata yang dibaca adalah 1500 kata; lama membaca adalah 4 menit 10 detik (=250 detik); maka kecepatan membacanya adalah:
1500/250 x 6 x 60 = 360 kpm.
Untuk mengetahui kecepatan seseorang dalam membaca,dapat dibaca tulisan berikut ini (ditulis oleh Kartono Mohamad, mantan IDI, berjudul "Dengan Retina Buatan, Dunia Kembali Menjadi Terang" dalam Harian KOMPAS, 14 November 1999, hlm. 4). Jumlah kata dalam tulisan ini adalah 803 kata, digenapkan menjadi 800 kata.
Untuk menghitung kata di dalam bacaan digunakan cara berikut: Pertama, hitunglah jumlah kata dalam sepuluh baris; kemudian dibagi sepuluh. Hasilnya adalah jumlah rata-rata kata perbaris. Kedua, hitunglah jumlah baris dalam tulisan yang kita baca; kemudian kalikan dengan jumlah rata-rata per baris tersebut. Hasilnya adalah jumlah kata yang kita baca.
Teknik Yang Perlu Dipraktikkan Saat Melakukan Aktivitas Membaca
Pertama, membacalah untuk memperoleh informasi, bukan untuk memperoleh aneka pendapat. Bersikaplah kritis. Sangat banyak orang yang membaca sesuatu dan lantas memercayai begitu saja apa yang dia baca. Tidak sedikit orang yang membaca demi hanya mendukung pendapat yang telah dianutnya. Pembaca yang demikian tidak mau berpikir lagi dan percaya pada apa yang dibacanya begitu saja.
Kedua, hendaknya membolak-balik terlebih dahulu buku yang akan dibaca sebelum memutuskan membaca buku tersebut hingga tuntas. Pertimbangkan apakah buku itu bermanfaat atau tidak. Cermatilah apakah makna buku tersebut. Lakukan hal yang sama pula saat akan membaca koran atau majalah.
Ketiga, jika membaca buku ilmiah, harus membacanya dengan pikiran yang objektif. Akan tetapi, jika membaca buku yang mengemukakan suatu pendapat atau propaganda, harus membaca buku itu dengan kritis. Dalam konteks ini, harus menempatkan diri laksana seorang hakim. Dengan demikian, harus menjadi orang yang tidak gampang percaya begitu saja.
Keempat, membuat tanda-tanda khusus pada bagian-bagian penting dalam setiap bahan bacaan yang dibaca. Tanda-tanda khusus itu bisa berupa tanda silang yang mencolok pada tepi kiri bagian yang dibaca, bisa juga berupa garis bawah pada bagian-bagian penting bahan yang dibaca.
Kelima, membuat ringkasan atau ikhtisar dari setiap pokok persoalan yang dibaca. Ringkasan atau ikhtisar itu bisa ditulis dalam sehelai kartu atau dalam buku catatan khusus.
Hambatan Membaca Cepat Dan Efisien Dan Cara Mengatasinya
Ada beberapa hambatan yang sering dijumpai pada orang-orang tertentu di dalam membaca sehingga orang tersebut tidak bisa membaca secara cepat dan efisien. Hambatan-hambatan ini banyak berkaitan dengan ke-biasaan membaca yang dipraktekkan sejak masa kecil dan terbawa-bawa sampai dewasa. Beberapa hambatan tersebut di antaranya adalah:
1.      Membaca dengan melafalkan kata yang dibaca
Ada orang yang membaca dengan melafalkan kata demi kata yang dibaca. Mungkin orang tersebut kurang puas jika kata-kata yang dibaca itu tidak diucapkan.  Cara membaca seperti ini selain akan mengganggu orang lain, juga akan memperlambat pembacaan. Lambat karena kata demi kata dibaca atau satu demi satu. Di samping itu, pembaca akan mudah lelah karena mengucapkan kata demi kata yang dibaca itu mengeluarkan banyak energi. (bandingkan dengan orang yang sedang mengajar di depan kelas, atau yang sedang berpidato). Untuk mengatasi ini dapat dilakukan dua cara. Pertama dengan merapatkan bibir ketika membaca, dan kedua, dengan menguyah permen karet.
2.      Membaca dengan menggerakkan bibir
Ada lagi yang membaca dengan menggerakkan bibir. Bibirnya komat-kamit mengikuti bunyi huruf di dalam teks bacaan. Cara membaca seperti ini selain kurang enak di pandang mata (karena bibir terus komat-kamit) juga kurang cepat dan efisien karena si pembaca pada dasarnya membaca kata demi kata (bahkan huruf demi huruf) yang ada di dalam teks bacaan. Cara membaca dengan komat-kamit juga bisa membuat bibir cepat lelah, rahang atas dan bawah pegal, dan pada akhirnya mempengaruhi daya tahan baca.
3.      Membaca dengan menunjuk
Sebagian lagi ada yang membaca dengan menunjuk-nunjuk teks yang sedang dibacanya dengan jari atau alat tulis. Cara membaca seperti ini juga kurang cepat dan efesien karena si pembaca melakukan pembacaan kata demi kata. Di samping itu, cara membaca dengan menunjuk-nunjuk ini juga bisa membuat tangan cepat lelah dan pada akhirnya bisa mempengaruhi daya tahan baca. Untuk mengatasi hambatan ini bisa dilakukan dua cara berikut. Pertama dengan memasukan tangan yang suka menunjuk-nunjuk itu ditugaskan memegang buku yang sedang dibaca (sekaligus jari telunjuk dan jempol ditugaskan untuk menyiapkan dan membuka `halaman berikut' yang akan dibaca).
4.      Membaca dengan menggerakan kepala
Sebagian lagi memiliki kebiasaan membaca dengan menggerakkan kepala (dari arah ke kiri ke kanan, dan sebaliknya) mengikuti kata-kata yang sedang dibaca. Cara membaca seperti ini juga kurang cepat dan efisien karena si pembaca pada dasarnya mengikuti pembacaan kata demi kata. Di samping itu cara membaca dengan menggerakkan kepala bisa juga mengakibatkan kepala cepat lelah dan bahkan pusing. Untuk mengatasi kepala yang bergerak-gerak ini maka si pembaca bisa memegang dagunya. Jadi ketika membaca,maka salah satu tangan memegang teks bacaan dan tangan yang lain memegang dagu. Jika cara mengatasi hambatan yang disebut di atas dilakukan berulang-ulang, maka kebiasaan buruk dalam membaca itu lama-lama akan hilang.
Di samping hambatan-hambatan yang dikemukakan di atas (yang umumnya berkaitan dengan kiat membaca), masih ada beberapa hambatan lain yang mempengaruhi kegiatan membaca cepat dan efisien, yaitu:
1.      Kurang bisa konsentrasi karena: 
a.       Pada dasarnya kurang bisa berkonsentrasi; atau 
b.      Kesehatan sedang terganggu 
c.       Suasana hati sedang tidak tenteram; dan 
d.      Keadaan lingkungan tidak mendukung
Bagi orang-orang yang "pada dasarnya kurang bisa berkonsentrasi " hanya bisa di atasi dengan melakukan latihan konsentrasi berulang-ulang
2.      Daya tahan membaca cepat berkurang karena: 
a.       Posisi badan yang salah ketika membaca; atau 
b.      Lampu /penerangan yang tidak mendukung.
Hambatan ini bisa diatasi sesuai kasusnya : Pertama, dengan memperbaiki posisi duduk yang baik ketika membaca yaitu: posisi badan diusahakan tegak dan rileks, dan tidak terlalu miring (entah miring ke depan,ke belakang, atau terlalu miring ke samping kiri atau ke kanan). Posisi badan yang terlalu miring akan sangat melelahkan. Kedua, dengan memperbaiki lampu/penerangan. Lampu/penerangan yang tidak baik (=redup, kurang terang) akan membuat mata cepat lelah; dan kita berlangsung lama bisa membuat mata sakit. Untuk membaca tulisan yang bergerak dari kiri ke kanan (misalnya tulisan latin), maka arah penerangan sebaik-nya dari sebelah kiri; dan untuk membaca tulisan yang bergerak dari sebelah kanan ke kiri (misalnya tulisan Ibrani, Arab), maka arah penerangan sebaiknya dari sebelah kanan.
3.      Munculnya kemalasan karena: 
a.       Pada dasarnya kurang suka membaca; atau 
b.      Bahasa yang ada dalam teks bacaan kurang dikuasai 
c.       Uraian dalam teks bacaan terlalu sulit diikuti dan dipahami; dan 
d.      Isi dan jenis bacaan kurang diminati
Hambatan ini juga bisa diatasi sesuai dengan kasusnya. Jika kemalasan itu pada dasarnya karena kurang suka membaca, maka cara mengatasinya adalah dengan menumbuhkan minat baca. Untuk tahap-tahap awal bisa dimulai dengan bacaan-bacan yang ringan, misalnya buku-buku humor, komik bersambung , dsb.
Kiat Membaca Cepat Dan Efektif
Membaca pada hakikatnya adalah memahami teks bacaan. Itu berarti, kegiatan membaca dilakukan bersama-sama oleh mata dan otak. Mata berfungsi "memotret" teks, kemudian menyalurkanya ke dalam otak untuk diolah. Cepat dan banyaknya otak mengolah suatu pesan tergantung erat dari cepat dan banyaknya pesan yang dipotret oleh mata. Sehubungan dengan itu maka ada beberapa kiat yang bisa dipraktekkan untuk bisa membaca cepat dan efektif:
1.      Membaca dengan mengandalkan gerakan bola mata
Untuk bisa membaca cepat dan efektif harus mengandalkan gerakan bola mata. Jadi, yang paling sibuk bergerak di dalam membaca bukanlah jari, mulut atau kepala, tapi bola mata. Semakin lincah bola mata bergerak (ke samping kiri  kanan dan ke bawah), maka semakin cepat pula membaca
2.      Membaca beberapa kata sekaligus yang mengandung satu gagasan
Mata tidak membaca kata demi kata, tapi membaca gagasan. Jangkauan mata  tidak terarah pada kata demi kata yang ada di dalam teks bacaan, tetapi pada dua sampai empat kata sekaligus. Untuk membiasakan mata membaca beberapa kata sekaligus, maka mata harus dilatih untuk melebarkan daya jangkaunya
3.      Membaca dengan memperhatikan tujuan dan strategi.
Sebelum membaca, terlebih dahulu harus menentukan apa tujuan atau keperluannya: apakah kita ingin menguasai "seluruh" isi bacaan (seperti membaca buku pelajaran wajib; membaca sebuah tulisan yang perlu betul-betul didalami sampai mendetail); ataukah hanya sekedar mencari informasi umum dan pokok saja (seperti membaca berita di koran, majalah dsb.). Tujuan atau keperluan ini sangat menentukan strategi yang dipilih.
Kalau hanya sekedar mencari informasi umum dan pokok saja, maka strategi membaca cepat dan efektif yang bisa digunakan adalah skimming, yaitu membaca cepat dengan memperhatikan gagasan-gagasan pokok saja. Dalam hal ini bola mata bergerak cepat membaca sambil mencari jawab atas seluruh atau beberapa pertanyaan berikut: apa, siapa, bagaimana, mengapa, di mana, kapan. Dalam berita di koran dan majalah (yang ditulis dengan baik), beberapa perta-nyaan tersebut sudah bisa ditemui jawabannya pada alinea-alinea awal.
Di samping strategi skimming, juga lazim digunakan strategi scanning, yaitu membaca cepat dengan melompat langsung ke uraian/pasal/bab yang penting dan atau dibutuhkan. Untuk membaca sebuah teks atau buku yang wajib dikuasai secara mendetail dan menyeluruh, maka strategi yang dipilih agak berbeda.    Beberapa strategi membaca yang pernah dikembangkan para pakar antara lain adalah:
1.      SQ3R, yaitu: 
a.       Survey (melakukan pemeriksaan secara umum) 
b.      Question (mengajukan pertanyaan-pertanyaan pokok: apa, mengapa, bagaimana, dan seterusnya) 
c.       Read (melakukan pembacaan) 
d.      Recite (menceritakan pokok-pokok yang dibaca dengan bahasa sendiri) 
e.       Review (mengulangi saripati teks bacaan yang dibaca).
2.      SQ4R: 
a.       Survey 
b.       Question 
c.       Read 
d.      Recite 
e.       "Rite" (dari write, menuliskan pokok-pokok penting yang perlu diingat 
f.       Review.
3.      POINT: 
a.       Purpose (mencari tahu dahulu apa maksud penulis dengan tulisannya) 
b.      Overview (melakukan peninjauan tulisan secara umum, dengan jalan membacanya) 
c.       Interpret (menganalisa dan menafsirkan pesan dalam tulisan) 
d.      Note (mencatat hal-hal yang penting dalam tulisan) 
e.    Test (menguji apakah si pembaca sudah menguasai isi tulisan dengan jalan menjawab beberapa pertanyaan penting berkaitan dengan isi tulisan).
4.      PQRST: 
a.       Preview (melakukan peninjauan umum) 
b.      Question 
c.       Read 
d.      Summarize (meringkas isi tulisan) 
e.       Test
Kesimpulan
Untuk dapat membaca efektif artikel ilmiah, pertama, harus dipahami dulu tujuannya, antara lain untuk mengumpulkan informasi dan menambah wawasan. Dengan memperhatikan kiat-kiat membaca efektif dan bagian-bagian artikel ilmiah, maka untuk mengetahui isi dari artikel tersebut dapat langsung dilihat dari abstrak, kata kunci, pembahasan dan kesimpulan.
Saran
Strategi membaca cepat dan efektif yang bisa digunakan adalah skimming, yaitu membaca cepat dengan memperhatikan gagasan-gagasan pokok saja. Di samping strategi skimming, juga lazim digunakan strategi scanning, yaitu membaca cepat dengan melompat langsung ke uraian/pasal/bab yang penting dan atau dibutuhkan.
Description: Cara Membaca Cepat Dan Efektif (BAB II dan III)
Rating: 4.5
Reviewed by: Rumah Makalah
On: 21.14.00
TOP