Metode Pembelajaran Quantum Teaching
Metode
Quantum Teaching
Metode Quantum Teaching yang dikembangkan oleh Bobbi
DePoter seorang ibu guru dari Amerika Serikat menggambarkan suasana belajar
yang menyenangkan, penuh dengan kegimbaraan, kegairahan, antusiasme siswa
meraih pengetahuan lewat bukunya yang berjudul quantum teaching, Bobbi
DePoter mendefinisikan quantum teaching sebagai: Interaksi yang mengubah energi
menjadi cahaya. Semua kehidupan adalah energi. Rumus yang terkenal dalam fisika
kuantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan energi,
persamaan ini ditulis sebagai E = mc2. Tubuh secara fisik adalah materi.
Sebagai anak pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya;
interaksi, hubungan, inspirasi agar mengahasilkan energi cahaya. Dalam kamus
bahasa Indonesia kata quantum berarti banyaknya bilangan, jatah.
Quantum teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan
metodologi yang digunakan dalam rancangan, penyajian fasilitas super camp.
Diciptakan berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Eccelerated Learning
(LoZanov), Multiple Intelligence (Gardner), Neuro-Linguistic Programming
(Geinder dan Bandler), Experiential Learning (Hahn), Socratic Inguiry,
Cooperative Learning (Johnson dan Johnson), dan Elemens of Effective
Intruction (Hunter).
Quantum teaching yang dibangun berdasarkan
teori-teori tersebut mencakup petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan
belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi, dan memudahkan
proses belajar. Quantum teaching bersandar pada konsep Bawalah dunia Mereka
ke Dunia dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Inilah asas utama, alasan
dasar yang berada disegala strategi, model dan keyakinan quantum teaching.
Melalui quantum teaching ini, seorang guru yang akan
mempengaruhi kehidupan siswa, seolah-olah sedang memimpin konser saat berada di
ruang kelas. Guru sangat memahami bahwa setiap siswa memiliki karakter
masing-masing sebagaimana cara menghitung seperti pengurangan, perkalian, dan
penjumlahan misalnya 45 - 5= 40, 9 x 9 = 81, dan 32 + 5 = 37. Bagiamana setiap
karakter dapat memiliki peran dan membawa sukses dalam belajar, merupakan inti
ajaran quantum teaching.
Prinsip-prinsip
Quantum Teaching
Adapun 5 prinsip-prinsip Quantum Teaching adalah sebagai berikut:
1. Segalanya berbicara
Maksudnya
adalah segalah sesuatu yang barada dalam lingkungan kelas hingga bahasa tbuh,
dari kertas yang dibagikan kapada anak didik hingga rancangan belajar semuanya
mengirim pesan tentang belajar.
2. Segalanya bertujuan
Maksudnya
adalah yang terjadi dalam proses pembelajaran semuanya mempunyai tujuan.
3. Pengalaman sebelum pemberian nama
Maksudnya
otak manusia berkembang pesat dengan adanya yang kompleks, yang akan
menggerakkan rasa ingi tahu. Oleh karena itu, proses belajar yang paling baik
4. Akui setiap usaha
Bahwa
belajar mengandung resiko.Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan.
Pada saat anak didik mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pangkuan atas
kecapakan dan kepercayaan diri mereka.
5. Jika layak dipelajari, maka layak pula dirayakan
Maksudnya
adalah perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpak balik
mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.
Unsur-Unsur Quantum
Teaching
Adapun unsur-unsur Quantum Teaching yaitu sebagai berikut:
1.
Konteks mempunyai 4 aspek yaitu :
a.
Suasana Kelas
Dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondisif
di dalam kelas mecakup bahasa, cara menjalin simpati dengan anak didik, sausana
yang penuh kegimbiraanmembawa kegembiraan
pula dalam belajar. Kunci untuk membangun suasana adalah:
1)
Kekuatan
terpendam niat
2)
Jalinan rasa
simpati dan saling pengertian
3)
Keriangan dan
ketakjuban
4)
Pengambilan
resiko
5)
Rasa saling
memiliki
6)
Keteladanan
b.
Landasan yang kukuh
Aspek-aspek landasan kukuh terdiri dari:
1) Tujuan yang sama
Proses
pembelajaran merupakan suatu proses yang bertujuan, mempunyai tujuan yang sama
yaitu mengembangkan keterampilan, kecakapan anak didik dalam semua mata
pelajaran. Jelas bahwa untuk menapai tujuan yang sama dalam proses pembelajaran
terlebih dahulu merumuskan komponen-komponen yang akan dicapai.
2) Prinsip-prinsip
Ada 8
kunci keunggulan yang digunakan dalam Quantum Teaching adalah
a) Integritas (kejujuran)
b) Kegagalan awal kesuksesan
c) Berbicara dengan niat baik
d) Hidup disaat ini
e) Komitmen
f) Tanggung Jawab
g) Sikap luwes atau fleksibel
h) Keseimbangan.
3) Keyakinan akan kemampuan belajar dan mengajar
4) Kesepakatan, prosedur, peraturan dan kebijakan
5) Menjaga komunikasi tetap berjalan (dan tumbuh)
c.
Lingkungan
Menurut Sartain (ahli psikologi Amerika), yang
dimaksudkan dengan lingkungan (environment) meliputi kondisi dan alam dunia ini
dengan cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku, pertumbuhan, perkembangan
atau life processes. Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab
terhadap kedewasaan anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu
lingkungan yang disadari atau tidak pasti akan mempengaruhi anak.
1) Lingkungan Sekeliling
Sebuah
gambar lebih berarti daripada seribu kata. Pendidikan menggunakan alat peraga
dalam proses pembelajaran, maka akan terjadi hal yang menajubkan untuk
mengorkestari lingkungan belajar yang mendukung, maka perlu memahami antara
pandangan sekeliling dan kaitannya antara otak dan mata. Dalam proses
pembelajaran di dalam kelas yang perlu diperhatikan adalah pengaturan
buku-buku, letak poster-poster. Karena semua itu mempunyai makna dan bertujuan,
yang dapat mengundang gairah belajar siswa. Oleh karena itu, semua yang berada
dalam lingkungan kelas semuanya bertujuan, menyampaikan pesan, senang berbicara
dan mempunyai makna tersendiri yang dapat menyukseskan proses pembelajaran.
2) Alat Bantu
Alat
bantu adalah benda yang dapat mewakili gagasan. Alat bantu tidak hanya membantu
pembelajaran-pembelajaran visual, tetapi dapat pula membantu modalitas
kinestetik. Siswa yang sangat kinestetik dapat memegang alat bantu, dan
mendapatkan rasa yang lebih baik dari ide yang disampaikan. Oleh karena itu,
alat pendidikan yang digunakan bukan hanya visual, audio dan masih banyak lagi
alat bantu yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran.
3) Pengaturan Bangku
Pengaturan bangku memainkan peran penting dalam
pengorkestrasian belajar. Di sebagian besar ruang kelas, bangku siswa dapat
disusun untuk mendukung tujuan belajar bagi pelajaran apa pun yang diberikan.
Guru bebas menyuruh siswa mengatur ulang bangku mereka untuk memudahkan jenis
interaksi yang diperlukan, untuk presentasi siswa, ajaran guru, pemutaran video
dan lain-lain. Yang ingin dicapai adalah fleksibilitas.
Rancangan
pengajaran yang dinamis
Adapun rancangan pengajaran yang dinamis yaitu
1. Dari dunia siswa ke dunia guru
Melalui
kedekatan antara guru dan siswa, maka pesan pembelajaran akan dengan mudah
ditransformasikan ke benak siswa. Serta dengan perancangan pengajaran, pendidik
dapat menyeberang kedunia siswa dan membawa siswa kedunia pendidik, dan kedalam
proses pembelajaran.
2. Modalitas V-A-K
yaitu : Visual, Auditorial, Kinestetik.
3. Model kesuksesan dari sudut pandang perancang
4. Kerangka perencanaan Quantum Teaching
Dalam pelaksanaan quantum teaching melakukan langkah-langkah pengajaran
dengan enam langkah yang tercermin dalam istilah TANDUR. Menurut Bobbi
DePorter, menamai kerangka belajar dan mengajar interaktif lewat quantum
teaching dengan: TANDUR, akronim dari:
1. Tumbuhkan
Tumbuhkan
minat belajar siswa dengan memuaskan rasa ingin tahu siswa, sehingga tumbuhka
“niat yang kuat” pada diri untuk mejadi guru dan pendidik yang hebat. Tumbuhkan
strategi mengajar dengan memanfaatkan seluruh potensi yang ada di dalam ke;as,
diluar kelas, di dalam sekolah dan di luar sekolah.
2. Alami
Unsur ini
mendorong hasrat alami otak untuk “menjelajah”.
3. Namai
Setelah
siswa melalui pengalaman belajar pada topik tertentu, ajak mereka untuk menulis
di kertas, menamai apa saja yang telah mereka peroleh, apakah itu informasi,
rumus pemikiran, tempat dan sebagainya, ajak mereka untuk menempelkan nama-nama
tersebut di diding kelas, dan dinding kamar tidurnya.
4. Demonstrasikan
Melalui
pengalaman belajar siswa mengerti dan mengetahui bahwa dia memiliki kemampuan
(kompetensi) dan informasi ( nama) yang cukup, sudah saatnya dia
mendemontrasikan dihadapanguru, teman, maupun saudara-saudaranya.
5. Ulangi
Pengulangan
memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa “Aku tahu bahwa aku tahu ini!”
pengulangan sebaliknya dilakukan dengan menggunakan konsep multi kecerdasan.
6.
Rayakan
Perayaan adalah ekspresi atau kelompok seseorang yang telah berhasil mengerjakan sesuatu tugas atau kewajiban dengan baik.
Perayaan adalah ekspresi atau kelompok seseorang yang telah berhasil mengerjakan sesuatu tugas atau kewajiban dengan baik.