Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II
Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Johnson mengemukakan, “Cooperanon means working together to accomplish
shared goals. Within cooperative activities individuals seek outcoms that are
beneficial to all other groups members. Cooperative learning is the
instructional use of small groups that allows students to work together to
maximize their own and each other as learning”. Berdasarkan uraian tersebut,
cooperative learning mengandung arti bekerja bersama dalam mencapai tujuan
bersama. Dalam kegiatan kooperatif, siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi
seluruh anggota kelompok. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil
untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok
itu. Prosedur cooperative learning didesain untuk mengaktifkan siswa melalui
inkuiri dan diskusi dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-6 orang.
Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak
digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa
(student oriented), terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru
dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain,
siswa yang agresif dan tidak peduli pada yang lain. Model pembelajaran ini
telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai
usia.
Artzt dan Newman menyatakan bahwa dalam belajar kooperatif siswa belajar
bersama sebagai suatu tim dalam menyelesaikan tugas-tugas kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Jadi setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab
yang sama untuk keberhasilan kelompoknya.
Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan
temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu
memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan
kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.
Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok
kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi heterogen,
kemampuan jenis kelamin, suku/ras, dan satu sama lain saling membantu. Tujuan
dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada semua
siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan kegiatan
belajar. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah mencapai
ketuntasan materi yang disajikan oleh guru, dan saling membantu teman
sekelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.
Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Johnson & Johnson menyatakan tujuan pokok pembelajaran
kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatan prestasi
akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok. Karena
siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki
hubungan di antara para siswa dari berbagai latar belakang etnis dan kemampuan,
mengembangkan keterampilan-keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengejaran yang
melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama.
Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan
patrisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan
membuat keputusan dalam kelompok. Serta memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar
belakangnya.
Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis.
Konstruktivisme adalah suatu pandangan bahwa siswa membina sendiri pengetahuan
atau konsep secara aktif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang ada. Dalam
proses ini, siswa akan menyesuaikan pengetahuan yang diterima dengan
pengetahuan yang ada untuk membina pengetahuan baru. Menurut Briner
pembelajaran secara konstruktivisme berlaku di mana siswa membina pengetahuan
dengan menguji ide dan pendekatan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang
ada, kemudian mengimplikasikannya pada suatu situasi baru dan menginterasikan
pengetahuan baru yang diperoleh dengan binaan intelektual yang akan diwujudkan.
McBrien & Brandt menyebutkan konstruktivisme adalah sutau pendekatan
pengajaran berdasarkan pada penyelidikan tentang bagaimana manusi belajar.
Kebanyakan penyelidik berpendapat bahwa
setiap individu membina pengetahuan dan bukannya hanya menerima pengetahuan
dari orang lain.
Ide dari teori ini, siswa aktif membangun pengetahuannya sendiri. Otak
pelajar dianggap sebagai mediator yang menerima masukan dari duania luar dan
menentukan apa akan dipelajari. Menurut Soedjadi pendekatan konstruktivisme
dalam pembelajaran adalah pendekatan di mana siswa secara individual menemukan
dan mentransformasikan informasi yang kompleks, memeriksa dengan aturan yang
ada dan merevisinya jika perlu.
Secara keseluruhan dapatlah dirumuskan pengertian atau maksud pembelajaran
secara konstruktivisme adalah pengajaran dan pembelajaran yang berpusatkan
siswa.
Adapun beberapa variasi dalam model cooperative learning, yaitu:
1.
STAD (Student
Team Achievement Division)
2.
JIGSAW (Tim
Ahli)
3.
GI (Group
Investigation)
4.
TGT (Teams Games
Tournaments)
5.
NHT (Number
Head Together)
Tipe
Jigsaw II
Metode pengajaran dengan Jigsaw dikembangkan oleh Elliot Aronson dan
rekan-rekannya. Metode orisinilnya, secara singkat digambarkan dalam bagian
ini, membutuhkan pengembangan yang ekstensif dari materi-materi khusus. Bentuk
adaptasi Jigsaw yang lebih praktis dan mudah, yaitu Jigsaw II, digambarakan di
sini dengan lebih terperinci.
Model pembelajaran Jigsaw tipe II sudah dikembangkan oleh Slavin. Ada
perbedaan mendasar antara pembelajaran Jigsaw I dan Jigsaw II, kalau pada tipe
I, awalnya siswa hanya belajar konsep tertentu yang akan menjadi
spesialisasinya sementara konsep-konsep yang lain ia dapatkan melalui diskusi
dengan teman segrupnya. Pada tipe II ini setiap siswa memperoleh kesempatan
belajar secara keseluruhan konsep (scand read) sebelum ia belajar
spesialisasinya untuk menjadi expert. Hal ini untuk memperoleh gambaran
menyeluruh dari konsep yang akan dibicarakan.
Jigsaw II biasanya terdiri dari empat atau lima orang. Semua anggota tim
mempelajari semua pelajaran, bukan hanya bagian-bagian, dan nilai individual
dikombinasikan untuk menghasilkan nilai tim. Setelah mereka mempelajari seluruh
pelajaran, kemudian murid dengan topik yang sama bertemu di kelompok ahli untuk
mendiskusikannya. Kemudian mereka kembali ke tim masing-masing dan membantu
anggota lain dari timnya untuk mempelajari materi.
Dalam Jigsaw II, para siswa bekerja dalam tim yang heterogen. Para siswa tersebut diberikan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit, dan diberikan "lembar ahli" yang terdiri atas topik-topik yang berbeda yang harus menjadi fokus perhatian masing-masing anggota tim saat mereka membaca. Setelah semua anak selesai membaca, siswa-siswa dari tim yang berbeda mempunyai fokus topik yang sama bertemu dalam "kelompok ahli" untuk mendiskusikan topik mereka sekitar tiga puluh menit. Para ahli tersebut kemudian kembali kepada tim mereka dan secara bergantian mengajari teman satu timnya mengenai topik mereka. Yang terkhir adalah, para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topik, dan skor kuis akan menjadi skor tim.
Dalam Jigsaw II, para siswa bekerja dalam tim yang heterogen. Para siswa tersebut diberikan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit, dan diberikan "lembar ahli" yang terdiri atas topik-topik yang berbeda yang harus menjadi fokus perhatian masing-masing anggota tim saat mereka membaca. Setelah semua anak selesai membaca, siswa-siswa dari tim yang berbeda mempunyai fokus topik yang sama bertemu dalam "kelompok ahli" untuk mendiskusikan topik mereka sekitar tiga puluh menit. Para ahli tersebut kemudian kembali kepada tim mereka dan secara bergantian mengajari teman satu timnya mengenai topik mereka. Yang terkhir adalah, para siswa menerima penilaian yang mencakup seluruh topik, dan skor kuis akan menjadi skor tim.
1 komentar:
Terimakasih, artikelnya sangat menarik dan bermanfaat. Jika anda ingin membaca artikel jurnal dari mahasiswa/i Universitas Gunadarma, silahkan kunjungi website ini http://wartawarga.gunadarma.ac.id/