Pendekatan Pemecahan Masalah Dalam Pembelajaran Matematika
Pembelajaran Dengan Pendekatan Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah adalah suatu proses penemuan suatu
respon yang tepat terhadap suatu situasi yang benar-benar unik dan baru bagi
pemecah masalah (siswa). Kemampuan pemecahan masalah adalah salah satu objek
tak langsung dalam belajar matematika (Bell, 1981: 119). Gagne mengemukakan
belajar pemecahan masalah adalah tingkat tertinggi dari hierarkhi belajar
(Bell, 1981; Hudoyo, 1988; Dahar, 1989). Selanjutnya Hudojo (Aisyah, 2007: 5-3)
mengemukakan pemecahan masalah pada dasarnya merupakan proses yang ditempuh
oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sampai masalah itu
tidak lagi menjadi masalah baginya.
Pemecahan masalah merupakan suatu kegiatan penting dalam
matematika sekolah, karena dalam proses pembelajaran maupun penyelesaiannya,
siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta
keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang
bersifat tidak rutin. Melalui kegiatan ini aspek-aspek kemampuan matematik
penting seperti penerapan aturan pada masalah tidak rutin, penemuan pola,
penggeneralisasian, komunikasi matematik, dan lain-lain dapat dikembangkan
secara lebih baik.
Pengajaran matematika di SD, juga bertujuan untuk melatih
siswa memecahkan masalah. Melalui pemecahan masalah, diharapkan siswa dapat
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang mereka jumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pendekatan pemecahan masalah seyogyanya
menjadi bagian dari pembelajaran matematika di sekolah.
Matematika yang disajikan dalam bentuk masalah akan
memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari matematika lebih dalam.
Dengan dihadapkan suatu masalah matematika, siswa akan berusaha menemukan
penyelesaiannya melalui berbagai strategi pemecahan masalah matematika.
Kepuasan akan tercapai apabila siswa dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.
Kepuasan intelektual ini merupakan motivasi intrinsik bagi siswa. Dengan
demikian, tampak jelas bahwa pemecahan masalah matematika mempunyai kedudukan
yang penting dalam pembelajaran matematika di SD Aisyah (2007: 5-1).
Skemp (Aisyah, 2007: 5-6) mengatakan pendekatan pemecahan
masalah merupakan suatu pedoman mengajar yang sifatnya teoritis atau konseptual
untuk melatihkan siswa memecahkan masalah-masalah matematika dengan menggunakan
berbagai strategi dan langkah pemecahan masalah yang ada.
Ciri-ciri pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
pemecahan masalah adalah: a) siswa dihadapkan pada situasi yang mengharuskan
mereka memahami masalah (mengidentifikasi unsur yang diketahui dan yang
ditanyakan), b) membuat model matematika, c) memilih strategi penyelesaian
model matematika, dan d) melaksanakan penyelesaian model matematika dan
menyimpulkan. Untuk menghadapi situasi ini, guru memberikan kesempatan yang
sebesar–besarnya bagi siswa untuk mengembangkan ide–ide matematikanya sehingga
siswa dapat memecahkan masalah tersebut dengan baik. Dalam hal ini guru tetap
berpedoman pada strategi dan langkah-langkah pemecahan masalah yang ada Aisyah
(2007: 5-6).
Selanjutnya Sanjaya (2007: 220) mengemukakan beberapa
keunggulan pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah diantaranya:
1.
Pemecahan
masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi pelajaran.
2. Pemecahan
masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk
menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
3. Pemecahan
masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
4. Pemecahan
masalah dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk
memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5. Pemecahan
masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu, pemecahan
masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap
hasil maupun proses belajarnya.
6. Melalui
pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran,
bahwa pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti
oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku–buku saja.
7. Pemecahan
masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.
8. Pemecahan
masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan
kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
9. Pemecahan
masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
Johson dan Rising
(Syamsuddin, 2003: 224) mengemukakan beberapa alasan pemecahan masalah menjadi
suatu kegiatan belajar yang paling signifikan dalam pembelajaran matematika,
yaitu:
1. Pemecahan
masalah adalah suatu proses untuk belajar suatu konsep baru.
Memecahkan masalah merupakan suatu
cara yang sangat baik bagi siswa untuk belajar suatu konsep baru. Di dalam
proses pemecahan masalah sering ditemukan suatu konsep atau prinsip yang belum
pernah dipelajari. Sebagai contoh melalui suatu diskusi tentang masalah
pembuktian himpunan bilangan prima adalah tak hingga (infinit), bisa menjadi
suatu langkah untuk menentukan prinsip pembuktian tidak lansung dalam
matematika.
2. Pemecahan
masalah adalah suatu cara yang paling tepat untuk mempratekkan keterampilan
komputasional.
Kebiasaan memecahkan masalah
menjadi suatu latihan menggunakan konsep-konsep maupun prinsip matematika yang
telah dipelajari. Hal ini perlu
karena dalam belajar matematika tidak cukup hanya dengan manghafal. Setiap
konsep ataupun prinsip matematika yang dipelajari perlu dipraktekan, sehingga
matematika dapat bermanfaat. Hal ini dapat dicapai melalui pemecahan masalah.
3. Melalui pemecahan masalah diperoleh pengetahuan baru.
Di
dalam pemecahan banyak muncul pengetahuan baru yang sebelumnya tidak pernah dipelajari.
Seseorang yang terbiasa memecahkan masalah matematika akan mendapatkan manfaat
yang sangat besar dengan adanya pengetahuan baru yang muncul dalam pemecahan
masalah.
4. Pemecahan
masalah dapat merangsang rasa keingintahuan intelektual.
Rasa
ingin tahu suatu dorongan yang sangat penting dalam belajar matematika. Adanya
rasa ingin tahu mendorong seseorang untuk mempelajari hal-hal yang baru. Untuk
menimbulkan rasa ingin tahu dibutuhkan adanya sesuatu yang menantang. Hal
seperti ini biasanya muncul bila seseorang menghadapi suatu masalah yang harus
segera dipecahkan.
Untuk menerapkan
pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran pemecahan masalah matematika di
SD, dapat dilakukan secara klasikal maupun kelompok dengan mengikuti
langkah-langkah umum pendekatan pemecahan masalah dan langkah-langkah
pembelajaran yang biasa dilakukan di SD, yaitu pendahuluan, pengembangan,
penerapan dan penutup.