Pengertian Metode Kumon
Pelajaran matematika
tidak disukai karena dianggap sulit, sehingga siswa cenderung menghindar dengan
berbagai aksi ketidaksukaan. Oleh karena itu, berbagi metode pembelajaran
matematika muncul untuk meningkatkan kompetensi siswa. Toru Kumon, seorang Guru
Matematika SMU di Jepang, menemukan metode efektif, sistematis menanamkan dasar
matematika yang kuat melalui metode yang sekarang terkenal dengan sebutan
“Metode Kumon”.
Kumon, dapat dikatakan
sebagai bagian dari Mastery Learning
(belajar tuntas), perbedaannya dengan sistem modul adalah pada jumlah lembar
kerja maupun tingkat bahan pelajarannya. Perpindahan antar lembar kerja satu dengan
lembar kerja lain, tidak berdasarkan pokok bahasan, seperti dalam sistem modul,
melainkan berdasarkan tingkat kesulitan soal, dan itupun perbedaannya sangat
kecil. Apabila diamati sekilas seakan tidak ada perubahan materi. Dengan
demikian kenaikan tingkat sering kali tidak terasa. Namun, siswa merasa
termotivasi untuk lebih mendayagunakan otak karena bisa dan mampu mengerjakan
lembar kerja berikutnya.
Dalam metode Kumon ini,
adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
a.
Menyajikan konsep,
b.
Siswa mengerjakan latihan,
c.
Tiap siswa selesai mengerjakan tugas, langsung
diperiksa dan dinilai,
d.
Jika keliru, langsung dikembalikan untuk diperbaiki dan
diperiksa kembali,
e.
Jika salah, maka guru membimbing siswa kembali.
Pembelajaran metode Kumon
adalah dengan mengaitkan antar konsep, keterampilan, kerja individual, dan
menjaga suasana nyaman menyenangkan.
Adapun kelebihan model
pembelajaran dengan metode Kumon adalah:
a.
Anak diberi kesempatan untuk mengerjakan tugas sesuai
dengan kemampuannya sendiri.
b.
Dapat membangun rasa percaya diri bagi siswa
c.
Belajar dalam waktu yang singkat dan rutin setiap
harinya, maka dalam diri anak akan terbentuk kemampuan berkonsentrasi,
ketangkasan kerja, kemampuan berpikir.
d.
Kebiasaan belajar dan rasa percaya diri yang merupakan
dasar untuk mempelajari hal-hal lainnya.
e.
Bila ada bagian yang masih salah, anak diminta untuk
membetulkan bagian tersebut hingga semua lembar kerjanya memperoleh nilai 100.
Tujuannya, agar anak menguasai pelajaran dan tidak mengulangi kesalahan yang
sama.
Adapun
kekurangan metode Kumon adalah:
a.
Membutuhkan waktu yang cukup lama
b. Memerlukan
pengawasan agar siswa tidak meniru pekerjaan temannya.