Pengertian Pembelajaran Berbasis Portofolio


Pengertian Portofolio
Portofolio berasal dari bahasa Inggris “portfolio” yang artinya dokumen atau surat-surat. Portofolio didefinisikan sebagai koleksi sistematis dari kerja seseorang. Dalam pendidikan, portofolio mengacu pada koleksi sistematis siswa dalam waktu terentu. Menurut Martin (Ratumanan, 2003: 80), “portofolio are representatif samples of student’s work collection over a period of time”.
Poulson (1991) mendefinisikan portofolio sebagai berikut: “Portofolio adalah kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan, dan kecakapan mereka dalam suatu bidang atau lebih. Kumpulan ini harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian, dan bukti refleksi diri”.
Selanjutnya Gronlund (1998) mengemukakan bahwa: ”Portofolio mencakup berbagai contoh pekerjaan siswa yang tergantung pada keluasan tujuan. Apa yang harus tersurat, tergantung pada subjek dan tujuan penggunaan portofolio. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar bagi pertimbangan kemajuan belajarnya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa, orang tua, serta pihak lain yang berkepentingan”.
Portofolio menurut Budimansyah (2003: 5) dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik portofolio adalah bundel, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada suatu bundel. Misalnya hasil tes awal (pre-test), tugas-tugas, catatan anekdot, piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes akhir (post-test), dan sebagainya. Sebagai suatu proses sosial pedagogis, portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang berujud pengetahuan (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif).  Adapun sebagai suatu adjective portofolio sering kali disandingkan dengan konsep lain, misalnya dengan konsep pembelajaran dan penilaian. Jika disandingkan dengan konsep pembelajaran maka dikenal istilah pembelajaran berbasis portofolio (portfolio based learning), sedangkan jika disandingkan dengan konsep penilaian maka dikenal istilah penilaian berbasis portofolio (portfolio based assessment).
Dalam kaitannya dengan pembelajaran, portofolio diartikan oleh Arnie Fajar (2004: 47) sebagai kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Panduan-panduan ini beragam tergantung pada mata pelajaran dan tujuan pembelajaran portofolio itu. Selain itu, Lambas (2004: 22) mengemukakan bahwa portofolio adalah kumpulan pekerjaan (tugas-tugas) siswa yang representatif dalam periode waktu tertentu. Dalam pembelajaran matematika, portofolio dapat menceritakan tentang kegiatan siswa dalam memecahkan masalah matematika.
Sementara itu, Fancisco (1999: 1) mengemukakan, “a portfolio is a collection of a learner’s experiences and achievements during a period of educational activity” suatu portofolio adalah suatu kumpulan  beberapa pengalaman dan prestasi peserta didik selama periode proses kependidikan. Hal senada juga dikemukakan oleh  Arter & Spandel (1998: 1), “portfolio as a purposefull collection of student work that tells the story of the student’s efforts, progress, or achievement in (a) given area(s)” portofolio sebagai suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu yakni menceritakan tentang usaha, kemajuan atau prestasi dalam suatu area tertentu.
Dari beberapa pengertian diatas, portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan tugas-tugas siswa, baik tugas individu atau kelompok maupun pekerjaan rumah yang disatukan dalam satu bundel.
Awalnya portofolio digunakan untuk menunujukkan prestasi siswa di dalam berbagai bidang, tetapi sekarang portofolio telah digunakan untuk memperoleh contoh representatif dari pekerjaan siswa dalam suatu disiplin (mata pelajaran) tertentu atau untuk semua mata pelajaran. Oleh karena itu portofolio tidak selalu harus selalu berbentuk catatan atau tulisan, tetapi dapat pula berbentuk gambar, model, fisik atu alat peraga. Portofolio meliputi koleksi kemajuan siswa dalam kurun waktu tertentu, dapat pula dalam satu semester, satu tahun, atau beberapa tahun.
Portofolio terbagi menjadi dua bagian yaitu; portofolio tampilan, yang isinya antara lain adalah rangkuman permasalahan yang dikaji, berbagai alternatif untuk mengatasi masalah, usulan kebijakan untuk mengatasi masalah, membuat rencana tindakan. Yang kedua yaitu portofolio dokumentasi, yang dikemas dalam map ordener atau sejenisnya yang disusun secara sistematis mengikuti urutan atau langkah-langkah portofolio tampilan, selanjutnya disjikan dalam suatu stimulasi atau dengar pendapat (public hearing), yang dapat menghadirkan orang-orang terkait dengan masalah tersebut.

Pembelajaran Berbasis Portofolio
Pembelajaran berbasis portofolio menurut Fajar (2004: 44-47) dapat dikatakan sebagai upaya mendekatkan siswa kepada objek yang dibahas. Pengajaran yang menjadikan materi pelajaran yang dibahas secara langsung dihadapkan kepada siswa atau siswa secara langsung mencari informasi tentang hal yang dibahas. Dalam pembelajaran ini, setiap portofolio berisi karya terpilih dari kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap masalah yang dikaji. Tampilan portofolio secara utuh melukiskan “integrated learning experiences” atau pengalaman belajar yang terpadu dan dialami oleh siswa.
Pada dasarnya portofolio sebagai model pembelajaran merupakan usaha yang dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam pekerjaan/tugas-tugasnya.
Pembelajaran berbasis portofolio (portfolio based learning) menurut Francisco (1999: 1), “is a process that the learner undertakes” suatu proses usaha dari peserta didik. Lebih lanjut dikemukakan “The portfolio allows learning to be centred on the  individual’s learning needs” portofolio sebagai suatu pembelajaran yang terfokus secara langsung pada kebutuhan belajar individu itu sendiri. Selain itu, dikemukakan pula oleh Francisco (2000: 1), “Portfolio based learning: (1) collection of evidence that learning has taken place, (2) usually based on negotiated set of learning.” Pembelajaran berbasis portofolio: (1) kumpulan bukti bahwa pembelajaran telah berlangsung, (2) biasanya berdasarkan atas kumpulan kegiatan pembelajaran yang dinegoisasikan.
Pada hakikatnya dengan pembelajaran berbasis portofolio, disamping memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam arti melibatkan siswa atau mempertemukan siswa dengan objek pembelajaran. Pengalaman mental dalam arti memperhatikan informasi awal yang telah ada pada diri siswa, dan memberikan kebebasan kepada siswa untuk menyusun sendiri informasi yang diperolehnya.
Model pembelajaran berbasis portofolio menurut Budimansyah (2003: 7) dilandasi oleh beberapa landasan pemikiran, yaitu:
1.     Empat pilar pendidikan
Dalam proses pembelajaran, peserta didik diberdayakan agar mau dan mampu berbuat untuk memperkaya pengalaman belajar (learning to do) sehingga mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya terhadap dunia sekitarnya (learning to know). Diharapkan hasil interaksi dengan berbagai  individu dan kelompok (learning live together) dapat membangun pengetahuan dan kepercayaan dirinya (learning to be).
2.     Pandangan konstruktivisme
Dasar pengembangan model pembelajaran berbasis portofolio ada teori belajar kontruktivisme, yang pada prinsipnya mengambarkan bahwa siswa membangun atau membentuk pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya. Beberapa bentuk kondisi belajar yang sesuai dengan filosofi konstruktivisme antara lain; diskusi yang menyediakan kesempatan agar semua peserta didik mau mengungkapkan gagasan, pengujian dan hasil penelitian sederhana, demonstrasi dan peragaan prosedur ilmiah, dan kegiatan praktis lain yang memberi peluang peserta didik untuk mempertajam gagasannya.
3.     Democratic teaching
Dalam prakteknya, pendidik memposisikan peserta didik sebagai insan yang harus dihargai kemampuannya dan diberi kesempatan untuk mengembangkan potensinya..
Adapun langkah-langkah pembelajaran berbasis portofolio menurut Budimanyah (2003: 25) yaitu: (1) mengidentifikasi masalah, (2) memilih masalah untuk kajian kelas, (3) mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas, (4) mengembangkan portofolio kelas, (5) penyajian portofolio. Hal senada juga dikemukakan oleh Fajar (2004: 48), dalam pembelajaran portofolio dtetapkan langkah-langkah: (1) mengidentifikasi masalah yang ada, (2) memilih suatu masalah untuk dikaji di kelas, (3) mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah yang dikaji, (4) membuat portofolio kelas, (5) menyajikan portofolio/dengar pendapat, (6) melakukan refleksi pengalaman belajar.
Sementara itu, Francisco (1999: 3) mengemukakan, Stages in PBL (portfolio based learning): (1) define the educational period the portfolio reflects, (2) identify your learning needs, (3) identify how you are going to meet these needs, (4) identify how you are going to assess whether you have met those needs, i.e. what outcomes are you going to look for?, (5) reflect on your portfolio and plan for the next educational period”. Hal senada juga dikemukakan oleh Francisco (2000: 1), PBL is a process by which you: (1) identify your learning needs, (2) plan your learning based on these needs, (3) use appropriate resources to meet these needs, (4) demonstrate what you have learned”.
Pembelajaran berbasis portofolio memungkinkan siswa untuk:
1.   Berlatih memadukan antara konsep yang diperoleh dari penjelasan guru atau dari buku/bacaan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.   Siswa diberi kesempatan untuk mencari informasi di luar kelas baik informasi yang sifatnya benda/bacaan, penglihatan (objek langsung, TV/radio/internet) maupun orang/pakar/tokoh.
3.     Membuat alternatif untuk mengatasi topik/objek yang dibahas.
4.   Membuat suatu keputusan (sesuai kemampuannya) yang berkaitan dengan konsep yang telah dipelajarinya, dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.
5.   Merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah dan mencegah timbulnya masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

Isi Portofolio Matematika
Isi portofolio untuk pelajaran matematika, Johnson & Johnson (Maesuri 2002: 7) mengemukakan bahwa isi portofolio matematika dapat berorientasi pada aspek :
1.      Perhitungan dengan mengetahui  perhitungan dasar.
2.      Pemecahan masalah dengan mengembangkan dengan menerapakan strategi-strategi.
3.      Komunikasi matematika dengan membaca dan menulis matematika
4.      Teknologi dengan menggunakan komputer atau kalkulator.
5.      Hubungan dengan menerapkan matematika pada pelajaran atau bidang lain.
6.      Kerja kelompok dengan bekerja secara kooperatif dalam belajar matematika.
Isi portofolio yang digunakan untuk menilai dan hasil belajar matematika akan ditentukan oleh:
1.      Siswa dengan memutuskan apa yang akan dimasukkan dalam portofolio mereka.
2.   Kelompok siswa dengan merekomendasikan tentang apa yang akan dimasukkan dalam portofolio. 
3.  Guru dan sekolah dengan tujuan tertentu sebagai dasar penilaian kemampuan dasar matematika siswa.
Description: Pengertian Pembelajaran Berbasis Portofolio
Rating: 4.5
Reviewed by: Rumah Makalah
On: 20.36.00
TOP