Peran Guru Dan Orang Tua Bagi Siswa


Peran Guru Dan Orang Tua Bagi Siswa
Pengertian Guru
Dalam kamus lengkap Bahasa  Indonesia Populer, kata “guru” memiliki arti “pendidik, orang yang pekerjaanya memberi pelajaran”. Menurut Roestia dalam Syafruddin Nurdin dan M. Basiruddin Usman, Bahwa : “Guru dalam pandangan tradisional adalah seseorang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan”.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka guru dapat diartikan sebagai orang yang memiliki pengetahuan sikap dan perilaku yang dapat diteladani, dimana guru mentransfer pengetahuannya kepada anak didik melalui suatu wadah yang disebut sebagai lembaga pendidikan.

Peranan Guru
Menurut Sardiman, AM, peranan guru adalah sebagai berikut:
1.  Sebagai informator, yaitu sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
2.    Sebagai organisator, yaitu pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop, jadwal pelajaran dan lain-lain.
3.  Sebagai motivator, guru harus merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement mendimanisasikan potensi manusia, menumbuhkan swadaya dan daya cipta (kreatif) sehingga akan terjadi dinamika dalam proses belajar mengajar.
4.   Sebagai pengarah/direktur, guru dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar siswa dengan tujuan yang dicita-citakan.
5.      Sebagai inisiator, guru dalam hal ini pencetus ide-ide dalam belajar.
6.   Sebagai transmitter, dalam kegitan belajar guru juga akan bertindak selaku penyebar kebijaksanaan pendidikan dan pengetahuan.
7.     Sebagai fasilitator, guru dalam hal ini memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar.
8.     Sebagai mediator, yaitu sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
9.     Sebagai evaluator, yaitu guru sebagai orang yang memberikan penilaian.

Tanggung Jawab Guru
Guru sebagai pelaksana pendidikan dalam kelas sekaligus sebagai pelaksana pencapaian tujuan pembelajaran, tentunya memiliki arti penting dalam pelaksanaannya. Selain melaksanakan peranan dan fungsinya semaksimal mungkin tentunya seorang guru harus memiliki tanggung jawab sepenuhnya terhadap peranan dan fungsinya itu.
Menurut Oemar Hamalik tanggung jawab guru adalah sebagai berikut:
1.     Guru harus menuntut murid-murid belajar
2.     Turut serta membina kurikulum sekolah
3.     Melakukan pembinaan terhadap diri siswa (kepribadian, watak dan jasmania)
4.     Memberikan bimbingan kepada murid
5.   Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar
6.      Menyelenggarakan penelitian
7.      Mengenal masyarakat dan ikut serta aktif
8.      Menghayati, mengamalkan, mengamalkan pancasila
9.      Turut serta membantu terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa dan perdamaian dunia
10.  Turut mensukseskan pembangunan
11.  Tanggung jawab meningkatkan peranan profesional guru
               Jika melihat kembali peranan dan tanggung jawab guru, secara sadar apa yang dilakukan oleh guru merupakan pekerjaan yang sangat kompleks, untuk itu seorang guru harus memiliki kemampuan, kesediaan mengajar penuh ikhlas dan tanggung jawab terhadap arah generasi bangsa.

Pengertian Orang Tua
Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak mereka karena dari mereka mula-mula anak menerima pendidikan. Orang tua merupakan pendidikan yang pertama dan yang utama. Ini disebabkan karena sejak anak-anak masa bayi hingga usia sekolah berada di lingkungan keluarga. Pendidikan dalam keluarga, dilakukan oleh kedua orang tua yang terdiri dari ayah dan ibu sebagai pendidik kodrati, artinya bapak dan ibu sebagai orang tua diberikan anugrah oleh Tuhan pencipta naluri orang tua. Disebabkan naluri itulah tumbuh kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya, sehingga secara moral, keluarga memiliki tanggung jawab untuk memelihara anak, mengawasi, dan membimbing anak dan keluarga.
Orang tua sebagai penanggung jawab terhadap pembentukan akhlakul karimah pada diri anak tentunya harus menyadari tentang sebuah tanggung jawab terhadap pendidikan anak, sebab anak adalah anugrah dan sekaligus sebuah amanah yang diberikan Allah kepada para orang tua. Dan sebab itulah apa yang dilakukan oleh orang tua akan dimintai pertanggung jawaban.
Seperti yang dikutip oleh Muhammad Rasyid Dimas, bahwa Ibnu Qayyim telah menekankan tanggung jawab ini, dan menyebutkan bahwa sebagian ahli ilmu telah berkata, “sesungguhnya Allah swt bertanya kepada seorang anak tentang ayahnya. Maka, barang siapa yang melalaikan pengajaran terhadap anaknya, niscaya akan mendatangkan manfaat baginya, dan sia-sia belaka. Ia telah melakukan hal-hal yang buruk, mengingat banyak anak-anak yang menjadi rusak dikarenakan kelalaian orang tua terhadap mereka, dan tidak mengajarkan kepada mereka kewajiban agama dan as-sunnah.
Ungkapan di atas mengindentifikasikan tentang hubungan dan tanggung jawab orang tua kepada anak, dengan pengertian bahwa pendidikan tidak dapat dibebankan kepada orang lain. Sebab guru dan pemimpin umat umumnya, merupakan keikutsertaan dalam memikul tanggung jawab pendidikan.

Tanggung jawab orang tua terhadap anak (siswa)
Menurut Zakiah Darajat, bahwa tanggung jawab pendidikan Islam menjadi beban orang tua, seharusnya dilaksanakan dalam rangka:
1.    Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang paling sederhana dari tanggung jawab setiap orang tua dan merupakan dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
2.  Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmani maupun rohani, dari berbagai gangguan penyakit dan dari penyelewengan kehidupan dan tujuan hidup yang sesuai dengan falsafah hidup dan agama yang dianut.
3. Memberi pengajaran dalam arti luas sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan luas dan setinggi yang dapat dicapai.
4.   Membahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat, sesuai  dengan pandangan dan tujuan hidup muslim.
Pembentukan kepribadian  yang baik pada anak. Saat ini mendapatkan tantangan yang sangat berat dan membutuhkan perhatian dan penanganan yang khusus, hal ini disebabkan karena ada faktor lain yang berada di luar lingkungan rumah tangga dan dapat menjadi momok terhadap kemerosotan akhlak.
Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membagun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan  hubungan pengaruh  mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua atau anak.
Orang tua adalah orang pertama yang mempersiapkan anak agar hidup sesuai dengan masyarakat yang berkembang maju, khususnya dalam iptek, orang  tua mempunyai tanggung kjawab yang besar dalam meletakkan batu pertama dalam usaha tersebut karena dasar-dasar pembentukan kepribadian anak sebenarnya dimulai pada waktu dalam kandungan. Mengusahakan anak agar hidup bahagia dan  sesuai dalam masyarakat yang bertambah canggih membutuhkan persiapan yang jauh.
Orang tua memegang peran  penting untuk meningkatkan perkembangan anak dan prestasi anak. Tanpa dorongan dan ransangan orang tua maka perstasi belajar anak akan  mengalami hambatan dan akan menurun sampai rendah. Pada umumnya orang tua kurang menyadari betapa pentingnya peran mereka dalam meningkatkat aktivitas anak-anak mereka.
Ada berbagai macam cara untuk mendorong aktivitas belajar anak. Orang tua dapat menanyakan kapan anak-anak mereka ulangan, kapan ujian semester dan bagaimana dengan pelajaran agama, pelajaran bahasa Indonesia, matematika. Apakah anak mengerti penjelasan dan uraian yang diberikan guru-guru.
Berdasarkan pada uraian tersebut diatas, maka apa yang seharusnya dilakukan oleh orang tua kepada anaknya adalah tanggung mjawab yang  besar. Secara umum maka tanggung jawab, orang tua anak terhadap pendidikan anak adalah sebagai berikut:
1.    Menciptakan suasana pergaulan dan hubungan empati orang tua terhadap anaknya. Dalam hal ini adalah mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
2.   Mengarahkan anak kearah masa depan yang  berwawasan luas, santun  dalam berperilaku serta bijak dalam bersikap, hal ini dimaksudkan agar anak hidup bahagia dalam lingkungan masyarakat.
3.     Orang tua memegang peran penting untuk meningkatkan perkembangan anak dan prestasi anak.
4.  Memberikan dorongan terhadap peningkatan prestasi belajar anak kearah produktifitas tujuan pengajaran.

Hubungan Kerjasama Guru dan Orang Tua Siswa
Kerjasama orang tua dengan guru itu penting bagi pendidikan dengan adanya kerjasama itu orang tua akan mendapatkan pengetahuan dan persoalan dan sebagai tumpuan perhatian. Didalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pihak yang akan meraih  cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin mencapainya secara optimal. Siswa atau anak didik akan menjadi faktor “penentu”, sehingga menuntut dan dapat mempengaruhi sesuatu yang  diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya. Jadi dalam proses  belajar mengajar yang diperhatikan pertama kali adalah siswa atau anak didik (anak berkonotasi dengan tujuan, karena anak didiklah yang memiliki tujuan), bagaimana keadaan dan kemampuannya baru setelah itu menetukan komponen-komponen yang lain. Apa bahan yang diperlukan, bagaimana cara yang tepat untuk bertindak, alat dan fasilitas apa yang cocok dan mendukung, semua itu harus disesuaikan dengan karakteristik siswa. Itulah sebabnya siswa atau anak didik adalah merupakan subjek belajar.
Pemenuhan kebutuhan siswa disamping bertujuan untuk  memberikan materi kegiatan setepat mungkin juga materi pelajaran yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan, biasanya menjadi lebih menarik. Dengan demikian, akan membantu dalam proses belajar mengajar.
Adapun yang menjadi kebutuhan siswa menurut Sudirman AM adalah sebagai berikut:
1.     Kebutuhan Jasmania
Hal ini berkaitan dengan tuntutan siswa yang bersifat jasmania, entah yang menyangkut kesehatan jasmani yang dalam hal ini olah raga yang menjadi utama. Disamping itu kebutuhan-kebutuhan lain seperti makan, minum, tidur, pakaian dan sebagainya perlu mendapat perhatian.
2.      Kebutuhan SosiaL
Pemenuhan kebutuhan untuk saling bergaul sesama siswa dan guru serta orang lain, merupakan salah satu upaya memenuhi  kebutuhan sosial anak didik/siswa. Dalam hal ini sekolah harus dipandang sebagai tempat  para  siswa belajar bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan, seperti misalnya bergaul sesama teman berbeda jenis kelamin, suku bangsa, agama, status sosial dan kecakapan. Guru dalam hal ini harus dapat menciptakan suasana kerja sama antara siswa dengan satu harapan dapat melahirkan  suatu pengalaman belajar yang lebih baik. Sebab kalau tidak hati-hati justru akibat pergaulan dengan lingkungan dapat pula membawa kegagalan dalam proses belajar mengajar. Guru harus membangkitkan semangat kerja, sehingga dapat dikembangkan sebagai metode untuk mengajarkan sesuatu misalnya metode belajar kelompok. 
3.      Kebutuhan Intelektual 
    Setiap siswa tidak sama dalam hal minatnya untuk mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan. Mungkin ada yang lebih berminat ekonomi, sejarah, biologi, atau yang lain-lain. Minat semacam ini tidak dapat dipaksakan kalau ingin mencapai hasil belajar  yang optimal. Oleh karena itu yang penting bagaimana guru dapat menciptakan program yang dapat menyalurkan minat masing-masing.
Description: Peran Guru Dan Orang Tua Bagi Siswa
Rating: 4.5
Reviewed by: Rumah Makalah
On: 21.03.00
TOP