Strategi Pembelajaran Berbasis Aneka Sumber
Strategi
Secara
umum strategi belajar diartikan sebagai tingkah laku dan pemikiran yang dilakukan oleh siswa yang bertujuan untuk
mempengaruhi hasil dari sebuah
proses. Chamot mendefinisikan strategi belajar sebagai pikiran dan tindakan
sadar yang dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pada
mulanya strategi belajar berasal dari ilmu pengetahuan kognitif, dengan asumsi
dasar bahwa manusia memproses informasi dan belajar termasuk bentuk dari
memproses informasi tersebut, strategi ini bisa digunakan dalam belajar dan
mengajar apapun. Sehubungan dengan konteks belajar mengajar, Trone menjelaskan
strategi belajar bahasa merupakan usaha untuk meningkatkan kompetensi
linguistik dan sosiolinguistik bahasa sasaran.
Pembelajaran
Pembelajaran
yang diidentikkan dengan kata “mengajar” berasal dari kata dasar “ajar” yang
berarti petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut)
ditambah dengan awalan “pe” dan akhiran “an menjadi “pembelajaran”, yang
berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau mengajarkan sehingga anak didik
mau belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan
yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan
pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan
kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses
untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran
dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku dimanapun dan
kapanpun. Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran,
walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru
mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga
mencapai sesu atu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat
mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek
psikomotor) seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai
pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga menyiratkan
adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Instruction
atau pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar
siswa yang bersifat internal. Pembelajaran adalah Proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Sumber Belajar
Para
ahli di bidang pendidikan memaparkan definisi sumber belajar, sebagai berikut: Sumber belajar menurut AECT , meliputi semua sumber yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara
terpisah maupun dalam bentuk gabungan,biasanya dalam situasi informasi, untuk
memberikan fasilitas belajar. Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan,
peralatan, teknik dan tata tempat. Sumber belajar dibedakan menjadi 2 jenis: a)
sumber belajar yang direncanakan, yaitu semua sumber yang secara khusus telah
dikembangkan sebagai komponen system instruksional untuk memberikan fasilitas
belajar yang terarah dan bersifat formal dan b) sumber belajar karena
dimanfaatkan, yaitu sumber-sumber yang tidak secara khusus didisain untuk
keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasikan dan digunakan untuk
keperluan belajar.
Sudjana
menuliskan bahwa pengertian Sumber Belajar bisa diartikan secara sempit dan
secara luas. Pengertian secara sempit diarahakan pada bahan-bahan cetak.
Sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan guna
kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Percival
& Ellington mengatakan bahwa sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan
atau latihan adalah suatu system yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi
yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar
secara individual. Sumber belajar inilah yang disebut media pendidikan atau
media instruksional.
Untuk
menjamin bahwa sumber belajar adalah sebagai sumber belajar yang cocok, harus
memenuhi 3 peryaratan sebagai berikut:
1. Harus
dapat tersedia dengan cepat
2. Harus
dapat memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri
3. Harus
bersifat individual, misalnya harus dapat memenuhi berbagi kebutuhan para siswa
dalam belajar mandiri.
Menurut
Seels & Richey sumber belajar adalah manifestasi fisik dari teknologi perangkat
keras, perangkat lunak dan bahan pembelajaran. Dapat dikategorikan dalam 4
jenis teknologi yaitu teknologi cetak, teknologi audiovisual, teknologi
berazaskan komputer, dan teknologi terpadu.
1. Teknologi
cetak: cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan seperti buku-buku dan
bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui proses pencetakan mekanis atau
fotografis.
2. Teknologi
Audiovisual : cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan
peralatan mekanis dan elektronis untuk menyampaikan pesan-pesan audio dan
visual.
3. Teknologi
berbasis komputer: cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan menggunakan
perangkat yang bersumber pada mikroprosesor.
4. Teknologi
terpadu: cara untuk memproduksi dan menyampaikan bahan dengan memadukan
beberapa jenis media yang dikendalikan komputer.
Strategi
pembelajaran ini memiliki karakteristik yaitu peserta didik diberikan atau
disediakan berbagai ragam dan jenis sumber belajar baik cetak (CD/DVD, CD-ROM,
bahkan belajar online) atau sumber belajar lain (orang, alat, lingkungan dan
lain-lain) yang relevan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, kemudian
peserta didik diberikan tugas untuk melakukan aktivitas belajar tertentu dan
semua sumber belajar yang merekabutuhkan telah disediakan.
Nasution
mengemukakan bahwa: Berbasis Aneka Sumber adalah cara belajar yang langsung
menghadapkan siswa dengan sumber belajar
baik secara individu atau
kelompok dengan segala kegiatan belajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Ditinjau
dari asal usulnya, sumber belajar dap at dibedakan menjadi dua yaitu sumber
belajar yang dirancang, contohnya adalah: buku pelajaran, modul, program
audio, transplantasi, perpustakaan, laboratorium. Jenis sumber belajar yang
kedua adalah sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan, yaitu
sumber belajar yang tidak secara khusus dirancang untuk keperluan pembelajaran,
namun dapat ditemukan, dipilih dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran
contohnya: surat kabar, siaran televisi, film, museum, kebun binatang, dan
lain-lain.
Jadi
begitu banyak sumber belajar yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan belajar
mengajar, hal ini akan lebih efektif jika pelajar diberi kesempatan untuk
melakukan sesuatu. Fungsi dari Berbasis Aneka Sumber adalah:
1. Proses
belajar mengajar termotivasi, baik siswa ataupun guru, terutama siswa minatnya
akan timbul anak aka tertarik dan senang karena bersikap positif terhadap
pelajaran matematika.
2. Konsep
abstrak matematika tersajikan dalam bentuk konkrit dan karena itu lebih dapat
dipahami dan dimengerti dan dapat ditanamkan pada tingkat-tingkat yang lebih
rendah.
3. Pengamatan
dan penemuan sendiri dan relasi baru serta penyimpulan secara umum
4. Pengundang
untuk berpikir dan berdiskusi serta berpartisipasi aktif
5. Pemecahan
masalah pada umumnya
Peserta
didik akan terjun langsung dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan dan
memanfaatkan berbagai sumber yang ada. Dengan demikian peserta didik tidak lagi
belajar pada saat guru member pelajaran dikelas akan tetapi ia akan berusaha
mencari dan mengembangkan sendiri pelajarannya.
Adapun
langkah-langkah strategi Berbasis Aneka Sumber menurut Suryosubroto adalah
sebagai berikut :
1. Menjelaskan
alasan yang kuat kepada siswa tentang tujuan mengumpulkan suatu informasi
tertentu.
2. Rumuskan
tujuan pembelajarannya (SK, KD, dan indikator).
3. Identifikasi
kemampuan informasi yang dimiliki siswa.
4. Menyiapkan
sumber-sumber belajar yang potensial telah tersedia, dipersiapkan dengan baik.
5. Menentukan
cara siswa akan mendemonstrasikan hasil belajarnya.
6. Menentukan
bagaimana informasi yang diperoleh oleh siswa itu dikumpulkan,
7. Menentukan
alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan proses dan penyajian hasil belajar
mereka.
Ada
5 keunggulan dalam menerapkan metode Berbasis Aneka Sumber (BEBAS) yaitu:
1. BEBAS
mengakomodasi perbedaan individu baik dalam hal gaya belajar, kemampuan,
kebutuhan, minat, dan pengetahuan awal mereka. Dengan demikian, siswa dapat
belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing. Sumber belajar dapat dipilih
sesuai dengan kebutuhan mas ing-masing siswa.
2. BEBAS
mendorong pengembangan kemampuan memecahkan masalah, mengambil keputusan, dan
keterampilan mengevaluasi. Jadi, BEBAS memungkinkan siswa menjadi kreatif dan
memiliki ide-ide orisinal.
3. Proses
pembelajaran dengan metode BEBAS mendorong siswa untuk bisa bertanggung jawab
teradap belajarnya sendiri. Jadi, dapat melatih kemandirian belajar sehingga pembelajaran
dapat menjadi lebih bermakna, lebih tertanam dalam pada dirinya karena ia
sendiri secara pribadi yang menemukan dan membangun pemahaman.
4. BEBAS
menyediakan peluang kepada siswa untuk menjadi pengguna teknologi informasi dan
komunikasi yang efektif. Dengan demikian dapat membangun masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society). Ia akan mampu bagaimana menemukan, dan
memilih informas yang tepat, menggunakan informasi tersebut, mengolah dan
menciptakan pengetahuan baru berdasarkan informasi tersebut serta
menyebarluaskan atau menyajikan kembali informasi tersebut kepada orang lain.
5. Terakhir.
Dengan BEBAS, siswa akan belajar bagaimana belajar. Sekali ia melek informasi,
ia akan mengembangkan sikap positif dan keterampilan yang sangat berguna bagi
dirinya dalam era informasi yang sedang dan akan dihadapinya kelak. Jadi, pada
akhirnya BEBAS dapat membekali keterampilan hidup bagi siswa.
Adapun
kelemahan-kelemahan dalam menerapkan metode Berbasis Aneka Sumber yaitu Menuntut kreatifitas, kemauan yang keras dan
persiapan yang matang dari guru. Dalam belajar berbasis aneka sumber guru bukan
satu -satunya sumber belajar. Peserta didik dapat belajar dalam kelas,
laboratorium, perpustakaan, pusat sumber belajar, bahkan di luar sekolah.
Resource-based learning biasanya bukan satu-satunya strategi yang digunakan di
sekolah. Disamping itu masih digunakan strategi belajar mengajar yang lain. Pembelajaran
dengan strategi ini dapat menggunakan ber bagai fasilitas yang ada dalam pusat
sumber belajar (learning resource centers). Meskipun demikian strategi ini
tidak sekedar memanfaatkan pusat sumber belajar, melainkan lebih jauh dari itu,
termasuk melibatkan strategi belajar individual yang terstruktur dan pelbagai
pengalaman belajar dengan pendekatan belajar yang berorientasi pada peserta
didik dengan menggu nakan sumber belajar (learning resources) manusiawi maupun
non manusiawi secara optimal.