Artikel Kedudukan Ontologi, Epistomologi, Dan Aksiologi Dari Sudut Pandang Ilmu Fisika (BAB II)
PEMBAHASAN
Dalam percakapan sehari-hari, kita seringkali mendengar dan
juga mengucapkan kata “kegalauan atau kesemrautan atau kekusutan ataupun
kakacauan dan ketidak teraturan”. Selanjutnya istilah inilah yang dalam gejala
alam dalam skala mikrokosmos (sel
pembentuk atom) sampai skala
makrokosmos fenomena alam atau jagat raya) yang dalam pentatanamaan secara
pengakuan dunia atau para ahli fisika bidang dinamika tak linear menggunakan
istilah yang di sebut CHAOS dibaca keos, sebagai suatu nilai kebenaran.
Chaos memungkinkan ditemukannya
keteraturan dalam system-sistem yang tampaknya kacau balau, chaos itu
deterministik dan dihasilkan oleh aturan-aturan tertentu yang tidak mengandung
sesuatu yang bersifat kemungkinan. Secara prinsip, masa depan ditentukan oleh
masa lalu, tetapi dalam prakteknya ketidakpastian yang kecil teramplikasi
sehingga sekalipun tingkah laku system teramalkan dalam jangka pendek namun tak
dapat diperkirakan atau diramalkan dalam jangka panjang.
Chaos didefenisikan sebagai ketidak
teraturan fenomena benda/alam yang teratur. Atau dalam bahasa tunggal
ketidakteraturan yang teratur
Penemuan chaos juga menghasilkan paradigm baru dalam
pemodelan sains oleh karena di satu sisi mengimplikasikan batas pundamental
baru dalam melakukan prakiraan, di sisi yang lain determinisme dalam chaos
mengimplikasikan bahwa banyak gejala acak atau galau yang lebih dapat
diperkirakan dari pada yang diduga sebelumnya.
Kemunculan chaos sebagai suatu kebenaran memiliki dampak
yang sangat besar yang mengimbas banyak cabang ilmu pengetahuan. Pendekatan
yang memadukan eksperimen numeric dan analisisi matematika telah melahirkan
bidang antaradisiplin baru yang disebut DINAMIKA
TAK LINEAR. Bidang ini mengcakup
pelbagai problema tak linear seperti ;
1.
Bidang
reaksi kimia
2.
Control
umpang balik
3.
Rangkaian
listrik
4.
Interaksi
populasi biologis
5.
Respon
sel jantung terhadap impuls listrik
6.
Naik
turunnya harga dalam ilmu ekonomi dan
7.
Perakitan
mesin peran bagi Negara yang berselisih
Selanjutnya kebenaran chaos dilihat
dari pandangan filsafat ilmu, yang mencakup landasan ontologi, landasan epistomologi,
dan landasan aksiologi, sebagai
berikut.
Secara Ontologi kebenaran chaos adalah
hakekat tentang keberadaan sesuatu secara nyata, faktual, dan konkret. Kebenaran
chaos sangat nyata, factual dan konkret sebagaimana nyata gerak brown sebagai
gerak yang kelihatan kacau dibawah mikroskop, namun selanjutnya diamati juga
gerak tersebut tidak ada yang saling berpotongan ini berarti bergerak sembarang
dalam keteraturan maka inilah hakikat chaos serta demikian pula gerak
benda-benda langit. Dengan demikian dapat diyakini bahwa mulai dari skala kecil
yang renik sampai skala besar tidak satupun benda di alam jagat raya ini baik
yang hidup maupun tak hidup yang tidak mengalami yang nama bergerak dan ini
nyata adalah chaos.
Secara epistemologis kebenaran chaos
adalah kesesuaian antara apa yang diklaim sebagai diketahui dengan kenyataan
yang sebenarnya yang menjadi objek pengetahuan. Kebenaran chaos terletak pada
kesesuaian antara subjek dan objek, yaitu apa yang diketahui subjek dan
realitas sebagaimana adanya.hal ini dapat dilihat pada gejala turbulensi
samapai pada gejala pemanasan air dalam wadah dimana air tidak terkena langsung
oleh suber panas tetapi lama kelamaan aihir seluruh air dalam wadah mempunyai
suhu yang sama dan akhirnya mendidih, ini adalah gejala chaos dari segi
sebagaimana kenyataannya, sebagai petunjuk landasan epistomologi.
Secara Aksiologi kebenaran chaos sendiri
terdiri dari etika yang membahas aspek kebenaran, tanggungjawab dan peran chaos
dalam kehidupan, dan estetika yang membahas mengenai keindahan chaos dan
implikasinya pada kehidupan yang bisa mempengaruhi aspek-aspek lain terutama memungkinkannya
lahir bidang disiplin baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Jadi, jika
ditinjau dari aspek aksiologi, chaos seperti ilmu-ilmu yang lain, yang sangat
banyak memberikan kontribusi perubahan bagi kehidupan umat manusia di jagat
raya nan fana ini. Segala sesuatu ilmu di dunia ini tidak bisa lepas dari
pengaruh fisika bidang chaos.
Kebenaran ditemukan dalam relasi antara
proposisi baru dengan proposisi yang sudah ada. Suatu pengetahuan, teori,
pernyataan, proposisi atau hipotesis dianggap benar kalau sejalan dengan
pengetahuan, teori, proposisi atau hipotesis lainnya, yaitu kalau proposisi itu
meneguhkan dan konsisten dengan proposisi sebelumnya yang dianggap benar. Fisika
klasik dan ilmu-ilmu pasti sangat menekankan teori kebenaran ini.
Ada dua teori tentang kebenaran
dalam fisika yang juga berlaku pada bidang chaos ini, yaitu teori korespondensi dan teori koherensi. Kebenaran adalah pengakuan
realitas (hal ini dikenal sebagai teori kebenaran korespondensi). Teori kebenaran
korespondensi (the correspondence theory of truth) adalah teori yang
berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah benar jika berkorespondensi
terhadap fakta atau pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju
pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan dikatakan benar jika ada
kesesuaian antara arti yang dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu
proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta yang sesuai dan menyatakan
apa adanya. Contoh, “Semua benda mengalami gerak dilihat dari titik acuan
tertentu,” merupakan suatu pernyataan yang bernilai benar karena kenyataannya
memang demikian. Hal ini membawa kita kepada pandangan bahwa kebenaran terdiri
dalam beberapa bentuk korespondensi antara keyakinan dan fakta.
Teori Kebenaran Koherensi (Coherence
Theory of Truth) berpandangan bahwa suatu pernyataan dikatakan benar bila
terdapat kesesuaian antara pernyatan satu dengan pernyataan terdahulu atau
lainnya dalam suatu sistem pengetahuan yang dianggap benar. Contohnya,
pengetahuan chaos telah didasarkan pada pernyataan pangkal yang dianggap benar.
Pernyataan yang dianggap benar itu disebut aksioma atau postulat.
Sebagaimana pendekatan dalam bidang
chaos ini dimana pernyataan-pernyataan terjalin sangat teratur sehingga tiap
pernyataan timbul dengan sendirinya dari pernyataan tanpa berkontradiksi dengan
pernyataan-pernyataan lainnya. Chaos adalah bentuk pengetahuan yang
penyusunannya dilakukan pembuktian berdasarkan teori koheren. Sistem chaos
disusun beberapa dasar pernyataan yang dianggap benar (aksioma). Dengan
mempergunakan beberapa aksioma, maka disusun suatu teorema. Berdasarkan
teorema-lah, maka dikembangkan kaidah-kaidah fchaos yang secara keseluruhan
merupakan suatu sistem yang konsisten.
Berikut beberapa contoh temuan lewat
eksperimen yang menerankan chaos sebagai gelora sais baru yakni ;
1.
Bidang
ilmu fisika,
Sangat banyak, namun yang dapat
diberikan sebagai contoh eksperimen adalah pada peristiwa turbulensi akustik
dan optis, serta dalam fisika zat padat
2.
Bidang
matematika,
Pada eksperimen persamaan
diffrensial ganda dan kekacauan lintasan persamaan tak linear
3.
Bidang
kimia,
Eksperimen konsentrasi produk antara
dalam beberapa reaksi kimia yang
dirancang secara khusus dapat berisolasi terhadap waktu, ini nya dapat diamati
lewat jasa eksperimen Belousov-Zhabotinskii
4.
Bidang
geofisika,
Dapat diamati pada fenomena ;
a.
Elnino
b.
Prakiraan
cuaca
c .
Dinamika
atmosfir dan lautan
d.
Gerak
gelombang lautan
5.
Bidang
biologi,
Dapat ditemui pada eksperimen yang
sangat menarik oleh Guevara dan glass lewat sel gardiak anak ayam, dinamika
gerak rikmik jantung, aktivitas gerak gelombang otak, dll
Kedudukan Ontologi, Epistomologi, dan aksiologi dari
sudut pandang ilmu fisika