Macam-Macam Metode Penelitian Dalam Psikologi Full
Yaitu metode yang memanfaatkan pemikiran.
1. Metode
Intuitif
Pengertian :
Metode
ini adalah metode yang bisa dilakukan sengaja maupun tidak sengaja. Yaitu
metode memperhatikan atau menyimak seseorang di kehidupan sehari-hari kita.
Tujuan :
Kita
mengetahui situasi yang akan terjadi, karena kita telah mengetahui dari apa
yang biasa terjadi.
Pelaksanaannya :
Metode
ini dapat dilakukan dengan jalan sengaja maupun tidak sengaja dalam melakukan
penyelidikannya, seperti halnya dalam pergaulan sehari-hari. Dalam keadaan
tidak sengaja, kita mengadakan evaluasi terhadap sesama kita, atau kita ingin
mengetahui benar-benar keadaannya dengan melalui kesan kita terhadap
orang-orang yang kita selidiki tersebut. Dalam hal ini kesan kita pertamalah
yang paling berperan dalam pengambilan kesimpulan.
Kelebihan :
Metode
ini sangat mudah dilakukan karena kita tidak perlu seakan formal dalam meneliti
seseorang, dan kita pun bisa meneliti seseorang padahal kita tidak berniat
meneliti orang tersebut. Seperti kita
dapat mengamati orang lain dengan cara berinteraksi dengan dia, misalnya mengajak
ngobrol orang tersebut, dari cara dia menjawab kita bisa tau dia orang yang
seperti apa, dan orang yang kita teliti tidak tahu bahwa kita sedang mengamati
dia.
Kelemahan :
Dilihat
dari segi cara yang ditempuh, metode ini kurang memenuhi syarat. Karena itu
kita perlu mengkombinasikan denga metode yang lain agar pengamatan yang kita
lakukan dapat sesuai dengan kaidah atau ketentuan yang sebenarnya dan dapat
dipertanggung jawabkan.
2. Metode
Kontemplatif
Pengertian :
Metode
ini adalah metode yang dilaksanakan dengan cara merenung-renungkan
(kontemplasi) terhadap obyek yang diselidiki dengan mempergunakan kemampuan
berpikir yang optimal (konsentrasi).
Tujuan :
Metode
ini memiliki tujuan yang tidak jauh berbeda dengan intuitif, tetapi dalam
metode ini kita bisa memikirkan atau menggabungkan apa yang baru kita temukan
dengan yang sudah kita temukan. Sehingga kita tahu alasan mengapa penemuan
pertama itu seperti itu. Misalnya setelah kita melakukan metode ini, kita
mengatakan “oh, ini tuh seperti itu”, jadi pertanyaan kita selama ini terjawab
dengan memikirkan hasil metode ini. Dan biasanya kita tidak menyadari bahwa
kita melakukan metode ini.
Pelaksanaannya :
Metode
ini dilaksanakan dengan cara merenung-renungkan (kontemplasi) terhadap obyek
yang diselidiki dengan mempergunakan kemampuan berpikir yang optimal
(konsentrasi). Alat utamanya adalah pikiran yang benar-benar dalam keadaan
obyektif. Karena ini termasuk dalam metode filosofis yang pasti sangat
mengoftimalkan pikiran, maka pikiran kita harus dalam kondisi yang murni, tidak
tercampur oleh pengaruh-pengaruh yang bersifat lahiriyah dan biologis. Pikiran
yang dalam keadaan obyektif ini diperlukan agar dapat mencapai hakikat obyek
yang dituju.
Kelebihan :
Dalam
metode ini kita bisa lebih mudah dalam penarikan kesimpulan hasil penelitian.
Kelemahan :
Kelemahannya
pun tidak jauh berbeda dengan intuitif, karena hasil penelitian metode ini
dianggap terlalu spekulatif . Tapi meski demikian metode ini masih tetap
diperlukan dalam lapangan psikologi.
3. Metode
yang Bersifat Filosofis Religius
Pengertian :
Yaitu
metode yang digunakan untuk mengetahui pribadi manusia dengan melihat norma
yang ada dalam agama.
Tujuan :
Kita
mengetahui psikologis manusia atau pribadi manusia dengan menggunakan materi
agama yang ada dalam kitab suci.
Pelaksanaannya :
Metode
ini dilakukan dengan mempergunakan materi-materi agama sebagai alat untuk
menyelidiki pribadi manusia. Sebab, nilai-nilai yang terkandung dalam agama itu
merupakan kebenaran yang mutlak. Dengan kata lain, dalam menyelidiki jiwa
manusia itu pihak penyelidik menggunakan materi agama yang terdapat dalam kitab
suci dengan norma standar dalam penelitian.
Kelebihan :
Kita
bisa mengetahui keadaan pribadi manusia dengan hakikat yang sesungguhnya karena
kita berpedoman pada kitab suci yang kita yakini dan kita tidak akan salah
dalam menilai orang lain karena kebenaran dalam agama itu bersifat mutlak.
Kelemahan :
Tidak dapat digunakan bila kita melakukan penelitian bersama orang lain yang berbeda agama, pasti tidak akan sepaham.
Tidak dapat digunakan bila kita melakukan penelitian bersama orang lain yang berbeda agama, pasti tidak akan sepaham.