Artikel Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Efektif

Lingkungan Belajar
Secara Umum Penegelolaan Kelas (Class Management) berarti membangun dan memelihara Lingkungan kelas yang kondusif bagi pembelajaran dan prestasi siswa. Siswa dapat belajar lebih banyak di beberapa lingkungan kelas di bandingkan lingkungan kelas lainnya.
Menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan dimana para siswa selalu terlibat dalam aktifitas yang Produktif dapat menjadi tugas yang sulit. Bagaimanapun juga, kita harus mengakomodasi kebutuhan unik dari banyak siswa yang berbeda-beda, terkadang harus mengkoordinasikan beberapa aktivitas pada saat yang sama dan harus saling mengambil keputusan cepat tentang bagaimana merespon peristiwa peristiwa yang tak terduga.
Oleh karena itu kita perlu untuk mengetahui bagaimana cara-cara khusus yang dapat digunakan untuk menciptakan sebuah lingkungan belajar yang kondusif bagi para siswa di dalam kelas. Berikut beberapa cara yang dapat ditempuh oleh seorang guru. 

1.      Mengatur Kelas 
Pengelolaan yang baik dimulai sebelum hari pertama sekolah. Ketika kita mengatur mebel di dalam kelas, putuskanlah dimana meletakkan bahan-bahan dan peralatan mengajar, dan pikirkan dimana siswa akan duduk.  Kita juga harus mempertimbangkan efek yang mungkin terjadi akibat berbagai pengaturan. Berikut strategi khusus Yang dapat dilakukan :
a.       Aturlah Perabotan dalam cara-cara yang mendorong interaksi siswa dan ubahlah kalau ternyata kontraproduktif.
Beberapa kelompok meja dan kursi yang saling berhadapan sangat berguna untuk membuat kelompok-kelompok kecil (pembelajaran kelompok), sedangkan baris-baris tradisional seringkali lebih efektif untuk mengerjakan tugas individual siswa.
b.      Minimalkan kemungkinan distraksi (pengalihan lingkungan).
Sebagai guru kita harus mengatur kelas kita dalam cara-cara yang meminimalkan kemungkinan terjadinya perilaku-perilaku yang tak ada kaitannya dengan pelajaran itu misalnya kita dapat menyusun pola lalu lintas yang memungkinkan siswa bergerak diruangan tanpa mengganggu siswa-siswi lainnya, kita dapat menjauhkan dari jangkauan dan pandangan siswa bahan-bahan pengajaran yang menggugah rasa ingin tahu mereka, dan hanya ditampilkan pada saat dibutuhkan, dan kita dapat menempatkan di kursi paling depan siswa-siswa yang terlalu sering mengobrol.
c.       Aturlah kelas sedemikian rupa sehingga kita mudah berinteraksi dengan siswa.
Pengaturan meja dan kursi harus mempermudah kita berbicara dengan siswa manapun. Menempatkan siswa yang sangat nakal di dekat kita seringkali bermanfaat; siswa yang duduk di dekat kita lebih cenderung menaruh perhatian, berinteraksi dengan kita dan menjadi terlibat secara aktif dalam aktivitas di kelas.
d.      Identifikasilah lokasi-lokasi yang mempermudah pemantauan prilaku siswa.
Saat setiap pertemuan kelas berlagsung bahkan saat bekerja dengan seseorang atau sekelompok kecil orang idealnya kita harus bisa melihat semua siswa kita. Dengan sekali meninjau kelas untuk melihat kemungkinan adanya tanda-tanda kebingungan, frustasi atau kebosanan kita dapat lebih mudah mendeteksi kesulitan dan kenakalan siswa sebelum berkembang menjadi masalah yang serius. 

2.      Membangun dan Mempertahankan Hubungan Guru-Siswa yang Produktif 
Hubungan guru-siswa adalah salah satu faktor terpenting yang bisa mempengaruhi emosi, motivasi dan pembelajaran siswa selama di sekolah. Ketika siswa memiliki hubungan yang positif dan suportif dengan guru, mereka akan memiliki Self Affiacy yang lebih tinggi dan motivasi instrinsik yang lebih besar untuk belajar. Mereka juga akan terlibat dalam pembelajaran yang lebih Self-Regulated, cenderung  kurang nakal dan mampu berprestasi ditingkat yang lebih tinggi. Berikut strategi khusus yg dapat dilakukan :
a.       Komunikasikan secara rutin kepedulian dan respek kepada siswa sebagai individu.
Pada tingkat tertentu, kita dapat membantu siswa memenuhi kebutuhan mereka akan keterjalinan dengan menunjukkam melalui hal-hal kecil yang kita lakukan, bahwa kita peduli dan menghargai mereka sebagai individu. Misalnya kita dapat member mereka sebuah senyum dan salam hangat di pagi hari. Kita dapat memuji mereka ketika mereka memiliki model rambut baru, unggul dalam aktivitas ekstrakurikuler, atau menerima penghargaan dari Koran lokal. Kita dapat menjadi pendengar yang baik ketika mereka datang ke sekolah dengan perasaan marah atau kecewa.
b.      Ingatlah bahwa kepedulian dan respek melibatkan lebih dari sekedar menunjukkan afeksi.
Dalam kenyataannya, untuk menunjukkan kepada siswa bahwa kita benar-benar peduli dan menghargai mereka, kita harus melakukan langkah-langkah berikut ini. 
-          Persipkan diri dengan baik untuk mengajar, dan tunjukkan kecintaan mengajar serta antusiasme untuk mengemban tanggung jawab mengajar secara serius. 
-          Komunikasikan ekspektasi yang tinggi namun realistis bagi prestasi siswa dan sediakan dukungan yang dibutuhkan siswa untuk memenuhi ekspektasi tersebut. 
-          Libatkan siswa dalam pengambilan keputusan dan dalam evaluasi pekerjaan mereka. 
-          Akuilah bahwa siswa sesekali dapat menikmati hari “libur”, dan tidak mempersulitnya.
c.       Bekerja keraslah untuk memperbaiki hubungan yang terlanjur dingin sejak awal pertemuan.
Terlepas dari bagaimana hubungan yang tidak produktif bermula, kita harus bekerja keras mengubahnya menjadi hubungan yang produktif. Salah satu strategi umum untuk mendorong hubungan guru-siswa yang produktif adalah dengan meminta siswa membuat jurnal dua arah dimana di dalamnya mereka mengekspresikan pemikiran dan perasaan mereka secara rutin, mengajukan pertanyaan dan meminta bantuan. Paling tidak seminggu sekali namun sebaiknya lebih sering guru membaca dan meresponnya. Pertukaran jurnal tersebut memiliki tujuan akademik dan sosial : yaitu memungkinkan anak-anak melatih keterampilan membaca dan menulis mereka dalam suatu tugas otentik dan merupakan sarana bagi para guru untuk menunjukkan penghargaan dan dukungan yang tulus bagi setiap siswa. 

3.      Menciptakan Iklim Psikologis Yang Efektif 
Hubungan guru-siswa yang terjaga dan suportif merupakan kontributor penting bagi iklim Kelas secara menyeluruh, yaitu lingkungan psikologis umum yang mewarnai interaksi di dalam kelas. Kita menginginkan suatu kelas dimana para siswanya merasa aman dan nyaman, membuat pembelajaran menjadi prioritas yang tinggi, serta bersedia mengambil resiko dan membuat kesalahan demi kesuksesan akademik jangka panjang. Lingkungan yang seperti ini bisa meminimalkan masalah-masalah kedisiplinan dan sangat pemting bagi siswa yang beresiko mengalami kegagalan akademik. Berikut beberapa strategi yang dapat membantu menciptakan lingkungan tersebut :
a.       Bagunlah suasana yang berorientasi tujuan, menyerupai bisnis, namun tidak menakutkan.
Meskipun hubungan yang baik dengan siswa sangat penting, kita dan siswa kita harus menyadari bahwa kita bersekolah untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Oleh karena itu kita harus mempertahankan suasana yang menyerupai bisnis di kelas. Meski demikian aktivitas kelas tidak boleh membosankan, melainkan harus menarik dan menyenangkan. hiburan dan kesenangan seharusnya tidak dianggap sebagai tujuan, namun keduanya merupakan alat untuk mencapai tujuan yang lebih penting yakni menguasai pokok bahasan pelajaran.
b.      Komunikasikan dan tunjukkan bahwa tugas sekolah dan pokok bahsan akademik itu berharga.
Sebagai guru, kita memberi pesan kepada siswa tentang nilai (value) dari pelajaran di sekolah bukan hanya dalam ucapan tetapi juga dalam tindakan kita. Kita harus menjelaskan bagaimana kaitan topik-topik di kelas dengan dunia luar, dan menyampaikan bahwa pemahaman materi pelajaran dapat meningkatkan kualitas kehidupan mereka.   
c.       Berilah siswa kesempatan untuk mengendalikan aktivitas-aktivitas kelas.
Untuk memastikan bahwa siswa mencapai tujuan-tujuan pengajaran yang penting, kita harus mengendalikan arah dari peristiwa-peristiwa di kelas dalam batas tertentu. Meski demikian, kita dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat mengendalikan aspek-aspek tertentu dalam kelas. Dengan memberi siswa kesempatan untuk bekerja secara mandiri dan sesekali memilih cara terbaik untuk belajar dan menunjukkan penguasaan materi di kelas kita bisa meningkatkan perasaan self-determination yang penting bagi motivasi instrinsik dan juga dapat meningkatkan pembelajaran yang bersifat self-regulated yang sangat penting bagi kesuksesan akademik jangka panjang siswa.
d.      Minimalkan persaingan di antara para siswa.
Idealnya siswa akan lebih produktif jika mereka bekerja sama, bukan saling bersaing. Bukan hanya mereka dapat saling mendukung dalam usaha menguasai topik-topik di kelas, tetapi juga mereka dapat menjaga hubungan pertemanan yang sangat penting bagi perkembangan sosial dan perasaan kesejahteraan psikologis. Siswa memiliki self-effacy akademik yang lebih besar, lebih termotivasi untuk belajar dan sukses, serta lebih konsisten untuk focus mengerjakan tugas ketika mereka dapat bekerja sama dengan teman-teman sekelasnya dalam berbagai tugas, percaya bahwa teman-teman mereka menerima dan menghargai mereka, serta tidak terlalu khawatir bahwa orang lain akan menertawakan jika mereka melakukan kesalahan atau meminta bantuan.
e.       Tingkatkan Rasa Kebersamaan Di dalam kelas.
Menciptakan rasa kebersamaan dapat menimbulkan rasa kepemilikan. Siswa akan memandang dirinya sebagai anggota kelas yang penting dan berharga. Ketika siswa berbagi rasa kebersamaan, mereka lebih mungkin menunjukkan prilaku prososial, tetap fokus mengerjakan tugas-tugasnya, antusias terhadap aktivitas kelas, serta mencapai tingkatan yang tinggi. Selanjutnya rasa kebersamaan di kelas diasosiasikan dengan tingkat kesedihan emosional yang lebih rendah, perilaku yang mengganggu yang lebih rendah di kelas, sikap bolos yang rendah, kekerasan, penggunaan obat terlarang dan tingkat putus sekolah yang rendah.  

4.      Merencanakan Aktivitas yang membuat siswa fokus pada tugas 
Seorang guru dalam merencanakan pembelajaran dituntut untuk tidak hanya berfikir bagaimana memfasilitasi pembelajaran siswa dan pemrosesan kognitif melainkan juga bagaimana memotivasi siswa untuk belajar. Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk dapat membuat siswa fokus pada tujuannya. 
Pastikan bahwa siswa selalu terlibat secara produktif dalam kegiatan yang bermanfaat. 
Pilihlah tugas dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan siswa.
Siswa cenderung lebih terlibat di dalam kelas mereka ketika mereka memiliki aktivitas dan tugas yang sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan mereka. Sebaliknya mereka cenderung berperilaku tidak patut ketika diminta melakukan hal-hal yang mungkin terlalu sulit bagi mereka, dengan kata lain mereka tidak mampu menyelesaikan dengan baik tugas yang diberikan. Sediakan struktur untuk berbagai aktivitas dan tugas.
Guru yang efektif cenderung member tugas dengan tingkat struktur tertentu. Mereka juga member petunjuk yang jelas tentang bagaimana mengerjakan sebuah tugas dan banyak umpan balik tentang respon yang tepat, khususnya dalam minggu-minggu pertama tahun ajaran.
d.      Rencanakan masa transisi dihari sekolah
Perilaku tidak patut paling sering terjadi selama masa transisi ketika siswa mengakhiri suatu aktivitas dan memulai aktivitas kedua atau ketika mereka berpindah dari satu kelas ke kelas lainnya. Manajer kelas yang efektif akan mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa masa transisi berlangsung dengan cepat dan tanpa kehilangan momentum. Misalnya mereka menetapkan prosedur untuk berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya dan memastikan bahwa tidak ada waktu luang dimana siswa tidak melakukan apapun. 
5.      Menetapkan Batasan 
Kelas tanpa panduan tentang perilaku yang tepat cenderung kacau dan tidak produktif. Menetapkan batasan-batasan yang masuk akal dalam hal prilaku di dalam kelas bukan hanya meningkatkan lingkungan belajar yang lebih produktif melainkan juga membantu mempersiapkan siswa menjadi anggota masyarakat biasa yang lebih produktif. Beberapa langkah yang dapat dilakukan : 

Tetapkan beberapa peraturan dan prosedur di awal tahun
Beberapa hari pertama dan minggu-minggu pertama tahun ajaran sangat penting untuk menetapkan prosedur kelas dan menetapkan ekspektasi bagi perilaku siswa. Wali kelas yang efektif menetapkan dan mengkomunikasikan beberapa peraturan dan prosedur tertentu sejak awal. Misalnya mereka mengidentifikasi perilaku yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. Mereke juga mengembangka prosedur dan kebiasaan yang konsisten untuk hal-hal tertentu seperti mengerjakan tugas, meminta bantuan dan mengumpulkan tugas. 

Sajikan peraturan dan prosedur dengan cara yang informasional ketimbang dengan cara yang mengotrol.
Jika kita menyajikan peraturan dan prosedur sebagai item-item informasi, bukan sebagai bentuk control maka kita lebih mungkin mempertahankan perasaan self-determination siswa. 

Tinjaulah secara periodik kegunaan peraturan dan prosedur yang ada.
Di tengah-tengah tahun ajaran, kita mungkin sesekali meninjau kembali atau memperbaiki peraturan dan prosedur yang telah di tetapkan sebelumnya. Misalnya kita mungkin menemukan bahwa ada peraturan yang terlalu membatasi siswa untuk melakukan aktivitas kelas, sebaiknya kita modifikasi kembali, 

Akuilah Perasaan siswa tentang persyaratan-persyaratan di dalam kelas.
dengan mengakui perasaan-perasaan siswa tentang tugas yang sebenarnya mereka tidak ingin lakukan sekaligus menyebutkan manfaat mengerjakan tugas tersebut, kita meningkatkan kemungkinan bahwa siswa akan menerima batasan-batasan yang dipaksakan pada perilaku mereka. 

Tegakkan Peraturan secara konsisten dan tidak pandang bulu.
Peraturan kelas cenderung efektif hanya ketika ditegakkan secara konsisten. Tidak menjatuhkan konsekuensi tertentu untuk perilaku yang tidak sesuai, khususnya ketika konsekuensi tersebut telah disampaikan sebelumnya, dapat dianggap sebagai bentuk penguatan terhadap perilaku tersebut. Jadi konsistensi dan perlakuan yang setara bagi semua siswa juga sebaliknya cenderung memiliki efek yang signifikan terhadap hubungan guru-siswa dan iklim kelas secara keseluruhan. 

6.      Memonitor Apa yang Dilakukan Siswa 
Seorang guru harus selalu melakukan pemantauan di dalam kelas dan  sering melakukan kontak mata dengan siswa secara individual, mereka harus tahu kenakalan apa yang terjadi ketika kenakalan tersebut terjadi, dan mereka bisa tahu siapa pelakunya. Ketika kita selalu menunjukkan hal seperti ini khususnya di awal tahun ajaran, maka para siswa cenderung akan fokus pada tugasnya dan menunjukkan prilaku yang baik di kelas. 

7.      Memodifikasi Strategi Pengajaran 
Ketika siswa sulit memahami pokok bahasan di kelas, atau ketika mereka tidak berminat mempelajarinya, maka mereka akan cenderung untuk menunjukkan perilaku yang nonproduktif atau kontraproduktif dikelas yang disebabkan oleh rasa frustasi atau kebosanan. Biasanya guru pemula sering terlalu terfokus pada kesalahan siswa; sebaliknya guru yang berpengalaman lebih cenderung berfikir tentang apa yang dapat mereka lakukan secara berbeda untuk membuat siswa tetap belajar dan mereka memodifikasi (mengubah) strategi pengajaran mereka berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh.

8.      Mempertimbangkan Perbedaan Individu dan Perbedaan Perkembangan
Untuk menjadi pengelola kelas yang beanr-benar efektif, kita harus menyadari bahwa perilaku siswa dikelas yang berbeda mungkin sebagian disebabkan oleh kecenderungan biologis yang tidak sepenuhnya dapat mereka kendalikan, mialanya enerjik, mudah marah, implusif dan sebagainya. Perbedaan perkembangan juga harus menjadi pertimbangan kita dalam proses menyusun strategi-strategi. Pengelolaan kelas. Misalnya banyak anak-anak di awal SD yang belum cukup berpengalaman dengan pendidikan formal untuk mengetahui peraturan-peraturan tidak tertulis seperti bahwa siswa harus diam ketika gurunya sedang berbicara atau menjelaskan.
Description: Artikel Menciptakan Lingkungan Belajar Yang Efektif
Rating: 4.5
Reviewed by: Rumah Makalah
On: 08.21.00

2 komentar

Hal ini sangat bermanfaat sekali...terimakasih telah berbagi ya sahabat, salam sukses selalu...

ijin berbagi yah sahabat...

21 Contoh Desain Dapur Minimalis Modern Terbaru Yang Cantik,
Rumah MinimalisOK.

For me it is very useful, thank you for willing to share information ... greeting success always ... amen. permit sharing is also yes friends, I apologize if this is less polite ...Tips And Easy Ways to Download Faster With UC Browser On Android, newponsel.com, thank you, may be useful ...

TOP