Contoh Mengkritisi Buku Fiksi
Judul Buku : The Unfettered Mind (Tulisan Kepada
Yogyu Munenori, Pesaing utama Musashi)
Pengarang :
Takuan Soho
HASIL KRITISAN BUKU
Bab 1 (catatan rahasia
mengenai kebijaksanaan yang tak bergerak), pada Sub Bab 1 (penderitaan akibat
berdiam dalam ketidaktahuan, Hal 2-3
Pada sub Bab 1 dengan judul pembahasan “penderitaan akibat berdiam dalam ketidaktahuan” penulis menggambarkan bahwa istilah ketidaktahuan adalah berarti tidak adanya pencerahan atau disebut juga delusi. Tempat berdiam berarti tempat pikiran berhenti. Berhenti berarti pikiran tertahan pada suatu hal, yang bisa berarti apa saja. Penulis juga memberikan ilustrasi pendekar pedang dalam menghadapi musuhnya.
Pada sub Bab 1 dengan judul pembahasan “penderitaan akibat berdiam dalam ketidaktahuan” penulis menggambarkan bahwa istilah ketidaktahuan adalah berarti tidak adanya pencerahan atau disebut juga delusi. Tempat berdiam berarti tempat pikiran berhenti. Berhenti berarti pikiran tertahan pada suatu hal, yang bisa berarti apa saja. Penulis juga memberikan ilustrasi pendekar pedang dalam menghadapi musuhnya.
Pada buku ini, penulis menggunakan
bahasa yang tidak sederhana dan membutuhkan penalaran yang tinggi. Pembaca yang
tidak memiliki pengetahuan awal atau pengalaman yang sesuai akan mengalami
kesulitan dalam mencerna dan memahami isi buku tersebut. Dalam sub pembahasan “penderitaan akibat berdiam dalam ketidaktahuan” penulis disatu sisi
menggambarkan bahwa berdiam atau
berhentinya pikiran berarti ketitaktahuan atau kebodohan namun dilain sisi
penulis menggambarkan bahwa berdiam
dapat diartika ketenangan dan kejernihan pikiran.
Dalam perspektif penulis yang lainya
bahwa jikalau kita berhadapan dengan musuh dengan memfokuskan pikiran kepada
pedang musuh maka akan sulit menghindari tebasannya, penulis menyarankan bahwa
pikiran tidak boleh berhenti atau terdiam pada satu bentuk, karena jika terjadi
demikian maka musuh akan mudah mengalahkan kita dan akan tenggelam dalam
kekalahan. Dari itu pikiran harus tidak dalam berdiam. Namun, penulis justru menginspirasikan agar pikiran
berjalan sesuai dengan apa adanya dan mengalir seperti air.
Dalam perspektif penulis dan pembaca tentunya mengalami proses yang berbeda. Terlihat beberapa yang saling berkaitan atau malah saling menutupi. Namun hal ini tentunya membutuhkan diskusi yang lebih mendalam dari beberapa perspektif untuk mengetahui tujuan dan muara dari suatu tulisan dan pikiran penulis.
Dalam perspektif penulis dan pembaca tentunya mengalami proses yang berbeda. Terlihat beberapa yang saling berkaitan atau malah saling menutupi. Namun hal ini tentunya membutuhkan diskusi yang lebih mendalam dari beberapa perspektif untuk mengetahui tujuan dan muara dari suatu tulisan dan pikiran penulis.