Makalah Tentang Hubungan Agama Dengan Kebudayaan Full (Lanjutan)
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Agama
Kata
agama berasal dari bahasa Sansekerta dari kata”a” berarti tidak dan “gama”
berarti kacau. Kedua kata itu jika dihubungkan berarti sesuatu yang tidak
kacau. Agama itu timbul sebagai jawaban manusia atas penampakan realitas
tertinggi secara misterius yang menakutkan tapi sekaligus mempesonakan
Dalam pertemuan itu manusia tidak berdiam diri, ia harus atau terdesak secara
batiniah untuk merespons.
Agama
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan
kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan
ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan
tersebut.
B.
Kebudayaan
1. Pengertian budaya
Budaya
menurut Koentjaraningrat (1987:180) adalah keseluruhan sistem, gagasan,
tindakan dan hasil kerja manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar. Budaya dapat diperoleh dari belajar,
dan gagasan dalam pikiran dan kemudian terwujud dalam seni.
Budaya
menurut E. B Tylor adalah suatu keseluruan komplek yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, ada istiadat, dan kemampuan yang
lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Budaya
menurut R. Linton adalah konfigurasi tingkah laku yang dipelajari dan hasil
tingkah laku yang dipelajari, dimana unsure pembentukannya didukung dan
diteruskan oleh anggota masyarakat lainya.
Budaya
menurut Selo Soemardjan dan soelaiman soemardi adalah semua hasil harya, rasa,
dan cipta masyarakat. Budaya menurut Herkovints adalah bagian dari lingkungan
hidup yang diciptakan manusia.
Menurut Ki Hadjar Dewantoro
Kebudayaan adalah "sesuatu" yang berkembang secara kontinyu,
konvergen, dan konsentris. Jadi Kebudayaan bukanlah sesuatu yang statis, baku
atau mutlak. Kebudayaan berkembang seiring dengan perkembangan evolusi batin
maupun fisik manusia secara kolektif.
Dari
pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa kebudayaan atau budaya menyangkut
keseluruhan aspek kehidupan manusia baik material maupun non material.
a. Sifat
hakiki dari kebudayaan antara lain
1) Budaya
terwujut dan tersalurkan dari perilaku manusia
2) Budaya
telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi dan tidak akan mati
dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
3) Budaya
diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4) Budaya
mencakup aturan-aturan yang berisi kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang
diterima dan ditolak, dilarang dan di izinkan
2.
Hubungan
kebudayaan dengan agama
Seperti halnya kebudayaan agama
sangat menekankan makna dan signifikasi sebuah tindakan. Karena itu
sesungguhnya terdapat hubungan yang sangat erat antara kebudayaan dan agama
bahkan sulit dipahami kalua perkembangan sebuah kebudayaan dilepaskan dari
pengaruh agama. Sesunguhnya tidak ada satupun kebudayaan yang seluruhnya
didasarkan pada agama. Untuk sebagian kebudayaan juga terus ditantang oleh ilmu
pengetahuan, moralitas secular, serta pemikiran kritis.
Meskipun tidak
dapat disamakan, agama dan kebudayaan dapat saling mempengarui. Agama
mempengaruhi system kepercayaan serta praktik-praktik kehidupan. Sebalikny
akebudayaan pun dapat mempengaruhi agama, khususnya dalam hal bagaimana agama
di interprestasikan/ bagaimana ritual-ritualnya harus dipraktikkan. Tidak ada
agama yang bebas budaya dan apa yang disebut Sang Illahi tidak akan
mendapatkan makna manusiawi yang tegas tanpa mediasi budaya, dlam masyarakat
Indonesia saling mempengarui antara agam dan kebudayaan sangat terasa. Praktik
inkulturasi dalam upacara keagamaan hamper umum dalam semua agama.
Budaya yang
digerakkan agama timbul dari proses interaksi manusia dengan kitab yang
diyakini sebagai hasil daya kreatif pemeluk suatu agama tapi dikondisikan oleh
konteks hidup pelakunya, yaitu faktor geografis, budaya dan beberapa kondisi
yang objektif.
Budaya agama
tersebut akan terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan
kesejarahan dalam kondisi objektif dari kehidupan penganutnya.
Hubungan kebudayaan dan agama tidak saling merusak, kuduanya
justru saling mendukung dan mempengruhi. Ada paradigma yang mengatakan bahwa ”
Manusia yang beragma pasti berbudaya tetapi manusia yang berbudaya belum tentu
beragama”.
Jadi agama dan kebudayaan sebenarnya tidak pernah bertentangan
karena kebudayaan bukanlah sesuatu yang mati, tapi berkembang terus
mengikuti perkembangan jaman. Demikian pula agama, selalu bisa berkembang di berbagai kebudayaan dan peradaban dunia.
mengikuti perkembangan jaman. Demikian pula agama, selalu bisa berkembang di berbagai kebudayaan dan peradaban dunia.
3.
Penerapan Hubungan agama dan
kebudayaan di dalam kehidupan sehari-hari
Dalam kehidupan sehari-hari dapat diambil beberapa contoh
hubungan agama dan kebudayaan.
Pertama, ketika seseorang berpindah agama cara berfikir dan
cara hidupnya dapat berubah secara signifikan. dapat dilihat seseorang yang
beragama Kristen pindah menjadi agama islam maka pandangan hidupnya akan
berubah pula, missal: cara pandang mareka dalam berpakaian ketika mereka
beragama Kristen cara berpakain mereka kurang menutup aurat tetapi ketika
mereka telah beragam islam cara berpakaian mereka menutup aurat.
Kedua, ketika ibadah hari raya idul
fitri, hari raya ini dalam praktiknya tidak lagi menjadi perayaan “khas”
penganut agama islam tetapi sudah lebih merupakan tradisi bagi segenap
masyarakat Indonesia. Saling maaf memaafkan yang dulu tidak pernah terjadi di
negeri-negeri timur tengah tetapi masyarakat Indonesia justru di jadikan
momemtum untuk membangun kembali tali persaudaraan seta kesetiakawanan lintas
etnoreligius.
Kesimpulan
Hubungan
kebudayaan dan agama tidak saling merusak, keduanya justru saling mendukung dan
menguntungkan. agama dan kebudayaan sebenarnya tidak pernah bertentangan,
karena kebudayaan bukanlah sesuatu yang mati, tapi berkembang terus mengikuti
perkembangan jaman. Demikian pula agama, selalu bisa berkembang di berbagai
kebudayaan dan peradaban dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Mustopo, M. Habib, dkk, 1983, Ilmu Budaya Dasar,
Surakarta: Usaha Nasional.
Suwarno, dkk, 2008, Ilmu Sosial Budaya Dasar, Surakarta: BP-FKIP UMS.
Ata Ujan, Andre, dkk, 2009, Multikulturalisme, Jakarta: PT Indeks.
TIM,
2001, Ilmu Budaya Dasar, Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
Ibu Nyai, Agama,
selasa, 7 Desember 2010, www.yahoo.com.