Fungsi Dan Tujuan Matematika Sekolah


Matematika dalam kurikulum pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah adalah matematika sekolah. Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang diajarkan di pendidikan dasar (SD dan SMP) dan pendidikan menengah (SLTA dan SMK) Matematika sekolah terdiri atas bagian-bagian matematika yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi serta berpadu pada perkembangan IPTEK. Hal ini menunjukkan bahwa matematika sekolah tetap memiliki ciri-ciri yang dimiliki matematika, yaitu memiliki objek kejadian yang abstrak serta berpola pikir deduktif konsisten.
Matematika sekolah adalah bagian-bagian matematika yang dipilih dengan berorentasi kepada “makna pendidikan” dan “tuntutan perkembangan.” Pendidikan matematika mengacu pada tujuan yaitu:
1.      Tujuan yang bersifat “formal” dan
2.      Tujuan yang bersifat “material.”
Pada setiap pelajaran atau bidang studi yang diberikan kepada peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu harus dapat ditunjukkan aspek yang memiliki nilai-nilai formal yang mendukung upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional (Muhkal,1999).
Matematika sekolah merupakan bagian-bagian dari matematika sebagai ilmu yang dipilih atas dasar kepentingan pengembangan kemampuan berpikir dan kepribadian peserta didik serta kepentingan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, matematika sekolah perlu selalu dapat sejalan dengan tuntutan kepentingan peserta didik untuk menghadapi tantangan dan tuntutan perkembangan kehidupan masa depan.

Fungsi dan Tujuan Matematika Sekolah
1.     Fungsi Matematika Sekolah
Fungsi mata pelajaran matematika di sekolah sebagai alat, pola pikir dan ilmu atau pengetahuan. Siswa diberi pengalaman menggunakan matematika sebagai alat untuk memahami atau menyajikan suatu imformasi misalnya melalui persamaan atau tabel dalam model matematika yang merupakan penyederhanaan dari soal-soal  cerita atau soal-soal uraian matematika lainnya. Selanjutnya matematika merupakan pembentukan pola pikir dalam pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan di antara pengertian itu. Fungsi matematika lainnya adalah sebagai ilmu atau pengetahuan dan tentunya pengajaran matematika sekolah harus diwarnai oleh fungsi ini.
2.     Tujuan Matematika Sekolah
Secara umum tujuan matematika sekolah adalah memberikan penekanan agar siswa memiliki kemampuan yang dapat dialihgunakan, memiliki keterampilan dalam penerapan matematika terutama dalam kehidupan sehari-hari, serta memiliki pandangan yang luas tentang matematika. Matematika sekolah dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 
a.       Materi matematika itu sendiri harus sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. 
b.      Perkembangan pengajaran matematika harus sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 
c.      Matematika sebagai ilmu harus terpelihara dan dapat dikembangkan lebih jauh.
Tiro (2002) mengemukakan bahwa:
Pembelajaran matematika sekolah antara lain; Matematika adalah suatu sistem aksiomatis yang memiliki karakteristik Sebagai berikut: (1) ada unsur prima (undefined terms), (2) ada seperangkat Postulat (unprovent  statements), (3) semua defenisi dan teorema dibuat dengan menggunakan unsur-unsur prima, postulat, defenisi, dan teorema yang sudah ada sebelumnya, (4) nilai benar dan salah ditentukan atau diukur oleh hukum-hukum yang sudah ada (h.108).
Dari definisi yang berbeda tersebut, dapat dikemukakan karakteristik
1.     Pembelajaran matematika adalah berjenjang (bertahap) artinya:
Proses berpikir dalam belajar matematika memerlukan informasi yang diperoleh dari pengalaman belajar sebelumnya. Pengalaman belajar masa lalu dapat dimunculkan kembali dalam  proses pemecahan masalah. Ide-ide yang dimunculkan ini akhirnya dapat tersusun secara analogis yang menghasilkan kesimpulan berupa penyelesaian masalah dalam belajar matematika. Selain itu, matematika juga merupakan suatu pelajaran yang tersusun berurutan logis dan berjenjang dari yang mudah sampai ketingkat yang lebih rumit.  
2.     Pembelajaran matematika mengikuti  metode spiral artinya:
Proses berpikir dalam pelajaran matematika memerlukan informasi sebelumnya sehingga dalam setiap memperkenalkan konsep atau bahan yang baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari sebelumnya.bahan yang baru selalu dikaitkan dengan bahan yang telah dipelajari, dan sekaligus untuk mengingatkan kembali. pengulangan konsep dan bahan ajar dengan cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran matematika. Metode spiral bukanlah mengajarkan konsep hanya dengan pengulangan atau perluasan saja tetapi harus ada peningkatan.
3.     Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Matematika adalah ilmu deduktif, matematika tersusun secara deduktif aksiomatik. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran yang berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus. Namun demikian harus dapat  memilih pendekatan yang cocok dengan kondisi anak didik yang kita ajar. Pemahaman konsep-konsep matematika melalui contoh-contoh tentang sifat-sifat yang sama yang dimiliki dan yang tidak dimiliki oleh konsep-konsep tersebut merupakan tuntutan pembelajaran matematika.
4.      Pembelajaran matematika menganut kebenaran yang konsisten
Kebenaran dalam matematika sesuai dengan struktur deduktif aksiomatiknya. Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara kebenaran suatu konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan terdahulu yang telah diterimah kebenarannya.Dalam pembelajaran matematika sekolah, meskipun ditempuh pola deduktif, tetapi tetap  bahwa generalisasi suatu konsep haruslah bersifat deduktif. Kebenaran konsistensi tersebut mempunyai nilai didik yang sangat tinggi dan amat penting untuk pembinaan sumber daya manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Dari uraian  di atas jelas bahwa matematika sekolah sangat penting bagi siswa sebagai bekal pengetahuan dan untuk pembentukan sikap serta pola pikirnya. Belajar matematika merupakan belajar mengatur jalan pikiran. Maksudnya adalah orang yang menguasai matematika mempunyai jalan pikiran yang teratur. Belajar matematika merupakan suatu aktivitas mental untuk memahami arti hubungan dan simbol dan kemudian menerapkan konsep-konsep yang dihasilkan kedalam situasi nyata. Oleh karena itu, matematika sangat dibutuhkan sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam kegiatan keilmuan terutama dalam bidang sains dan teknologi serta kegiatan lain yang membutuhkan pengelolaan kuantitatif.
Description: Fungsi Dan Tujuan Matematika Sekolah
Rating: 4.5
Reviewed by: Rumah Makalah
On: 20.56.00

1 komentar:

Saya tertarik dengan judul dan tulisan anda, Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Komputasi Matematika yang bisa anda kunjungi di Informasi Komputasi Matematika

TOP