Metode Pembelajaran Ekspositori
Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan
dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep
materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam
bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola
yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada
tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung.
Metode ekspositori hampir sama
dengan metode ceramah atau kuliah karena
sama-sama sifatnya memberikan informasi pengajaran berpusatkan kepada guru.
Tapi ekspositori berbeda dengan ceramah mengingat pada metode ekspositori
dominasi guru banyak dikurangi. Guru tidak terus berbicara , apakah siswa itu
atau mahasiswa itu mengerti atau tidak, tetapi guru memberikan informasi hanya
pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan. Misalnya pada permulaan
pengajaran, pada topic yang baru, pada waktu memberikan contoh-contoh soal dan
sebagainya. Karena itu dilihat dari terpusatnya kepad guru, metode ceramah
lebih murni dari metode ekspositori.
Pada metode ini, setelah guru beberapa saat memberikan informasi
(ceramah) guru mulai dengan menerangkan suatu konsep, mendemonstrasikan
keterampilannya mengenai pola/ aturan, setelah itu cek apakah siswa sudah
mengerti atau belum. Kegiatan selanjutnya ialah memberikan contoh-contoh soal
aplikasi konsep di papan tulis atau di
mejanya. Siswa mungkin bekerja individual atau bekerja sama dengan teman duduk
dismpingnya, dan atau ada tanya jawab. Dan kegiatan terakhir adalah siswa
mencatat materi yang telah diterangkan yang mungkin dilengkapi dengan soal-soal
pekerjaan rumah.
metode
ekspositori dapat meliputi gabungan
metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode
peragaan. Pentatito Gunawibowo dalam pembelajaran menggunakan metode
ekspositori, pusat kegiatan masih terletak pada guru. Dibanding metode ceramah,
dalam metode ini dominasi guru sudah banyak berkurang. Tetapi jika dibanding
dengan metode demonstrasi, metode ini masih nampak lebih banyak.
Kegiatan
guru berbicara pada metode ekspositori
hanya dilakukan pada saat-saat tertentu saja, seperti pada awal pembelajaran,
menerangkan materi, memberikan contoh soal. Kegiatan siswa tidak hanya
mendengarkan, membuat catatan, atau memperhatikan saja, tetapi mengerjakan
soal-soal latihan, mungkin dalam kegiatan ini siswa saling bertanya.
Mengerjakan soal latihan bersama dengan temannya, dan seorang siswa diminta
mengerjakan di papan tulis. Saat kegiatan siswa mengerjakan latihan, kegiatan
guru memeriksa pekerjaan siswa secara individual dan menjelaskan kembali secara
individual. Apabila dipandang masih banyak pekerjaan siswa belum sempurna,
kegiatan tersebut diikuti penjelasan secara klasikal.
Metode
ekspositori merupakan cara mengajar
yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna. Selanjutnya Dimyati
dan Mudjiono mengatakan metode ekspositori
adalah memindahkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada siswa.
Peranan guru yang penting adalah 1) menyusun program pembelajaran, 2) memberi
informasi yang benar, 3) pemberi fasilitas yang baik, 4) pembimbing siswa dalam
perolehan informasi yang benar, dan 5) penilai prolehan informasi. Sedangkan
peranan siswa adalah 1) pencari informasi yang benar, 2) pemakai media dan
sumber yang benar, 3) menyelesaikan tugas dengan penilaian guru.
Dari beberapa pendapat di atas, bahwa metode ekspositori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengobinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi hasil belajar yang digunakan adalah tes yang telah dibakukan atau tes buatan guru.
Dari beberapa pendapat di atas, bahwa metode ekspositori yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengobinasikan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Pemberian tugas diberikan guru berupa soal-soal (pekerjaan rumah) yang dikerjakan secara individual atau kelompok. Adapun hasil belajar yang dievaluasi adalah luas dan jumlah pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang dikuasai siswa. Pada umumnya alat evaluasi hasil belajar yang digunakan adalah tes yang telah dibakukan atau tes buatan guru.